Fakta Menarik Tentang Jembatan Shiratal Mustaqim

Bagi umat muslim, mungkin jembatan shiratal mustaqim sudah tidak asing lagi. Semua perbuatan manusia di dunia akan diminta pertanggung jawabannya kelak di akhirat. Kelak, manusia akan diperintahkan untuk berjalan melewati shiratal mustaqim. Jika manusia tersebut bisa melewati jembatan shiratal mustaqim, maka ia akan masuk surga begitu juga sebaliknya, jika manusia tidak bisa melewati jembatan tersebut maka dia akan jatuh kedalam neraka.

Jembatan shiratal mustaqim ini tepatnya berada diatas neraka jahannam yang terhubung dengan pintu surga. Asal mula jembatan shiratal mustaqim ini berasal dari bahasa arab yaitu Shirath Al Mustaqim yang mana nama tersebut juga banyak terkandung didalam Al-Qur'an. Secara harfiah, Shiratal mustaqim memiliki makna yaitu jalan lurus atau bisa juga diartikan sebagai jembatan yang lurus. Berikut adalah fakta-faktanya, yang mungkin saja akan membuat anda merasa "merinding" ketika membacanya

Lebih tajam dari Pedang



Fakta pertama yang yakini dari jembatan shiratal mustaqim adalah bahwa jembatan tersebut digambarkan dengan sebuah garis yang lebih lembut dari rambut serta lebih tajam daripada pedang. Al-Qur'an menjelaskan dalam surat Al Maryam ayat 71-72 yang setidaknya memiliki arti dan makna yaitu:

"Dan tidak ada satu orang pun dari kalian semua, melainkan datang menuju neraka. Bagi Tuhanmu, hal itu merupakan kemestian yang telah ditetapkan, lantas kami akan menyelamatkan umat yang bertakwa dan membiarkan umat yang dzalim di neraka dengan keadaan yang berlutut"

Licin dan Berduri



Ada satu hadist shahih yang diakui kebenarannya dan di riwayatkan oleh Al Bukhari yang artinya:

"Licin (serta bersifat) menggelincirkan. Di atas (jembatan siratul mustakim) dijumpai besi-besi pengait dan kawat yang berduri di mana ujungnya bentuknya bengkok. Jembatan itu bagai sebuah pohon yang memiliki duri di Nejd, dikenal pohon Sa'dan.. Serta dibentangkan jembatan jahanam. Aku adalah orang yang pertama melewatinya. Pada saat itu, para rasul berdoa: Ya Allah, selamatkanlah. Pada sirath itu juga ada pengait-pengait layaknya duri pohon Sa'dan. Hanya saja, tidak ada yang tahu ukuran besarnya, kecuali hanya Allah Swt. Oleh karena itu, ia mengaitkan manusia berdasarkan amalan mereka."

Rasulullah adalah orang pertama yang akan melewati jembatan shiratal mustaqim, tentunya sebagai manusia yang suci akan sangat mudah bagi Nabi Muhammad untuk melewatinya. Bagaimana dengan manusia seperti kita? Apakah kita juga akan mudah untuk melewatinya? Rasulullah akan berdo'a kepada Allah untuk menyelamatkan manusia bedasarkan dengan keimanannya.

Dalam hadist lainnya juga dikatakan bahwa :

" Dan Neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut serta lebih tajam dari pedang. Atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah. Manusia diatas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, juga ada yang laksana kilat dan ada yang seperti angin kencang. Laksana kuda berlari kencang serta ada yang laksana onta berjalan. Para malaikat berkata "Ya Allah selamatkanlah" Maka ada yang selamat dan ada juga yang tercabik-cabik kemudian diselamatkan serta ada juga yang tergulung di dalam neraka diatas wajahnya (HR. Ahmad)

Dari fakta-fakta tersebut tentunya disimpulkan lagi menjadi 10 kesimpulan yaitu :

1. Akan terjadi di kehidupan akhirat
2. Ada yang terjatuh ke dalam neraka ada juga yang selamat
3. Jembatan yang menghubungkan ke pintu surga dengan neraka jahannam dibawahnya
4. Lebih tajam dari pedang
5. Licin dan dapat menggelincirkan
6. Lebih licin dari sehelai rambut manusia
7. Berdiri dengan ujung yang bengkok
8. Hanya Allah yang mengetahui tentang ukuran dan besar dari jembatan tersebut
9. Jembatan ini menjadi penentu bagi umat manusia apakah ia akan masuk surga atau masuk neraka
10. Duri dari jembatan Shiratal Mustaqim digambarkan seperti pohon Sa'dan di dunia

Ini semua kembali kepada amalan kita sebagai umat manusia selama di dunia, Allah akan memberikan cahaya bagi mereka yang beriman. Allah juga akan membedakan mana manusia yang munafik dan manusia yang beriman. Meski kelak para malaikat dan Rasulullah akan membantu kita dengan mendo'akan manusia, tetapi semuanya akan berbalik kepada diri kita sendiri, bagaimana perbuatan kita selama di dunia.

 

sumber inspirasi banget, makasi Den atas pengingatnya

 

Sama-sama, semoga bermanfaat

 

Maka dari itu, selagi kita masih diberikan kesempatan untuk bertaubat dengan sungguh memohon ampunan dari Allah SWT, maka jangan pernah sia-sia kan hidup dalam kelalaian di dunia, karena jodoh, maut dan rezeki hanya Allah SWT yang tahu

 

Akan selalu ada jalan yang terbaik bagi mereka yang mau berubah menjadi lebih baik lagi hem

 

karena berubah menjadi lebih baik itu tidak segampang berubah menjadi power ranger , perlu niat dan usaha serta istiqomah yang benar-benar unch

 

Andai saja berubah itu cepat seperti poweranger

 

Jadi takut ane den

 

yups andai saja istiqomah itu segampang makan kulub sampeu

 

kana kulub sampeu wae atuda kali kali mah mah goreng sukun atuh

 

Wajib takut sama Allah mah

 

ah aku mah engga beuki goreng sukun, beukinya kiripik sukun

 

Daripada kriipik sukun mending sosorodotan dina daun taleus

 

plis atuh gak ucnh banget

 

Kita buat yang gak unch jadi unch bangettttt

 

Nauzubillah... semoga diberikan kemudahan untuk melewatinya dengan bekal amal ibadah yang sholeh...

 

Amin, semoga menjadi semangat bagi umat muslim dalam berbuat kebaikan

 

Jadi kepikiran ya ..

 

Bukan buat dipikirkan tetapi buat motivasi supaya hidup menjadi lebih baik karena kehidupan yang kekal hanya di akhirat, dunia ini hanyalah sementara

 

sering sering bikin thread ,.,.,. rohani om.,.,.,., Saya siap jadi pembaca y