Kisah Inspiratif : Kisah Si Tukang Kayu Yang Bijaksana

Discussion in 'General Discussion' started by Zerki Juliandri, Sep 10, 2015.

  1. Zerki Juliandri

    Zerki Juliandri Member

    Joined:
    Dec 3, 2014
    Messages:
    202
    Likes Received:
    8
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]
    Sudah lama kayaknya nggak bikin thread nih di bersosial, kali ini saya ingin berbagi cerita yang mungkin kisah ini pernah kita alami dalam kehidupan sehari - hari, mudah - mudahan jadi inspirasi buat sahabat2 sekalian :D

    Dikisahkan ada dua orang kakak beradik petani yang hidup di sebuah desa. Sebagaimana kakak beradik kebanyakan, kehidupan mereka selama 40 tahun dipenuhi kerukunan dan saling tolong menolong. Saling meminjamkan peralatan pertanian. Dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan.

    Akan tetapi, entah karena apa, mereka terjebak ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah kali pertama mereka bertengkar demikian hebatnya.

    Padahal selama 40 tahun, mereka hidup berdampingan. Kerjasama yang akrab itu kini retak.
    Diawalii dari kesalahpahaman yang sepele saja, Kemudian berlanjut menjadi perbedaan pendapat yang besar.

    Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa.

    Suatu pagi, datanglah seseorang mengetuk pintu rumah sang kakak. Ketika pintu dibuka tampaklah seorang pria berdiri membawa kotak perkakas tukang kayu.

    “Maaf tuan, sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan, barangkali Tuan berkenan memberikan beberapa pekerjaan untuk saya selesaikan,” kata pria itu dengan ramah.

    “Oh ya, saya punya sebuah pekerjaan untukmu,” kata si kakak, “Kau lihat ladang pertanian di seberang sungai sana? Itu adalah rumah tetanggaku. Ah, sebetulnya ia adalah adikku.

    “Minggu yang lewat ia mengeruk bendungan dengan bulldozer, lalu mengalirkan airnya ke tengah padang rumput itu sehingga tercipta sungai yang memisahkan tanah kami. Hmm, barangkali ia melakukan itu untuk mengejekku, tapi aku akan membalasnya lebih setimpal,” keluh sang Kakak.

    “Di situ ada gundukan kayu,” kata si kakak lagi, “Aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya,” lanjutnya dengan tegas.

    Tukang kayu menyahut, “Saya mengerti. Belikan saya paku dan peralatan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat Tuan merasa senang.”

    Setelah segala peralatan disediakan, sang kakak meninggalkan si tukang kayu untuk pergi ke kota untuk berbelanja berbagai kebutuhan dan menyiapkannya untuk si tukang kayu. Setelah itu tukang kayu bekerja sendirian. Sepanjang hari tukang kayu bekerja keras, mengukur, menggergaji dan memaku.

    Di sore hari, ketika sang kakak petani itu kembali, tukang kayu itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Betapa terbelalaknya sang kakak begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya.

    Namun, ada sebuah jembatan melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang pertanian adiknya. Jembatan itu begitu indah dengan undak-undakan yang tertata rapi.

    Dari seberang sana, terlihat sang Adik bergegas berjalan melintasi jembatan itu, dengan kedua tangannya terbuka lebar sang adik berseru.

    “Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu. Maafkan aku.”

    Sang kakak pun terhenyak sekaligus terharu akan kata-kata adiknya, ia pun bergegas menaiki jembatan. Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah-tengah jembatan, saling berjabat tangan dan berpelukan. Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap-siap pergi.

    “Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami mempunyai banyak pekerjaan untukmu,” pinta sang Kakak.

    “Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini, kata tukang kayu, tapi masih banyak jembatan lain yang harus saya selesaikan,” jawab si Tukang Kayu.

    Hikmah :
    Sebuah persoalan ataupun perselisihan jika hanya didiamkan tidak akan pernah terselesaikan.

    Hendaknya apabila perbedaan mulai timbul, maka mulailah cari cara untuk memecahkannya. Jangan malah memperbesar dan memperburuk keadaan.

    Dan kadangkala kata-kata tidak mampu memperlurus suatu keadaan, namun tindakan akan lebih berdampak jika dilakukan dengan tepat.

    Sudahkah Anda menyelesaikan permasalahan Anda hari ini?

    source | Si Tukang Kayu Yang Bijaksana
     
  2. ani125

    ani125 Member

    Joined:
    Jun 26, 2015
    Messages:
    191
    Likes Received:
    28
    Trophy Points:
    28
  3. keenan

    keenan New Member

    Joined:
    Aug 5, 2015
    Messages:
    15
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    itu tukang kayu nggak professional banget dah, disuruh bikin pager malah bikin jembatan *kaget1*
     
  4. latamiku

    latamiku New Member

    Joined:
    Sep 12, 2015
    Messages:
    8
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    Masalah silih berganti, selesai masalah yang satu ganti dengan masalah baru..itulah kehidupan,,,semoga kita semua di bimbing untuk selalu dapat menyelesaikan semua masalah yang kita hadapi..amin
     
Loading...

Share This Page