Kacamata Pintar Tutor Kognitif, Memberikan Guru Kemampuan Super

Discussion in 'General Discussion' started by Dudu, Oct 12, 2018.

  1. Dudu

    Dudu Guest

    Bayangkan jika Anda menjadi seorang guru dengan kemampuan super yang bisa melihat karakter dan kebiasaan murid hanya dengan melihat mereka, tanpa perlu mengingatnya. Ketika Anda melihat sekeliling ruangan, Anda bisa melihat emot wajah tersenyum di atas kepala murid Anda, beberapa memiliki tanda tanya atau tanda seru, dan beberapa memiliki Zzzs. Anda mengetuk di depannya dan muncul tampilan layar komputer siswa.

    Anda disini bukan aktor dalam film fiksi ilmiah. Sepasang kacamata augmented-reality mampu menawarkan isyarat visual dan kekuatan untuk memunculkan lebih banyak informasi hanya dengan mengulurkan tangan.

    [​IMG]

    AR Glasses yang disebut Lumilo ini, dibekali oleh aplikasi yang bekerja dengan program "tutor kognitif", yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menawarkan umpan balik kepada para siswa ketika mereka sedang bermasalah, petunjuk ketika mereka sedang kesulitan dan serangkaian pertanyaan adaptif berdasarkan kinerja mereka.

    Anda bisa memindai ruangan dan ikon-ikon itu akan memberi tahu siapa yang mampu mengerjakan tugas, siapa yang tidak mampu mengerjakannya, dan siapa yang tampaknya telah meninggalkan tugas itu sama sekali. Jika seorang siswa memiliki tanda seru di atas kepalanya, itu artinya aplikasi memberi tahu bahwa siswa tersebut mungkin menyalahgunakan fungsi "petunjuk" program.

    Anda juga bisa melihat ke dinding kelas dan melihat berapa persen dari siswa yang telah menguasai topik tertentu. Jika persentase mengambang menunjukkan beberapa telah berhasil dengan keterampilan tertentu, materi boleh Anda sudahi dan menawarkan pelajaran kelompok. Jika perangkat memberi tahukan beberapa siswa sedang kesulitan dalam mengerjakan keterampilan yang sama, Anda bisa menarik mereka dari materi tersebut sementara yang lain terus mengerjakanny di komputer mereka masing-masing.

    Lumilo adalah gagasan dari sebuah tim di Carnegie Mellon University. Ken Holstein, kandidat doktor di universitas, merancang aplikasi dengan masukan yang signifikan dari para guru seperti Mawhinney yang menggunakan tutor kognitif di kelas mereka. Proyek ini menjadi trend baru untuk penggunaan kecerdasan buatan di sekolah-sekolah.

    “Fokusnya adalah bagaimana kita dapat membuat tutor pribadi untuk meningkatkan pembelajaran siswa,” kata Holstein.

    Holstein memulai dengan berbicara dengan para guru yang merupakan pengguna awal perangkat lunak kecerdasan buatan. Mereka lebih suka membiarkan siswa berkreasi sesuai dengan kemampuan masing-masing melalui konten tertentu, sehingga mereka bisa fokus untuk membahas materi yang perlu untuk diperbaiki.

    Keluhan umum dari tutor kognitif ini adalah tentang analitik yang dapat diperoleh guru dari program ini. Dasbor bawaan memberikan informasi yang berguna, tetapi tidak selalu mudah diakses atau ditafsirkan. Guru mengatakan beberapa umpan balik yang paling berguna berasal dari wajah atau bahasa tubuh siswa. Tetapi jika guru melewatkan petunjuk ini, mereka mungkin tidak mendapatkan sinyal lain yang tepat atas kebingungan siswa.

    [​IMG]

    “Biasanya ada anggapan bahwa siswa yang paling membutuhkan bantuan paling tidak cenderung mengangkat tangan mereka,” kata Holstein.

    Guru mengatakan kepadanya bahwa mereka menyukai gagasan untuk mendapatkan informasi real-time tentang kinerja siswa sambil tetap bisa melihat ke sekeliling kelas.

    Kacamata ini belum siap untuk dipasarkan karena masih terlalu berat untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama - tetapi penelitian awal menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan tutor kognitif akhirnya belajar secara lebih menyeluruh ketika para guru menggunakan kacamata ini. Hasil tersebut mendorong minat industri dimana itu dapat membawa Lumilo ke ruang kelas hanya dalam beberapa tahun ke depan.
     
  2. Surya Christian Irawan

    Surya Christian Irawan Member

    Joined:
    Jul 5, 2018
    Messages:
    45
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    Canggih banget ini. Muridnya kalau ujian boleh pake gak yah *bergaya*
     
  3. Dudu

    Dudu Guest

    masih in development di negeri asalnya juga gak apalagi di endonesa :'v
    semoga saja cepet fix prodaknya biar pendidikan di endonesa juga bisa segera menikmati kedigdayaan dari perangkat ini :')
     
Loading...

Share This Page