Dunia film itu dunia yang mengasyikkan yang bisa dimulai dari sekolah film atau dari tempat belajar mana pun. Ya, jika bicara soal film, semua orang ingin menonton film, lagi dan lagi. Sebagian besar orang barangkali juga ingin memiliki kesempatan untuk beradu akting dalam sebuah film. Terpapar akting dalam bingkai kamera. Memang sebegitu besarnya magnet perfilman bagi praktisi maupun publik awam. Saking besarnya magnet tersebut, sampai-sampai memunculkan prestisius yang berlebih bagi siapa pun yang bekerja di industri ini. Namun, perlu ditekankan bahwa dalam dunia perfilman, orang yang berperan di depan kamera dan orang yang berperan di belakang kamera itu sama penting kedudukannya. Hanya akting yang bagus jika tidak didukung oleh perlengkapan memadai dan jalan cerita yang menyentuh dasar emosional, itu pun akan terasa kurang sempurna. Adanya integrasi semua lini itu diperlukan dalam sebuah proses produksi film sampai menyelesaikan hasil yang memuaskan. Tidak ada satu bagian pun yang tidak penting. Lantas, Perlukah Masuk ke Jurusan Perfilman? Lalu, timbul pertanyaan. Lantas, apakah kita perlu sekolah dan masuk jurusan perfilman untuk berkecimpung di industri tersebut? Jawabannya, iya perlu, namun tidak selalu. Sekolah film itu berperan untuk membuat kita belajar tahapan demi tahapan secara terstruktur dan sistematis. Semua materi pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar terkonversi kepada penerapannya dengan baik. Di jurusan perfilman itu tidak hanya diajarkan bagaimana berakting yang baik dan benar, tetapi lebih dari itu. Sesungguhnya penting untuk mengetahui bagaimana proses produksi film dari ide pembuatan naskah sampai dengan penayangan film melalui media. Ongkos produksi film itu memang tidak murah. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan matang-matang perencanaan pembuatannya agar tidak hanya membuang-buang anggaran dengan hasil yang tidak memuaskan semua pihak. Di jurusan perfilman, kita dipersiapkan untuk hal itu agar tidak gagap industri perfilman. Jadi, jika memang ada rezeki lebih dan ingin memantapkan pengetahuan seputar industri perfilman, alangkah baiknya kita belajar ilmu dan tekniknya melalui sekolah film. Tokoh Perfilman Indonesia Tokoh perfilman Indonesia itu banyak sekali. Salah satu yang terbaik di antara semua yang ada adalah Pitrajaya Burnama. Dia adalah seorang aktor, sutradara, dan sekaligus penulis skenario. Dia lahir di Cirebon, 8 Agustus 1934. Main pertama kali dalam film Aku Hanja Bajangan (1963). "Bolak-balik" berperan sebagai pemain dan sebagai sutradara. Kemudian, dia juga menulis skenario. Namun, prestasinya lebih menonjol sebagai pemain. Lima kali masuk nominasi: Nilai di Gaun Putih (FFI 1982), Serpihan Mutiara Retak (FFI 1985), Beri Aku Waktu (FFI 1986), Tjoet Nja Dhien (FFI 1988) dan Langitku Rumahku (FFI 1990). Namun, sebelumnya telah meraih Citra lewat Noesa Penida (pada FFI 1989) sebagai aktor pembantu. Tak ketinggalan pula dia sempat sibuk bermain sinetron. Pitrajaya Burnama adalah contoh yang baik di antara yang terbaik untuk artis zaman sekarang. Dia mulai bermain seni peran dari panggung teater sebelum masuk ke perfilman Indonesia. Umumnya memang banyak tokoh perfilman Indonesia yang memulai karier perfilmannya dari panggung-panggung teater. Tulisan ini hanya sekedar sharing dan pendapat saya. Kalau kamu punya pendapat lain atau ingin sharing sejenisnya silahkan komen dibawah Susanto Hendra, Nov 9, 2016 #1 Samuel Samuel93 Member Joined: Oct 30, 2017 Messages: 485 Likes Received: 6 Trophy Points: 18 Intinya, yang kita perlukan untuk segala hal adalah teknik dan cara. Mungkin saja bisa anda dapatkan bila anda mendaftar di jurusan perfilman, bisa juga berbincang lebih lanjut dengan orang yang menggeluti profesi di dunia perfilman mengenai pengalaman dan lain sebagainya. Semua itu bisa kita peroleh asalkan kita sungguh-sungguh memiliki tekad untuk menggeluti suatu bidang profesi tertentu sesuai dengan minat dan bakat kita masing-masing. Samuel Samuel93, Nov 16, 2017 #2 Diah Fitriani New Member Joined: Jan 9, 2018 Messages: 36 Likes Received: 0 Trophy Points: 6 Betul sekali, jadi kan lebih terarah dididik dengan proses dan prosedur yg tepat, hasilnya jauh lebih baik pastinya dibandingkan dengan tidak sekolah khusus di bidang perfileman Diah Fitriani, Jan 18, 2018 #3 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Minat Perfilman Perlu Skripsi Terbukti Illuminati !! fandra octoramonth, Jun 24, 2016, in forum: Video Replies: 4 Views: 1,179 fandra octoramonth Jun 27, 2016 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Intinya, yang kita perlukan untuk segala hal adalah teknik dan cara. Mungkin saja bisa anda dapatkan bila anda mendaftar di jurusan perfilman, bisa juga berbincang lebih lanjut dengan orang yang menggeluti profesi di dunia perfilman mengenai pengalaman dan lain sebagainya. Semua itu bisa kita peroleh asalkan kita sungguh-sungguh memiliki tekad untuk menggeluti suatu bidang profesi tertentu sesuai dengan minat dan bakat kita masing-masing.
Betul sekali, jadi kan lebih terarah dididik dengan proses dan prosedur yg tepat, hasilnya jauh lebih baik pastinya dibandingkan dengan tidak sekolah khusus di bidang perfileman