Foto credit : Pixabay Kembali lagi ke dulu, hanya beberapa media yang menyajikan berita cetak. Media cetak dengan nama "Bataviasche Nouvelles" diklaim media koran pertama yang dicetak di Indonesia. Setalah itu. Bisnis media cetak koran menjadi ladang pendapatan yang menarik. Bisnis utama media koran adalah iklan. Melihat bisnis yang potensial. Semua orang ini bermain di bidang ini. Makin banyak pemain, maka makin selektif juga pengiklan memilih media untuk beriklan. Yang awalnya 10 brand beriklan dalam satu koran, kini brand memilih mana koran yang paling banyak pembacanya untuk beriklan. Bisa di misalkan, karena kehadiran koran baru, masing masing koran mendapatkan 1 brand untuk beriklan di medianya. Tentunya sangat turun. Koran tidak hanya datang dari pusat Ibu Kota, Jakarta. Bercerita, didaerah saya saja, koran dulu koran hanya milik brand Ibu Kota seperti Kompas dan Tempo. Sekarang. Koran sudah hadir di daerah masing masing. Melihat dari daftarnya, di setiap Provinsi di Indonesia rata rata memiliki penerbit media koran sendiri. Ada yang masih beroperasi dan ada juga yang sudah gulung tikar alias tutup beroperasi karena alasan klasik, yaitu finansial. Kini media koran yang bisa bertahan, hanya media koran yang memiliki jaringan group yang sudah besar, seperti Kompas, Tempo, Koran Sindo dan lainnya. Akankah media digital akan berakhir seperti media cetak? Belum tahu pasti, namun akan terjadi. Apalagi media digital khususnya berita sudah menjamur juga. Kaskus saja, yang dulu adalah forum terkenal di Indonesia kini mulai ditinggal penggunannya karena bermunculan forum online lain. Namun Kaskus akan terus bertahan. Apalagi Kaskus sekarang masuk dalam daftar bawahan perusahaan kolongmerat DJarum. Catatan : Dulu juga saya sedikit aktif di Kaskus, sekarang pindah kesini. Diketahui, Tempo adalah media berita digital pertama di Indonesia. Lalu diikuti kemunculan portal pesaing Detik.com seperti OkeZone.com, VivaNews.com, dll. Ross Tapsell, seorang pengajar di The Australian National University, baru-baru ini menulis buku mengenai pemetaan media di Indonesia berjudul Media Power in Indonesia (Kekuatan Media di Indonesia). Berdasarkan penelitiannya, bahwa untuk bertahan di era digital, maka media harus memiliki beberapa platform, seperti media televisi, radio, dan internet. Media yang memiliki multi platform akan lebih mudah memasarkan spot iklan mereka sehingga lebih menguntungkan. Jika ingin bertahan situs-situs berita harus tergabung dalam konglomerasi digital yang besar. Selain itu, peluang berkembangnya pembaca berita lewat media digital membuat para pengusaha melihatnya sebagai peluang untuk bisnis nonberita pula. Media berita itu, kelak, bisa disinergikan dengan situs belanja. Catatan : DJarum adalah media yang gencar membeli media berita digital seperti Kaskus, beritagar, IDNTimes. Dengan ini DJarum sebagai perusahaan konglomerat mulai masuk dalam bisnis media digital. Pembaca media berita digital pun sudah dikelompok kelompokkan. Lihat saja tersedia situs berita yang ditujukan menurut generasinya. Seperti Kincir, Hipwee dan lainnya. Survey yang dilakukan tercatat beragam berita yang dibaca dari berbagai usia. Usia 13-22 tahun, topik yang paling sering diakses adalah berita hiburan, hobi, lalu fashion dan kecantikan. Usia 23-32 tahun lebih cenderung lebih suka mengakses topik bisnis dan ekonomi, traveling, serta hobi. Usia 33-42 tahun, cenderung lebih banyak mengonsumsi topik sosial dan religi. Usia 43-52, terlihat topik yang paling banyak dikonsumsi adalah religi. Setelah itu baru topik lain, yaitu sains dan teknologi, politik, edukasi, serta sosial. Konten hiburan dan isu sosial rupanya jadi konten paling banyak dibaca. Keduanya mendapatkan persentase cukup tinggi, yakni 73 persen. Kurangnya minat baca pada anak sekarang juga mendorong mereka untuk lebih mencari paltform atau media berita yang menyajikan berita secara ringkas. Salah satunya adalah Beringkas. Situs tersebut merangkum berita dari hampir semua situs dan mnyajikannya secara ringkas dalam bentuk timeline. Untuk saat ini Beringkas masih menyajikan berita seputar teknologi. Situs berita seperti Engadget misalnya sudah menyajikan berita berita secara ringkas dan di ikuti oleh media media lainnya seperti Axios dan masih banyak lagi. Yang menyajikan fitur baru dan cara baru untuk menggaet pembaca potensial mereka. Dirangkum dari berbagai sumber. opsionalis, Jan 14, 2018 #1 wrep17 Well-Known Member Joined: Sep 26, 2015 Messages: 1,325 Likes Received: 246 Trophy Points: 63 Google+: Author Bagian ini seharusnya bisa jadi niche untuk blog maupun youtube wrep17, Jan 15, 2018 #2 opsionalis Member Joined: Mar 3, 2014 Messages: 96 Likes Received: 10 Trophy Points: 8 Iya mas, asal konsisten aja negjalaninnya. Yang konsisten biasanya akan berbuah hasil yang konsisten opsionalis, Jan 17, 2018 #3 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Bagaimana mempertahankan portal Bagaimana Platform Conversational AI Meningkatkan Pengalaman Mengkonsumsi Media Rinaldy, Jul 18, 2022, in forum: General Internet Replies: 2 Views: 3,612 Rinaldy Nov 27, 2022 Bagaimana kerja dari teknologi Homelift Screw and Nut ini ? Pardi Solusi Abadi, Sep 24, 2020, in forum: General Internet Replies: 0 Views: 2,077 Pardi Solusi Abadi Sep 24, 2020 Bagaimana Nasib Tumblr setelah dibeli Wordpress ? ncang, Aug 13, 2019, in forum: General Internet Replies: 22 Views: 12,993 Sidoarjo Super Oct 13, 2022 Bagaimana cara melihat halaman Quora tanpa harus mendaftar Garett, Feb 28, 2019, in forum: General Internet Replies: 9 Views: 4,643 Freaky Mar 11, 2019 [ask] Cara cek crawl Errors setelah 28 maret bagaimana ya? ziuma, Feb 25, 2019, in forum: General Internet Replies: 14 Views: 5,178 Adeuy Aug 14, 2019 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in