Bukannya tidak boleh kuliah, namun menjadikan kuliah hanya sebagai tempat dalam mencari tahu, bukan untuk dijadikan sebagai tempat untuk menjadi orang yang peka terhadap sekitar. Bagi seorang Bob Sadino, Teori adalah sebuah informasi basi. “Kalau mahasiswa IPK nya sudah 3 koma itu alamat jadi karyawan saja lah. Kalau mau jadi pengusaha, IPK jeblok saja. Karena dengan begitu mau tak mau kamu akan ditolak perusahaan dan terpaksa membuka usaha sendiri.” Beliau mengatakan ini bukan karena ingin mempengaruhi hal yang buruk. Tapi ia mempelajari ini semua dari pengalaman yang ia miliki. Baginya, pendidikan hanyalah tempat dimana semua orang pandai berbicara, tapi mencoba akan memberi pelajaran secara langsung pada kehidupan. Bob Sadino juga berpesan untuk menjadi pengusaha yang mencari dan mau gagal dan rugi. Menurutnya, untung dan berhasil itu hanya masalah keberuntungan. Kebanyakan calon pengusaha akan benar - benar merencanakan bisnis mereka sampai mereka yakin tidak akan mengalami gagal dan mendapatkan untung yang besar. Tapi bagi seorang Bob Sadino, sebuah kegagalan harus dicari dan dijemput. Ketika sebuah hukum ekonomi mengajarkan para mahasiswanya untuk meraih untung dalam bisnis, Bob justru menyarankan kita untuk mencari rugi. “Orang sudah terlalu terbiasa berpikir secara linier. Kalau mau usaha, pasti mencari untung; mencari berhasil. Padahal dalam usaha itu ya pasti ada rugi dan gagal toh? Bagi kamu yang mau sukses, justru cari kegagalan sebanyak-banyaknya. Sebab keberhasilan itu hanyalah sebuah titik di puncak gunung kegagalan.” Bisnis memang masalah uang, dan kita memang akan terus menghitung uang yang kita dapatkan. Tapi untuk menjadi seorang usaha jangan terlalu banyak perhitungan. Bagi Bob Sadino, sebuah usaha adalah tentang melakukan apa yang harus kita lakukan. “Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Padahal yang penting adalah action!” Sumber topcareer.id sinkronzzz, May 10, 2016 #1 lasealwin likes this. wrep17 Well-Known Member Joined: Sep 26, 2015 Messages: 1,325 Likes Received: 246 Trophy Points: 63 Google+: Author Ga juga, justru kuliah sekaligus usaha juga ada yang bisa kok wrep17, May 10, 2016 #2 cyberx1408 Member Joined: Jan 2, 2015 Messages: 144 Likes Received: 6 Trophy Points: 18 gak terdidik dengan baik aja bisa gitu, apalagi terdidik dengan baik :v cyberx1408, May 10, 2016 #3 KangAndre Member Joined: Jan 25, 2014 Messages: 10,244 Likes Received: 2,714 Trophy Points: 413 Oleh karena itu selayaknya universitas mendorong para mahasiswanya untuk berorientasi pada entrepreneurship. Sehingga jika lulus, tidak perlu bingung mencari pekerjaan, karena sudah bisa berwirausaha. KangAndre, May 10, 2016 #4 wrep17 Well-Known Member Joined: Sep 26, 2015 Messages: 1,325 Likes Received: 246 Trophy Points: 63 Google+: Author Kudunya dari SD, SMP, SMA sudah diajarkan. Sistem pendidikan sekarang membingungkan ada 2 Kurikulum. Kurikulum satunya balik sore, kurikulum satunya normal. Kurikulum satunya hari sabtu libur, kurikulum satunya kagak. Walaupun libur tugasnya astaga Mau berbuat sesuatu hal2 yang disukai jadi terhambat wrep17, May 10, 2016 #5 KangAndre Member Joined: Jan 25, 2014 Messages: 10,244 Likes Received: 2,714 Trophy Points: 413 Nah ini banyak yang nggak tahu. Kurikulum adalah rambu-rambu pengajaran untuk sekolah di Indonesia. Total jam pelajaran dalam tahun ajaran berdasakan kurikulum hampir sama, pelaksanaannya di serahkan masing-masing sekolah (uang pulang sore, sabtu libur). Saat ini masa transisi kurikulum. Untuk sekolah swasta dan Internasional diberi kebebasan melaksanakan kurikulum sendiri. KangAndre, May 10, 2016 #6 burhanudinn Member Joined: Apr 19, 2016 Messages: 60 Likes Received: 7 Trophy Points: 8 Tapi balik lagi ke orangnya, seperti bill dan job tidak asal berhenti kuliah, bill karena kecepatan belajarnya melebihi kampusnya, sedangkan job tidak punya uang. tapi mereka tetap mengatakan kuliah itu penting, sama halnya dengan sandiaga uno seorang pengusaha mempunyai nilai akademik yang tinggi di kampusnya. burhanudinn, May 10, 2016 #7 wrep17 Well-Known Member Joined: Sep 26, 2015 Messages: 1,325 Likes Received: 246 Trophy Points: 63 Google+: Author Petinggi WA dari tukang sapu toko ke toko bisa jadi sukses Semua itu tergantung orangnya wrep17, May 10, 2016 #8 wrep17 Well-Known Member Joined: Sep 26, 2015 Messages: 1,325 Likes Received: 246 Trophy Points: 63 Google+: Author Tahun ini kurikulum masih berubah lagi kok, katanya ada yang kurang beres dan ada nama kurikulum baru sepertinya wrep17, May 10, 2016 #9 Hari Agustomo Nugroho Active Member Joined: Mar 13, 2015 Messages: 1,195 Likes Received: 78 Trophy Points: 48 Google+: Author Tidak harus IPK jeblok kalau mau jadi pengusaha,,, Mau IPK 3 koma atau IPK Jeblok, kalau niat ingin jadi pengusaha ya lakukan saja,,, Berhasil atau tidaknya kan sudah ada yang ngatur, tinggal kita berusaha dan jangan lupa berdo'a,,, Hari Agustomo Nugroho, May 10, 2016 #10 gilang94 likes this. sriyanti Member Joined: Oct 8, 2015 Messages: 57 Likes Received: 8 Trophy Points: 8 Kuliah juga perlu, seperti kuliah jurusan manajemen bisnis. sriyanti, May 11, 2016 #11 lasealwin Well-Known Member Joined: Aug 1, 2015 Messages: 1,862 Likes Received: 171 Trophy Points: 63 Saya setuju kalau universitas itu membina orang-orang yang tidak kuat dan takut gagal. Harus mau gagal dan rugi dengan demikian kita temukan semangat untuk meraih hidup yang lebih baik. Salam pengusaha Indonesia. lasealwin, May 11, 2016 #12 lasealwin Well-Known Member Joined: Aug 1, 2015 Messages: 1,862 Likes Received: 171 Trophy Points: 63 Saya setuju kang. Banyak universitas yang monoton dan cenderung mendorong mahasiswanya untuk jadi budak dan karyawan bukan untuk jadi pemimpin perusahaan lasealwin, May 11, 2016 #13 sinkronzzz likes this. logika bisnis New Member Joined: May 11, 2016 Messages: 5 Likes Received: 0 Trophy Points: 1 Sebenernya untuk menjadi pengusaha intinya bukan pada dia kuliah atau tidak. Banyak orang yang bias menjadi pengusaha sukses walaupun dia tidak pernah menamatkan kuliahnya, namun tidak sedikit pula pengusaha sukses yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, Tapi kalau kita cermati, baik yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi maupun yang tidak kuliah, pengusaha tersebut memiliki satu kemiripan, yaitu mereka orang-orang yang cerdas. Dan jenjang pendidikan bukan parameter untuk mengukur tingkat kecerdasan kita dalam hal berwirausaha. lebih banyak tentang ilmu bisnis silahkan lihat di : http;//www,logikabisnis,com logika bisnis, May 11, 2016 #14 sinkronzzz Member Joined: Apr 21, 2016 Messages: 99 Likes Received: 22 Trophy Points: 18 nice shot!!! dan pelajaran di kampus juga kebanyakan hanya teori, padahal yang mahasiswa butuhkan praktek di lapangan langsung sinkronzzz, May 11, 2016 #15 gilang94 Member Joined: Mar 31, 2016 Messages: 153 Likes Received: 12 Trophy Points: 18 Google+: Author setuju banget sama @wrep17.. gilang94, May 11, 2016 #16 logika bisnis New Member Joined: May 11, 2016 Messages: 5 Likes Received: 0 Trophy Points: 1 Nilai-nilai wirausaha sebaiknya ditanamkan sejak dini. kalau nilai wirausaha baru ditanamkan sejak kuliah sebenarnya sudah agak terlambat, walupun memang lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Cara orang tua mendidik anak2 jaman sekarang sangat berpengaruh pada mentalitas dan pembentukan karakter anak. Anak-anak lebih banyak dimanjakan dan serba disediakan segalanya sehingga tidak membentuk karakter yang siap "bertarung". Padahal setau saya tidak ada pengusaha yang bermental lemah, hamper semua pengusaha sukses adalah seorang fighter, mereka meraih sukses diatas berbagai kegagalan yang mereka alami. logika bisnis, May 11, 2016 #17 irvan gooners Member Joined: May 11, 2016 Messages: 20 Likes Received: 5 Trophy Points: 8 gak kuliah ga punya kompetensi dong mas sinkronzz irvan gooners, May 11, 2016 #18 DwiKhasbullah Well-Known Member Joined: Aug 7, 2014 Messages: 1,955 Likes Received: 138 Trophy Points: 63 Semua tergantung kemampuan serta skil yang kita miliki, jika kita kulahpu namun tanpa skil yang memadai maka akhirnya juga akan menjadi boomerang di belakangnya namun tidak menutup kemungkinan yang tidak kuliahpun bisa sukses berwirausaha. Yang terpenting kita mau usaha, sabar, ulet, telaten, dan Kita serahkan kepada Tuhan Yang Kuasa apapun hasilnya itu memang yang terbaik bagi kita. semangat lagi..... DwiKhasbullah, May 12, 2016 #19 Angkasa Bali Member Joined: Oct 20, 2014 Messages: 787 Likes Received: 72 Trophy Points: 28 ya lain-lain gan tergantung nasibnya. kalo nasibnya kayak bob sadino sih enak. jamannya masih murah, buka usaha saingan juga masih sedikit, kalo sekarang beli rumah aja uda berapa M Angkasa Bali, May 13, 2016 #20 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Page 1 of 2 1 2 Next > Loading... Similar Threads - Calon Pengusaha Dilarang Cara Mudah Menyiapkan Calon Pemimpin Dari OSIS Kak Yuwana, May 3, 2018, in forum: Education Replies: 0 Views: 579 Kak Yuwana May 3, 2018 Buku Ini Cocok Bagi Yang Ingin Jadi Pengusaha kusumarga, Jun 29, 2021, in forum: Education Replies: 2 Views: 2,066 kusumarga Jun 30, 2021 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Oleh karena itu selayaknya universitas mendorong para mahasiswanya untuk berorientasi pada entrepreneurship. Sehingga jika lulus, tidak perlu bingung mencari pekerjaan, karena sudah bisa berwirausaha.
Kudunya dari SD, SMP, SMA sudah diajarkan. Sistem pendidikan sekarang membingungkan ada 2 Kurikulum. Kurikulum satunya balik sore, kurikulum satunya normal. Kurikulum satunya hari sabtu libur, kurikulum satunya kagak. Walaupun libur tugasnya astaga Mau berbuat sesuatu hal2 yang disukai jadi terhambat
Nah ini banyak yang nggak tahu. Kurikulum adalah rambu-rambu pengajaran untuk sekolah di Indonesia. Total jam pelajaran dalam tahun ajaran berdasakan kurikulum hampir sama, pelaksanaannya di serahkan masing-masing sekolah (uang pulang sore, sabtu libur). Saat ini masa transisi kurikulum. Untuk sekolah swasta dan Internasional diberi kebebasan melaksanakan kurikulum sendiri.
Tapi balik lagi ke orangnya, seperti bill dan job tidak asal berhenti kuliah, bill karena kecepatan belajarnya melebihi kampusnya, sedangkan job tidak punya uang. tapi mereka tetap mengatakan kuliah itu penting, sama halnya dengan sandiaga uno seorang pengusaha mempunyai nilai akademik yang tinggi di kampusnya.
Tahun ini kurikulum masih berubah lagi kok, katanya ada yang kurang beres dan ada nama kurikulum baru sepertinya
Tidak harus IPK jeblok kalau mau jadi pengusaha,,, Mau IPK 3 koma atau IPK Jeblok, kalau niat ingin jadi pengusaha ya lakukan saja,,, Berhasil atau tidaknya kan sudah ada yang ngatur, tinggal kita berusaha dan jangan lupa berdo'a,,,
Saya setuju kalau universitas itu membina orang-orang yang tidak kuat dan takut gagal. Harus mau gagal dan rugi dengan demikian kita temukan semangat untuk meraih hidup yang lebih baik. Salam pengusaha Indonesia.
Saya setuju kang. Banyak universitas yang monoton dan cenderung mendorong mahasiswanya untuk jadi budak dan karyawan bukan untuk jadi pemimpin perusahaan
Sebenernya untuk menjadi pengusaha intinya bukan pada dia kuliah atau tidak. Banyak orang yang bias menjadi pengusaha sukses walaupun dia tidak pernah menamatkan kuliahnya, namun tidak sedikit pula pengusaha sukses yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, Tapi kalau kita cermati, baik yang memiliki jenjang pendidikan yang tinggi maupun yang tidak kuliah, pengusaha tersebut memiliki satu kemiripan, yaitu mereka orang-orang yang cerdas. Dan jenjang pendidikan bukan parameter untuk mengukur tingkat kecerdasan kita dalam hal berwirausaha. lebih banyak tentang ilmu bisnis silahkan lihat di : http;//www,logikabisnis,com
nice shot!!! dan pelajaran di kampus juga kebanyakan hanya teori, padahal yang mahasiswa butuhkan praktek di lapangan langsung
Nilai-nilai wirausaha sebaiknya ditanamkan sejak dini. kalau nilai wirausaha baru ditanamkan sejak kuliah sebenarnya sudah agak terlambat, walupun memang lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Cara orang tua mendidik anak2 jaman sekarang sangat berpengaruh pada mentalitas dan pembentukan karakter anak. Anak-anak lebih banyak dimanjakan dan serba disediakan segalanya sehingga tidak membentuk karakter yang siap "bertarung". Padahal setau saya tidak ada pengusaha yang bermental lemah, hamper semua pengusaha sukses adalah seorang fighter, mereka meraih sukses diatas berbagai kegagalan yang mereka alami.
Semua tergantung kemampuan serta skil yang kita miliki, jika kita kulahpu namun tanpa skil yang memadai maka akhirnya juga akan menjadi boomerang di belakangnya namun tidak menutup kemungkinan yang tidak kuliahpun bisa sukses berwirausaha. Yang terpenting kita mau usaha, sabar, ulet, telaten, dan Kita serahkan kepada Tuhan Yang Kuasa apapun hasilnya itu memang yang terbaik bagi kita. semangat lagi.....
ya lain-lain gan tergantung nasibnya. kalo nasibnya kayak bob sadino sih enak. jamannya masih murah, buka usaha saingan juga masih sedikit, kalo sekarang beli rumah aja uda berapa M