Kebiasaan Pemalas dengan Kelainan Hipersomnia

Hipersomnia merupakan bagian dari kelainan tidur berupa perasaan ngantuk yang berlebihan. Sehingga pengidap selalu memerlukan waktu tidur yang sangat lama jika dibandingkan dengan orang normal. Dengan kata lain, hipersomnia idiopatik primer adalah gangguan neurologis (gangguan otak dan sistem saraf) dimana pasien tidur malam hari dalam jangka waktu yang lama namun tidak menyegarkan.

​

Dapat dikatakan bahwa pengidap hipersomnia, tidur siang hari untuk waktu yang lama kira-kira menghabiskan waktu tidur 20 jam sehari. Dalam hal ini, kelainan tersebut sangat bervariasi tergantung dari usia, gaya hidup dan pemicu yang mendasarinya. Jika hal tersebut berlanjut, maka semestinya berkonsultasi pada spesialis neurologi. Kelainan Hipersomnia selalu dikaitkan dengan kasus kecelakaan kendaraan bermotor seperti mobil dan sebagainya.

Berikut beberapa gejala yang mendasari seseorang mengalami hipersomnia diantaranya :

■ Senantiasa ingin istirahat atau tidur saat siang hari.
■ Lelah yang berlebihan setiap hari.
■ Sulit konsentrasi dan fokus.
■ Sering mengantuk walaupun sudah tidur malam atau pun tidur siang.
■ Apati (acuh, tah acuh).
■ Sukar untuk berfikir, membuat rencana, pikiran tidak segar.

Penyebab Kelainan Hipersomnia
Rasa ngantuk yang berlebihan diakibatkan oleh beberapa faktor di bawah ini antara lain :

■ Faktor lingkungan.
Bangun tidur malam hari akibat kebisingan, faktor cahaya lampu, sanak saudara yang tidur mendengkur, suhu ruangan yang tidak normal, alas tidur yang kotor, tidak nyaman dan sebagainya.

■ Kurang Tidur.
Kurang beristirahat atau tidur akan selalu menjadi kebiasaan yang mendarah daging, terlebih jika kondisis sedang kerja shift malam, kerja lembur, nge-ronda, hingga akhirnya merasa lelah sehabis begadang sampai pagi.

■ Faktor mental
Kecemasan, stress, depresi, ketakutan dapat menjadikan seseorang mengalami gejala hipersmonia, mereka tidak dapat tidur malam hari, sehingga mereka mengantuk saat siang hari dan memicu gejala lelah.

■ Efek samping obat-obatan tertentu.
Zat adiktif seperti narkotika dan psikotrofika semua bahan tersebut adalah pemicu gangguan neurologi termasuk kelainan hipersomnia. Oleh karenanya, perlu membatasi diri dari obat-obatan terlarang, mabuk-mabukan, merokok, kopi, obat alergi dan sebagainya.

■ Gangguan tidur seperti sleep apnea(mendengkur), sindrom kaki gelisah, nighmare atau mimpi buruk, narkolepsi, inssomnia dan sebagainya.

Demikian urain singkat tentang kelainan kondisi tidur berupa hipersomnia. Mudah-mudahan apa yang disampaikan kali ini dapat bermanfaat dan bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. Terima kasih

Salam sehat !​

 

Kasian bener ya kalo ada yang terkena sakit hipersomnia..

 

Semoga kita selalu bersemangat untuk aktivitas kita setiap hari

 

Mudah-mudahan aja amiin...

 

Kalau suasananya lagi berisik suka hipersomnia

 

Saya sering ngalamin ini nh gan ... udah tidur tapi sering ngantuk ..

 

Susah juga yah kalau sudah hipersomnia,,,

 

thx gan infonya, insomnia aja dah membahayakan apalagi ini hipersomnia...

 

wad.uh bahaya mi..
kayaknya. kayaknya..........
semoga tidak aminn.....