Awalnya, saya tau informasi ini di sebuah thread twitter milik @Nanang_Grande. Banyak teman-teman yang meretweet. Kemudiang saya baca sampai selesai. Menurut saya, thread ini sangat inspiratif dan menyentuh. Pemilik akun ini mengawali threadnya dengan mengupload sebuah video yang memperlihatkan seorang telemarketer bank. Apa yang bikin thread ini menyentuh? Bayangkan saja, telemarketer ini adalah seorang tuna netra. Akun ini juga memberikan caption yang membuat saya berpikir ulang. "Setelah ini, mungkin Saya tak lagi berani membentak atau bahkan sampai memaki. Karena bisa jadi suara di telfon itu adalah Mas-Mas yang baik hati ini." Ternyata pemilik akun ini sudah sangat sering bertemu dengan orang-orang tuna netra yang kebetulan menjalankan sholat Jumat di masjid yang sama. Karena penasaran, pemilik akun ini pun mengajak ngobrol salah satunya. Nanang sendiri mengaku sering membentak para pekerja ini saat menelfonnya. Dialah Abdul Karim yang bercerita bahwa makian merupakan hal yang biasa ia terima. Bahkan dari thread tersebut, Abdul mengaku tak jarang disumpah dan dituduh sebagai penipu. Sebenarnya tak hanya Abdul, ada sekitar 10 orang dengan kekurangan yang sama dan bekerja di bank yang sama dengannya sebagai seorang telemarketer. Dari membaca thread tersebut, saya semakin yakin untuk tidak semena-mena terhadap siapapun. Mungkin jika kita sering mendapat telepon dari bank atau apapun itu sebaiknya tidak usah diangkat daripada saling menghina satu sama lain. Saya juga belajar untuk selalu berusaha menghargai orang lain dan berpikiran positif. Saya mewek pas baca thread dari akun twitter ini. Sebagai reminder untuk diri sendiri. Vania Prima Damara, Jan 30, 2019 #1 ais elkiram and Damar like this. ais elkiram Well-Known Member Joined: Feb 10, 2015 Messages: 1,296 Likes Received: 220 Trophy Points: 63 Saya termasuk orang yang akan menjaga etika dalam percakapan telpon. 1, 2, 3 mendapatkan telpon yang begituan dari sebuah perusahaan. Biasanya masih santun... mulai percakapan dengan baik di tutup pun dengan baik-baik. Menolak juga dengan cara halus. Tapi kalau udah keseringan di telpon apalagi dengan sedikit nada maksa dari satu perusahaan yang sama, walau telemarketer beda-beda. Ini kadang bikin sebel, telpon itu suara nyaring loh! kaget kadang eh ternyata tawaran berulang dari perusahaan yang sama. Kebablasan juga kadang ngomelin orang, seolah-olah mereka nggak punya management data mana yang sudah pernah or belum di telpon. ais elkiram, Jan 30, 2019 #2 Vania Prima Damara likes this. Ryan adiputra Member Joined: Jul 5, 2018 Messages: 35 Likes Received: 5 Trophy Points: 8 jangan menilai orang dari suaranya jadi flashback abis baca thread ini. Ryan adiputra, Jan 31, 2019 #3 Vania Prima Damara likes this. davidrahman Member Joined: Jun 4, 2014 Messages: 899 Likes Received: 32 Trophy Points: 28 kadang jengkel juga sih dapat telfon dari bank yang nawarin suatu produk. Jelasinya cepet banget dan ga bisa di sela tpi tetap saya tolak dengan sopan. davidrahman, Jan 31, 2019 #4 Vania Prima Damara likes this. (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Kisah Telemarketer Tuna Kisah Tentang Kentang, Telur dan Biji Kopi almuklisin, Feb 11, 2019, in forum: Education Replies: 0 Views: 1,280 almuklisin Feb 11, 2019 Kisah Yang Akan Membuatmu Semakin Menghargai Sekolah dwinandha legawa, May 1, 2018, in forum: Education Replies: 14 Views: 2,057 grai musik May 13, 2018 Kisah Sejarah Kerajaan Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui AbdulMc, Sep 1, 2017, in forum: Education Replies: 1 Views: 1,650 Tanoe Wijaya Sep 1, 2017 Kisah Nabi Muhammad dan Pengemis Yahudi syamsir mujahid, Jun 5, 2017, in forum: Education Replies: 0 Views: 778 syamsir mujahid Jun 5, 2017 Mengenang Kisah Heroik 10 November Di Hotel Yamato lembing, Nov 10, 2016, in forum: Education Replies: 1 Views: 917 Squline Media Jan 5, 2017 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Saya termasuk orang yang akan menjaga etika dalam percakapan telpon. 1, 2, 3 mendapatkan telpon yang begituan dari sebuah perusahaan. Biasanya masih santun... mulai percakapan dengan baik di tutup pun dengan baik-baik. Menolak juga dengan cara halus. Tapi kalau udah keseringan di telpon apalagi dengan sedikit nada maksa dari satu perusahaan yang sama, walau telemarketer beda-beda. Ini kadang bikin sebel, telpon itu suara nyaring loh! kaget kadang eh ternyata tawaran berulang dari perusahaan yang sama. Kebablasan juga kadang ngomelin orang, seolah-olah mereka nggak punya management data mana yang sudah pernah or belum di telpon.
kadang jengkel juga sih dapat telfon dari bank yang nawarin suatu produk. Jelasinya cepet banget dan ga bisa di sela tpi tetap saya tolak dengan sopan.