Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Discussion in 'Usaha Kecil Menengah' started by alihamdan, May 20, 2017.

  1. alihamdan

    alihamdan New Member

    Joined:
    May 20, 2017
    Messages:
    1
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Manusia adalah makhluk sosial, dia suka hidup dalam masyarakat dengan manusia lain, adalah konsep umum tentang pola tingkah lakunya. Hampir semua pemikir sosiologis sepakat bahwa ada hubungan yang sangat erat antara individu dan masyarakat.

    Apakah individu tertentu dapat dipelihara dalam kondisi di mana tidak ada masyarakat adalah pertanyaan yang berbeda. Tetapi faktanya tetap bahwa tanpa lingkungan sosial, baik itu rumahnya, komunitasnya atau negaranya, tidak ada stabilitas yang akan dibawa ke statusnya sebagai individu.

    Seseorang hampir menyimpulkan dari pernyataan di atas bahwa individu tersebut adalah produk masyarakat. Seketika, pemikir lain akan membangkitkan rona dan berseru bahwa sebenarnya justru sebaliknya, yaitu masyarakat adalah produk individu dan lainnya.

    Seperti yang McIver katakan, mungkin tidak ada gunanya masuk ke dalam kontroversi mengenai apakah individu tersebut hadir di hadapan masyarakat, atau masyarakat hadir sebelum individu tersebut.

    Kami ingin lebih memusatkan perhatian pada penyebab pertumbuhan masyarakat dan peran individu di dalamnya.Dari beberapa teori yang sudah menjelaskan hubungan antara masyarakat dan individu, (teori Kontrak Sosial) berusaha memberi penjelasan historis mengenai masalah tersebut.

    Diucapkan pada abad ke-17 oleh Thomas Hobbes dalam bukunya yang berjudul The Leviathan, teori tersebut menggambarkan keadaan alam pra-masyarakat di mana perselisihan dan pembunuhan merupakan peraturan, dan kehidupan manusia miskin, menyendiri, jahat, brutal dan pendek.

    Karena itu secara alami manusia ingin melepaskan diri dari kondisi tersebut dan sebuah relasi akibatnya dibangun antara manusia dalam bentuk kontrak sosial. Kontrak tersebut tidak hanya membangun hubungan di antara keduanya, namun masing-masing individu menderita pembongkaran perilaku tidak bertanggung jawab dan perilaku brutal.

    Ketika di abad ke-18 Rousseau mengambil konsep kontrak sosial dan membuat beberapa keputusasaan dari pemikiran Hobbesian pada intinya seperti juga dari Althusius sekalipun, yang terakhir menganggap masyarakat sebagai produk dari kontrak yang dibuat secara alami antara manusia.

    Keadaan alam Rousseau adalah dunia bebas di mana kebahagiaan manusia terbatas pada mulanya tidak memotivasi manusia untuk berpikir dalam hal sebuah kontrak. Lambat laun ketika populasi meningkat dan konsep kepemilikan pribadi mendapat pengakuan, untuk melindungi dirinya sendiri, manusia secara sukarela membuat kontrak sosial.

    Keinginan individu kemudian, untuk kebaikan kolektif, dibuat sesuai kehendak kolektif. John Locke juga percaya bahwa keadaan pra-kontrak masyarakat adalah keadaan alam dimana kedamaian dan keharmonisan berlaku dan setiap orang dilahirkan bebas.

    Baca juga: Jenis-jenis kelompok sosial

    Ada tatanan alamiah yang menuntun tindakan manusia, namun tidak ada sanksi untuk menghukum pelanggaran hukum kodrat apapun. Hal ini membawa kontrak sosial dan masyarakat, meski Locke tidak menyamakan masyarakat dengan Pemerintah.

    Teori kontrak sosial dari waktu ke waktu diucapkan untuk tujuan membenarkan tindakan-tindakan penguasa baru setelah penggulingan yang sah, atau untuk mendorong massa populer dalam bangkit melawan pendirian tersebut.

    Dalam pengertian ini, teori ini pada dasarnya adalah sebuah pemikiran politik dan, sebagaimana McIver cukup benar, teori tersebut tidak didasarkan pada analisis fakta sejarah apapun.

    Selain itu teori tersebut memisahkan individu dari masyarakat dan hampir membuat asumsi adanya individu di hadapan masyarakat. Sosiolog tidak setuju bahwa manusia bisa hidup tanpa kesadaran sosial.

    Teori organisme. Masyarakat adalah usaha lain untuk menetapkan asal usul perilaku sosial manusia. Spencer berpendapat bahwa masyarakat dapat disamakan dengan organisme fisik yang menunjukkan jenis persatuan yang sama seperti yang ditunjukkan oleh organisme individual, dan tunduk pada hukum perkembangan, kematangan dan pembusukan yang serupa.

    Tungkai dan organ tubuh akan menjadi asosiasi dan institusi yang berbeda. Seperti Spencer dan Bluntschli, bahkan beberapa pemikir abad ini seperti Oswald Spengler (dalam The Decline of the West) berlangganan teori organisme, meskipun dengan modifikasi tertentu. Beberapa memodifikasi teori tersebut untuk menjelaskan analogi hanya sejauh proses kelahiran organik, pemuda, kedewasaan, usia tua dan kematian diperhatikan.
     
  2. razhack

    razhack Member

    Joined:
    Mar 8, 2015
    Messages:
    27
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    kadang bingung juga dengan banyak teori namun belum tentu terbukti
     
Loading...

Share This Page