Isu naturalisasi sempat menghangat di dunia olahraga khususnya sepakbola di kawasan Asia Tenggara, ketika Singapura memberikan kewarganegaraan kepada beberapa pemain asing untuk memperkuat tim sepakbolanya. Ada yang berdasarkan garis keturunan, ada pula karena sudah lama tinggal di Singapura. Trend itu kemudian diikuti oleh Filipina dan kemudian juga oleh Indonesia dengan tujuan agar mampu bersaing dengan negara-negara lain yang lebih kuat sepakbolanya. Dalam perkembangannya, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara tidak hanya melakukan naturalisasi di cabang sepakbola, bahkan di banyak cabang olahraga. Tujuannya adalah untuk meningkatkan prestasi cabang tersebut di level yang lebih tinggi atau memperoleh medali di kejuaraan tertentu atau multi event seperti SEA Games atau Asian Games bahkan di tingkat Olimpiade. Singapura banyak mendatangkan pemain-pemain asal China yang tidak terpilih mewakili negaranya terutama di cabang tenis meja dan beberapa cabang lainnya yang kemudian mampu mendominasi kawasan Asia Tenggara bahkan mampu bersaing dengan negara-negara kuat lainnya di dunia. Isu naturalisasi itu kembali menjadi perbincangan di olahraga benua Asia bersamaan dengan pelaksanaan Asian Games XVII Incheon Korea Selatan. Kali ini para pelakunya adalah negara-negara di kawasan Asia Barat yang secara geografis sangat dekat dengan Afrika. Mereka memilih olahraga individual seperti atletik di nomor-nomor tertentu. Dengan kekuatan financial yang mereka miliki sebagai negara kaya, dan mungkin dengan jaminan kehidupan yang lebih baik daripada negara asalnya, mereka berhasil membujuk atlet-atlet Afrika untuk memperkuat negara tersebut untuk berlomba di Asian Games sekarang. Mereka tidak lagi mempertimbangkan ada tidaknya hubungan garis keturunan, atau berapa lama tinggal di negara tersebut sebagai pertimbangan untuk melakukan naturalisasi. Hasilnya ? Atlet-atlet Afrika itu berhasil mengangkat dominasi Asia Barat sebagai penguasa di cabang atletik, mengalahkan dominasi Asia Timur yang selama ini terus mendominasi. Wajar saja jika kemudian beberapa negara mempertanyakan aturan tentang naturalisasi tersebut, karena telah dijadikan jalan pintas untuk meraih kesuksesan secara instan. Sumber asli berbahasa Inggris : http://goo.gl/jFC3N7 Abahe Yusfa, Oct 2, 2014 #1 Grant Verleend Active Member Joined: Sep 10, 2014 Messages: 1,234 Likes Received: 35 Trophy Points: 48 Google+: Author Keran threadnya Grant Verleend, Nov 1, 2014 #2 Abahe Yusfa Member Joined: Sep 1, 2014 Messages: 227 Likes Received: 4 Trophy Points: 18 Makasih Gan.....Cuma menyuarakan uneg-uneg..... Abahe Yusfa, Nov 11, 2014 #3 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Naturalisasi Jalan Pintas Pemain Naturalisasi Bali Unitedd Menyindir Kompetisi Sepak Bola Indonesia beritabola, Feb 9, 2021, in forum: General Sports Replies: 2 Views: 1,393 yasir tidung Feb 12, 2021 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in