Menurut Prof. Mustafid, Guru Besar Statistika Universitas Diponogoro (UNDIP), masyarakat Jepang telah menjadikan statistik sebagai bahasa yang penting untuk dikuasai setelah bahasa nasional dan bahasa internasional. Baik keputusan sentral yang menunjang pembangunan nasional maupun keputusan biasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan statistik. Di Negeri Sakura itu, statistik telah menjadi bahasa sehari-hari. Statistik sebagai bahasa sehari-hari berarti dalam setiap tindakan haruslah memperhatikan statistik yang tersedia. Contoh sederhana, saat akan bepergian menggunakan bus kota, maka kita harus memperhatikan jadwal keberangkatan bus (statistik jadwal perjalanan bus). Contoh lain, saat akan berjalan-jalan pada musim tertentu, kita memperhatikan ramalan cuaca pada hari itu. Jika diramalkan akan terjadi hujan, maka bijaksana jika menyertakan payung dalam barang bawaan kita. Statistik sebagai bahasa pun dapat digunakan dalam setiap pengambilan keputusan yang rumit. Contoh lagi, saat kita akan mendirikan perusahaan restoran bintang lima, tentu saja kita harus memperhatikan jumlah restoran yang telah ada, memperhatikan tingkat ekonomi dan tingkat konsumsi masyarakat. Bahkan, jika mungkin, pola konsumsi pangan masyarakatnya harus dikaji. Selain dilibatkan dalam pengambilan keputusan, statistik sebagai bahasa pun harus digunakan dalam komunikasi. Saat kita mengatakan rata-rata orang yang meninggal akibat wabah SARS, misalnya, adalah penduduk lansia dan balita maka kita harus mengetahui data yang ada terlebih dulu. Haram bagi kita mengatakan sesuatu hal tanpa dilandasi data yang valid. Meskipun tampak sederhana, tetapi sikap demikian mampu menjaga lisan dari kebohongan. Dan juga menjaga lingkungan dari kabar-kabar yang terlalu dibesar-besarkan, yang pada umumnya, bahasa lisan bersifat seperti bola salju, semakin bergulir maka akan semakin besar. Menggunakan bahasa statistik bararti kita menghilangkan sifat bola salju suatu kabar. Menjadi hal yang menarik ketika kita bertanya, “bagaimana agar terbiasa menggunakan statistik sebagai bahasa”? Disini, akan diuraikan beberapa hal yang dapat membantu menumbuhkan budaya statistik sebagai bahasa. Pertama, kita harus mengetahui dulu mengapa statistik penting digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Jawaban dari pertanyaan ini telah diuraikan pada penjelasan awal tulisan ini. Kedua, membiasakan diri membaca. Tanpa membaca kita akan buta, dan hanya dapat menduga-duga segala sesuatunya. Ketiga, yang harus kita lakukan adalah mempertanyakan statmen yang dibuat tanpa menyertakan bukti, baik itu berupa data (informasi berupa angka) dan atau pemikiran yang ilmiah. Keempat, yang bisa dilakukan untuk membiasakan diri menggunakan statistik sebagai bahasa adalah selalu mendasarkan perkataan dan perbuatan pada statistik-statistik yang telah teruji validitasnya. Statistik harus digunakan sebagai bahasa sehari-hari agar terjalin kehidupan yang lebih teratur dan dapat menunjang dalam pencapaian tujuan, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan. septiana husen, Oct 18, 2015 #1 iidbae Member Joined: Sep 13, 2014 Messages: 728 Likes Received: 73 Trophy Points: 28 Google+: Author Orang Bahasa atau Orang Statistik nih @septiana husen ? iidbae, Oct 19, 2015 #2 septiana husen New Member Joined: Sep 25, 2015 Messages: 11 Likes Received: 0 Trophy Points: 1 Statistik gan. jadi maaf aja kalau nulisnya masih acak-acakan.hhee septiana husen, Oct 19, 2015 #3 KangAndre Member Joined: Jan 25, 2014 Messages: 10,244 Likes Received: 2,714 Trophy Points: 413 Kalau saya menangkap maknanya, bahasa di sini adalah sebagai sarana berpikir ilmiah bukan bahasa dalam lingkup linguistik "a systematic means of communicating ideas of feeling by the use of conventionalized signs, sounds, gestures, or marks having understood meanings" Ada teori mengatakan ada 3 sarana berpikir ilmiah yaitu bahasa, matematika dan statistika KangAndre, Oct 20, 2015 #4 iidbae likes this. iidbae Member Joined: Sep 13, 2014 Messages: 728 Likes Received: 73 Trophy Points: 28 Google+: Author Boleh tahu itu dari mana teorinya? Pengen belajar atau pengen tahu juga. ---edit--- ternyata sudah ada di kalimat pertama toh. hehehehe Prof. Mustafid kuliah lanjutannya ke negeri mana yah. Kalau teori Bahasa dan Matematika, setahu saya emang ada. Walau belum 100% bahasa itu = 1+1 = 2. Tukang bikin teorinya namanya Noam Chomsky. Dia sendiri orang Matematika yang terjun ke Dunia Bahasa. Nah kalau Bahasa dan Statistik, saya belum tahu. iidbae, Oct 20, 2015 #5 KangAndre Member Joined: Jan 25, 2014 Messages: 10,244 Likes Received: 2,714 Trophy Points: 413 Kata "bahasa" dalam "statistik sebagai bahasa sehari-hari" merupakan bahasa dalam tanda kutip (bukan makna sebenarnya). Bahasa bisa berarti kebiasaan atau kebutuhan. Kalau mau ekstrim lagi bisa menggunakan kalimat "Statistik sebagai makanan sehari-hari." Ada juga bahasa statistik: bahasa yang digunakan dalam lingkungan statistika (istilah, diagram, data, dll) Ada juga statistik bahasa: data/informasi tentang penggunaan, ragam bahasa, dll. KangAndre, Oct 20, 2015 #6 Surur12 Member Joined: Sep 25, 2015 Messages: 250 Likes Received: 10 Trophy Points: 18 setelah jepang menggunakan statistik sebagai bahasa sehari-hari, sekarang indonesia.. Surur12, Oct 23, 2015 #7 beritateknologi Member Joined: Oct 27, 2015 Messages: 23 Likes Received: 4 Trophy Points: 8 statistik bahasa awamnya sejumlah informasi dari kejadian di masa lalu, dikumpulkan di kaji menggunakan metode-metode tertentu yang nantinya hasil dari kajian tersebut digunakan untuk kepentingan di masa depan, kita harus ngikutin salah satu contoh masyarakat Jepang yang bagus ini, by the way ini akrtikel yang bagus beritateknologi, Oct 28, 2015 #8 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Statistik Sebagai Bahasa Outsourcing Sebagai Solusi Efisien untuk Pertumbuhan Bisnis Anda adira fairuz, Oct 18, 2023, in forum: Education Replies: 0 Views: 817 adira fairuz Oct 18, 2023 Yuk Ketahui Dulu Kelebihan Evaporated Milk Sebagai Susu Pertumbuhan Anak Cindy Purnama, May 25, 2018, in forum: Education Replies: 1 Views: 1,374 Amilashaliha May 25, 2018 WHO Golongkan Kecanduan Game Sebagai Gangguan Jiwa Tirah Wawas, Jan 3, 2018, in forum: Education Replies: 8 Views: 1,992 wariorseiya Jan 30, 2018 Perlu Nih Sebagai Orang Tua Wajib Tahu Tentang Anak Karisma ardi, Oct 28, 2016, in forum: Education Replies: 10 Views: 1,579 putrimelaty Nov 22, 2016 Memahami Fenomena LGBT Sebagai Pelajaran Hidup Yasin online, Feb 21, 2016, in forum: Education Replies: 5 Views: 1,604 adi hasan Feb 21, 2016 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Kalau saya menangkap maknanya, bahasa di sini adalah sebagai sarana berpikir ilmiah bukan bahasa dalam lingkup linguistik "a systematic means of communicating ideas of feeling by the use of conventionalized signs, sounds, gestures, or marks having understood meanings" Ada teori mengatakan ada 3 sarana berpikir ilmiah yaitu bahasa, matematika dan statistika
Boleh tahu itu dari mana teorinya? Pengen belajar atau pengen tahu juga. ---edit--- ternyata sudah ada di kalimat pertama toh. hehehehe Prof. Mustafid kuliah lanjutannya ke negeri mana yah. Kalau teori Bahasa dan Matematika, setahu saya emang ada. Walau belum 100% bahasa itu = 1+1 = 2. Tukang bikin teorinya namanya Noam Chomsky. Dia sendiri orang Matematika yang terjun ke Dunia Bahasa. Nah kalau Bahasa dan Statistik, saya belum tahu.
Kata "bahasa" dalam "statistik sebagai bahasa sehari-hari" merupakan bahasa dalam tanda kutip (bukan makna sebenarnya). Bahasa bisa berarti kebiasaan atau kebutuhan. Kalau mau ekstrim lagi bisa menggunakan kalimat "Statistik sebagai makanan sehari-hari." Ada juga bahasa statistik: bahasa yang digunakan dalam lingkungan statistika (istilah, diagram, data, dll) Ada juga statistik bahasa: data/informasi tentang penggunaan, ragam bahasa, dll.
statistik bahasa awamnya sejumlah informasi dari kejadian di masa lalu, dikumpulkan di kaji menggunakan metode-metode tertentu yang nantinya hasil dari kajian tersebut digunakan untuk kepentingan di masa depan, kita harus ngikutin salah satu contoh masyarakat Jepang yang bagus ini, by the way ini akrtikel yang bagus