Sebesar apapun dosa seseorang, apabila seseorang tersebut mau menghadirkan hatinya untuk bertaubat, maka Alloh akan menerima taubatnya, meskipun orang tersebut sama sekali belum pernah mengamalkan kebaikan. Subhanalloh, betapa beruntungnya menjadi bagian dari umat Muhammad, taubatnya sangat mudah diterima oleh Alloh, sementara Nabi Adam A.S dengan pelangaran yang kecil, Alloh memberinya hukuman yang amat panjang. Kondisi tersebut sempat membuat Nabi Adam A.S. merasa iri hati. Ada ulama yang menyebutkan, bahwa Nabi Adam pernah berkata, "Sungguh Alloh telah memberikan kepada umat Muhammad empat kelebihan yang tidak dikaruniakan kepadaku," Pertama, kata Nabi Adam, "Taubatku hanya diterima di kota Makkah, sedangkan taubatnya Nabi Muhammad diterima di mana saja. Kedua, "Pada awalnya aku mengenaikan pakaian, akan tetapi saat Aku durhaka, lantas aku menjadi telanjang. bebanding terbalik dengan kaum Muhammad, mereka yang durhaka dengan tidak mengenaikan pakaian, lantas Alloh masih memberi mereka pakaian." Ketiga, "sesudah aku durhaka kepada Alloh, maka Alloh langsung memisahkan diriku dengan istriku, sangat berbeda dengan kaum Nabi Muhammad, ketika mereka durhaka, Alloh Subhanahu Wa Ta'ala tidak memisahkan dengan istri-istrinya. Keempat, "Nabi Adam pernah durhaka di Syurga dan azab Alloh dengan mengeluarkannya dari Syurga, akan tetapi kaum Nabi Muhammad yang durhaka kepada Alloh masih diberi kesempatan untuk menghuni Syurga bagi yang bersedia untuk bertaubat kepada-Nya. Rosululloh Salallohu'alaihi Wa Sallam pernah bercerita langsung pada zaman Bani Israil. Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri, Sa'id bin Malik bin Sinan R.A. bahwa dulu ketika zaman orang-orang sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang. Dia kemudian bersedih dan bertanya, mau mencari orang yang palim alim di muka bumi, kemudian ditunjukkan kepadanya tentang seorang Rahib (Pendeta yang ahli ibadah). Kemudian dia mendatangi Rahib lalu berkata, "Apakah masih ada kesempatan bagi saya untuk bertaubat?", Ahli ibadah tersebut menjawab, "Tidak, tiada ampunan atau taubat bagi pembunuh 99 orang." mendengar perkataan Rahib, maka dia langsung membunuhnya. Maka genab 100 oranglah yang dia bunuh. Suatu ketika pembunuh tersebut mendatangi orang alim lainnya, dan bertanya, "Wahai orang alim, aku sudah membunuh 100 orang, apakah azab Alloh bagiku dan apakah taubatku masih diterima?", kemudian orang alim menjawab, "pergilah ke daerah ini dan ini karena disana banyak orang yang taat kepada Alloh dan tinggalkanlah daerahmu karena tidak baik bagimu. Tanpa banyak perhitungan, si pembunuh tersebut melaksanakan apa yang telah dikatakan oleh orang alim tersebut untuk pergi ke tempat orang yang taat kepada Alloh untuk menanyakan cara bertaubat. Ketika ditengah perjalanan, ternyata pembunuh tersebut kehabisan bekal dan meninggal karena kelaparan. dari kejadian itu malaikat Munkar dan Nakir bingung untuk mencatat amalan si pembunuh tersebut, kemudian datanglah malaikat yang berwujud Manusia untuk memberi solusi, ia berkata, "Ukurlah jarak dari daerah dia berangkat dengan jarak daerah yang dituju untuk melakukan taubat", kemudian malaikat Munkar dan Nakir mengukurnya dan ternyata jarak yang dituju untuk bertaubat lebih dekat dari jarak di mana dia berangkat. Akhir cerita si pembunuh tersebut digolongkan kedalam orang yang bertaubat.
Subhanallah.... Sungguh beruntung kita semoga dijadikan umat Nabiyullah warosulullah Muhammad SAW yang sejati... Kalau di hitung tidak bakalan pernah habis pena dan tinta untuk menghapus dosaku , ,,
Inilah keistimewaan umat Rasulullah SAW. Dan sungguh bersyukur kita dilahirkan dalam masa risalah Muhammad SAW.
Mantap. Semoga warga-warga di mari dapat pencerahan dan berlaku lebih baik lagi dari hari-hari kemarin. Terimakasih
semoga kita semua selalu diberkahi ole Allah. Agar senantiasa kita selalu bersyukur kepadaNya. Dan semoga amal ibadah kita dapat diterima oleh Allah swt. aamiin...
