Resiko Operasi Caesar Yang Perlu Diketahui

Discussion in 'Health & Medical' started by Leti Latifah, Jun 2, 2015.

  1. Leti Latifah

    Leti Latifah New Member

    Joined:
    May 29, 2015
    Messages:
    65
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    Bedah sesar (bahasa Inggris: caesarean section atau cesarean section dalam Inggris-Amerika), disebut juga dengan seksio sesarea (disingkat dengan sc) adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, anak, anastesi serta bidan.

    Sejauh ini operasi caesar dianggap relatif aman. Namun sama seperti operasi besar lainnya, operasi caesar berisiko dan berpotensi menyebabkan komplikasi, baik pada ibu maupun pada bayinya. Berikut risiko menjalani operasi caesar :

    1. Rasa Sakit Setelah Operasi
      Ini merupakan faktor negatif utama karena rasa sakit bisa berlangsung setidaknya untuk beberapa minggu setelah operasi.
    2. Infeksi
      Kemungkinan terkena infeksi setelah operasi caesar biasanya menjadi masalah jika tidak benar-benar dalam merawat luka caesar. Selain itu infeksi saluran kemih dan infeksi pada dinding rahim pun itu bisa terjadi.
    3. Tidak Lancarnya Sirkulasi Darah
      Hal ini bisa terjadi dikarenakan setelah operasi sang ibu bisa kehilangan banyak darah dan terjadi pembekuan darah di kaki atau paru-paru.
    4. Efek Anestetis
      Setelah melakukan anestetis sang ibu biasanya akan mengalami perasaan mual, muntah dan sakit kepala.
    5. Terbentuknya Jaringan Ikat Atau Adhesi
    6. Timbulnya Luka Bekas Sayatan
      Hal ini tidak bisa anda hindari usai menjalani operasi caesar. Sayatan akan menimbulkan luka pada perut yang panjangnya sekitar 10-15cm.
    7. Cidera Pada Saraf Atau Organ Lain
    8. Bekas Jahitan Robek Saat Kehamilan Berikutnya
    9. Risiko Jangka Panjang
      Adalah leher rahim terhalang dengan tumbuhnya plasenta didalam rahim biasa disebut plasenta previa.Selain itu bisa juga mengalami plasenta akreta, plasenta increta, dan plasenta percreta. Ketiganya dapat menyebabkan pendarahan hebat setelah melahirkan secara caesar.
    10. Kematian
      Namun hal ini jarang sekali terjadi, persentasenya hanya sekitar 2 dari 100.000 ibu yang meninggal akibat operasi caesar.
    11. Risiko Terhadap Bayi
      Tidak hanya sang ibu, bayi pun kemungkinan akan mengalami beberapa kondisi seperti cidera saat persalinan dan gangguan pernapasan jika bayi dilahirkan sebelum usianya mencapai 39 minggu.
     
  2. Leti Latifah

    Leti Latifah New Member

    Joined:
    May 29, 2015
    Messages:
    65
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    pernah ngalamin ya?? :D
     
  3. M Fery

    M Fery Member

    Joined:
    May 31, 2015
    Messages:
    294
    Likes Received:
    30
    Trophy Points:
    28
    mungkin aja tu :)
     
  4. AquariuZ

    AquariuZ Active Member

    Joined:
    Apr 16, 2015
    Messages:
    1,006
    Likes Received:
    88
    Trophy Points:
    48
    tapi kan ada kondisi tertentu yang mengharuskan sesar Aden dan Ajeng skalian, ya kalo bisa operasi di rumah sakit khusus ibu dan anak dan ditangani oleh dokter dan perawat yang berpengalaman
     
  5. Liszton

    Liszton Member

    Joined:
    May 6, 2015
    Messages:
    537
    Likes Received:
    28
    Trophy Points:
    28
    Alhamdulillah anak saya lahir normal
     
  6. wilian adi nata

    wilian adi nata Member

    Joined:
    Jun 6, 2015
    Messages:
    36
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    caesar dilakukan dengan indikasi tertentu. daripada membahayakan ibu dan bayi jika lahir pervaginam, maka lebih baik dilakukan operasi caesar
     
Loading...

Share This Page