5 Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Memberi PR Untuk Siswa

Discussion in 'Education' started by Le Jieun, Aug 4, 2020.

  1. Le Jieun

    Le Jieun New Member

    Joined:
    Jul 29, 2020
    Messages:
    5
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    [​IMG]

    Berdasarkan beberapa penelitian, PR sebenarnya adalah suatu penugasan yang wajar dari guru terhadap murid. Apalagi tujuan dari adanya PR adalah agar siswa bisa belajar kembali di rumah dan bisa digunakan untuk hal yang produktif dan bermanfaat. PR juga bisa menjadi cara untuk membangun tanggung jawab diri dan hubungan yang erat dengan orang tua.

    Hal ini seperti yang dikemukakan praktisi dan peneliti pendidikan, Epsen dan Van Hoornis (2001), yang mengungkapkan bahwa PR tidak hanya mempengaruhi ranah akademis seorang pelajar tapi juga hal-hal seperti pengembangan kepribadian, hubungan orangtua dan anak serta komunikasi antara guru dan orang tua.

    PR harus bisa merepresentasikan apa yang sudah dipelajari di sekolah dengan lebih praktis dan aplikatif. Oleh karena itu, PR sebenarnya bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi siswa selama para guru bisa memahami tujuan dari PR yang dibuatnya serta jenis PR yang diberikan.

    Adapun berikut beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru ketika hendak membuat PR untuk para siswanya.

    1. Mempertimbangkan Kesulitan Soal dengan Tingkat Pemahaman Siswa
    Agar PR bisa dikerjakan dengan baik oleh siswa, maka guru harus perlu memahami dulu tingkat pemahaman para siswanya terhadap materi yang sudah diberikan. Guru harus memastikan bahwa soal yang diberikan proporsional dan sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga para siswa bisa termotivasi mengerjakan PR tersebut karena mereka sanggup mengerjakan sendiri dan tidak bergantung dengan orang lain.

    Dengan menggunakan kejarcita.id, tingkat kesulitan soal bisa dipilih. Tentu saja tersedianya puluhan ribu bank soal SD dan jenjang lainnya akan memudahkan para guru dalam membuat dan menyiapkan soal latihan dan PR. Untuk soal analisis tentu saja bisa menggunakan jenis soal HOTS SD dan jenjang lainnya yang siap dipakai tanpa perlu membuat dari awal lagi. Para guru bisa menghemat waktu dan tenaganya, serta para siswa juga lebih dimudahkan dengan pengerjaan soal latihan dan PR yang lebih praktis langsung dari platform kejarcita.id.

    2. Jangan Mengutamakan Kuantitas Melainkan Kualitas
    Selama ini yang menjadi keluhan sebagian besar siswa terhadap PR adalah terkait jumlahnya yang banyak. Sehingga para siswa yang awalnya mau mengerjakan akhirnya menjadi terbebani, terutama jika model tugasnya kurang tepat.

    Guru harus memahami bahwa PR terutama bagi anak Sekolah Dasar dan Menengah harusnya difokuskan untuk membuat mereka bisa mengisi waktunya di rumah dengan belajar, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan kebiasan belajar. Jadi jangan terlalu mematok standar yang tinggi untuk mengejar nilai yang bersifat kuantitatif tetapi malah hanya akan membuat siswa menjadi stres dan tidak semangat dalam belajar.

    Untuk keperluan mengasah kemampuan berpikir anak, sebaiknya guru tidak perlu memberikan PR yang jumlahnya banyak kepada siswa. Cukup 1-5 nomor dengan fokus pada soal-soal analisis dan berbasis masalah yang relevan dengan kehidupan para siswa. Dengan begitu siswa lebih bisa mendapatkan pengalaman dan meningkatkan pengetahuannya dengan lebih maksimal.

    Pada platform kejarcita.id, apabila para guru ingin mencari latihan soal SD dan jenjang lainnya dengan jenis pilihan ganda yang memiliki tingkatan HOTS, tentu saja sudah tersedia. Para guru bisa memilih beragam jenis soal dari berbagai mata pelajaran, karena di kejarcita terdapat lebih dari 21.000 jumlah soal. Guru bisa memasukkan jenis soal yang cocok dengan kemampuan dan pengetahuan muridnya, tanpa perlu membuat soal sendiri.

    3. Kejelasan Tujuan dari PR yang Diberikan
    Sebelum membuat PR kepada siswa guru harus terlebih dahulu mengetahui tujuan dari dibuatnya PR tersebut. Sebab jika sudah mengetahui tujuan PR maka guru dapat menentukan jenis soal, jumlah, tingkat kesulitan dan proses penilaian dari PR yang dibuat. Misalnya PR yang dibuat bertujuan agar siswa bisa mengelaborasi pengetahuan yang sudah diperolehnya dengan berbagai fenomena atau peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

    Berarti dengan tujuan tersebut, jenis PR yang ideal adalah berupa penugasan proyek berbasis masalah atau tugas analitis. Tentu saja tidak cocok jika soal PR yang diberikan berupa pilihan ganda atau meringkas materi. Jadi, dengan adanya tujuan yang jelas, PR yang diberikan kepada siswa juga bisa efektif dan optimal.

    4. Utamakan Soal Esai dan Proyek
    Tujuan PR adalah agar siswa bisa belajar kembali materi yang sudah dipejarinya. Selain itu adanya PR juga diharapkan siswa bisa mengolah dan mengelaborasi informasi dan pengetahuan tersebut ke dalam kehiduan sehari-hari.

    Salah satu strategi penugasan yang ideal untuk membangun pengalaman dan pengetahuan dengan lebih konstruktif adalah dengan memberikan PR dengan jenis soal esai dan proyek berbasis masalah. Dengan membuat jenis PR seperti itu siswa akan mendapatkan pengalaman baru (discovery) yang lebih konstruktif dan bermakna daripada sekadar hanya menghafal dan mencatat. Siswa juga akan terlatih untuk berpikir analitis, kritis, kreatif, dan solutif. Sehingga apa yang diperoleh siswa bukan semata pengetahuan secara teoritis melainkan juga secara saintifik dan kontekstual.

    5. Berikan Tenggat Waktu yang Sesuai dengan Tingkat Kesulitan PR
    Sebagai guru harusnya sudah bisa mengetahui durasi waktu seorang siswa dalam mengerjakan PR yang diberikan. Misalnya jenis PR esai akan berbeda waktu penyelesain dengan jenis proyek.

    Dengan memberikan tenggat waktu yang pas dan ideal, tentu saja akan membuat murid lebih optimal dan nyaman dalam mengerjakan PR tanpa harus terburu-buru yang nantinya akan mempengaruhi kualitas pekerjaan dan jawabanya.

    Apabila para guru ingin membuat soal latihan atau PR pilihan ganda dengan bank soal yang sudah siap digunakan, maka bisa mencoba fitur bank soal latihan kejarcita.id. selain bisa mengatur jumlah soal, kelas, mata pelajaran, tingkat kesulitan, Bapak/Ibu juga bisa menjadwalkan dan mengatur waktu mulai dan berakhir latihan atau PR yang dibuat.

    Selain itu PR atau latihan tersebut bisa dibagikan kepada murid tanpa perlu harus membuat akun dan login. Hasil pekerjaan siswa juga langsung otomatis keluar dan bisa mengetahui daftar nilai setiap siswa. Tentu saja cara ini akan lebih memudahkan para guru dalam menyiapkan latihan dan PR kepada siswa dengan lebih praktis, sementara siswa juga bisa lebih mudah dan nyaman dalam mengerjakan PR.

    Pekerjaan Rumah (PR) sudah seharusnya menjadi instrumen untuk melatih siswa agar lebih memahami dan menginternalisasi pengetahuan dan ilmu yang diperolehnya dengan lebih konstruktif dan bermakna. Selain itu PR juga akan melatih para murid mengenai tanggung jawab, daya berpikir kritis, analitis, dan kemampuan memecahkan masalah secara mandiri.

    Oleh karena itu agar PR bisa tetap menyenangkan dan efektif dikerjakan oleh murid di rumah, maka buatlah PR dengan jumlah dan tingkat kesulitan yang proporsional sehingga tidak membuat siswa menjadi terbebani dan stres.
     
  2. semutaspal

    semutaspal Member

    Joined:
    May 3, 2020
    Messages:
    126
    Likes Received:
    11
    Trophy Points:
    18
    Posisikan diri sebagai siswa... Kira-kira jika kita sebagai siswa dengan usia sekian dan kemampuan demikian, berapa lama soal itu akan bisa diselesaikan
     
Loading...

Share This Page