Langkah-langkah Dalam Membangun Jalan Beton

Discussion in 'General Business' started by ariful hakim, Apr 8, 2022.

  1. ariful hakim

    ariful hakim New Member

    Joined:
    May 14, 2020
    Messages:
    4
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Berkendara di jalan yang mulus tentu akan memberikan kenyamanan tersendiri ketika berkendara. Berkendara di jalan yang mulus tentu kita sudah tidak perlu mengkhawatirkan akan adanya lubang di jalan.

    [​IMG]

    Hal ini umumnya sulit ditemui di jenis jalan aspal terutama untuk jenis jalan kecil selain jalan utama antar kota. Namun dengan adanya jenis jalan beton, kenyaman berkendara tersebut bisa Anda dapatkan.

    Jalan beton memiliki tingkat kekerasan yang lebih baik dibandingkan jenis jalan aspal dan jarang sekali mengalami kerusakan. Dengan proses pembuatan jalan beton yang lebih rumit tentunya juga harus menghasilkan jalan dengan kualitas yang baik.

    Langkah Tahap Pembangunan Jalan Beton
    Jalan beton juga mempunyai ketahanan yang lebih baik bila dilalui kendaraan berat sekalipun. Karenanya jenis jalan beton kini perlahan mulai menggantikan jalan aspal yang dilalui kendaraan berat.

    Akan tetapi proses pembangunan jalan beton juga memang lebih sulit dibandingkan jalan aspal. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah proses pembangunan jalan beton secara sederhana :

    1. Perataan Permukaan Jalan

    Sebelum dibangun menjadi jalan, tentu lokasi yang akan dibangun harus bersih dari berbagai batuan besar, kayu dan berbagai jenis kotoran lainnya. Berbagai hal tersebut bila dibiarkan tentu akan mempengaruhi kepadatan lapisan beton. Setelah lokasi dibersihkan maka proses selanjutnya adalah pemadatan tanah yang akan dijadikan jalan.

    Proses pemadatan ini harus dilakukan dengan baik agar nantinya tidak ada tanah yang lebih miring. Tidak ratanya lapisan tanah dapat mempengaruhi tingkat kerataan permukaan jalan. Bila jalan beton yang akan dibangun adalah merenov jalan aspal yang sudah ada, biasanya pekerjaan ini dilakukan pada separuh bagian jalan lebih dulu. Hal ini tentu agar separuh bagian jalan masih dapat dilalui kendaraan.

    2. Pemberian Pondasi Untuk Beton

    Proses selanjutnya adalah memberikan tanah urugan pada lokasi yang akan dibangun jalan beton. Umumnya urugan ini menggunakan batu makadam, urugan ini dilakukan hingga mencapai ketebalan kurang lebih 30 cm. Ukuran batu yang digunakan sebagai urugan jalan beton umumnya lebih kecil dibandingkan urugan pondasi rumah.

    Setelah urugan batu makadam telah diberikan, maka masih akan ditambahkan urugan menggunakan lapisan sirdam. Urugan kedua ini juga dilakukan hingga mencapai ketebalan yang sama. Urugan kedua ini digunakan untuk mengisi celah yang masih ada pada urugan pertama karena menggunakan campuran kerikil dan pasir. Setelah itu urugan akan dipadatkan hingga sempurna menggunakan vibrator beton.

    3. Landasan Cor Beton

    Proses selanjutnya adalah menutupi lapisan pondasi tersebut menggunakan hamparan plastik, hal ini dilakukan untuk menutupi landasan cor beton. Penggunaan plastik ini digunakan agar air dari cor beton tidak meresap ke dalam tanah pondasi. Dengan begitu akan terbentuk lapisan beton yang kokoh dan kuat untuk dijadikan jalan.

    4. Memasang Kerangka Beton

    Setelah diberi lapisan plastik barulah diatasnya diberikan kerangka besi tulangan beton / wiremesh sebagai lapisan beton decking. Umumnya ketebalan besi kerangka ini adalah sekitar 8 mm yang dibentuk S. Pemasangan tulangan ini bertujuan untuk memberikan batasan sekaligus pengikat wiremesh pada lapisan bawah dan atasnya.

    5. Proses Pengecoran Beton

    Proses pengecoran beton merupakan langkah terpenting dalam proses pembangunan jalan beton. Tentu campuran beton ini haruslah diperhitungkan dan memiliki kualitas yang baik. harga readymix juga harus sesuai dengan mutu nya Untuk lebih jelasnya, silahkan baca “klasifikasi mutu beton” untuk mengetahui berbagai mutu beton untuk pembangunan jalan.

    Setelah beton sudah dicor maka tutup kembali menggunakan plastik ataupun karung goni pada permukaannya. Hal ini bertujuan agar proses pengerasan dapat terbentuk dengan sempurna, setelah mengeras biasanya beton masih mempunyai gundukan-gundukan kecil. Karenanya diperlukan proses perlukaan untuk menghaluskan dan meratakannya agar jalan lebih nyaman dilalui.
     
  2. blackking

    blackking Well-Known Member

    Joined:
    Sep 1, 2016
    Messages:
    2,264
    Likes Received:
    157
    Trophy Points:
    63
    Kalau dibanding dengan aspal mungkin jalan beton ini jauh lebih kuat
    sering nemuin jalan aspal yang banyak lobang akibat dilewati kendaraan bermuatan berat.
     
  3. Ibnu Ayun

    Ibnu Ayun Member

    Joined:
    Apr 15, 2020
    Messages:
    24
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    bener gan. jalan aspal kayaknya banyak berlobang2 kalo dilewati kendaraan level besar
     
  4. ayahnyanadia

    ayahnyanadia Well-Known Member

    Joined:
    Apr 4, 2013
    Messages:
    1,369
    Likes Received:
    153
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    Beton dibuat dengan menggunakan agregat (seperti batu pecah dan pasir), bersama dengan semen dan air. Semen bertindak sebagai pengikat dalam beton, menahan agregat bersama-sama.

    Saat campuran mengering, ia membentuk padatan yang kaku dan tak kenal ampun yang rentan retak dan pecah, terutama jika permukaan di bawahnya tidak mulus sempurna.

    Seperti beton, aspal dibuat menggunakan agregat. Pengikatnya, bagaimanapun, adalah bitumen, zat lengket gelap yang berasal dari minyak mentah. Ketika jalan, tempat parkir atau jalan masuk dibangun dengan menggunakan konstruksi aspal, aspal panas (aspal dicampur dengan agregat halus) dituangkan ke atas lapisan agregat yang lebih berat dan kemudian ditekan ke dalamnya dengan mesin giling.

    Setelah aspal mendingin ke suhu udara di sekitarnya, aspal itu cukup kuat untuk menahan lalu lintas mobil. Meskipun aspal sangat keras dan tahan lama, ia menawarkan fleksibilitas yang cukup untuk mengakomodasi ketidaksempurnaan pada permukaan di bawahnya, sebuah fitur yang sangat tidak dimiliki beton — di sinilah kami masuk!

    Jalan memainkan bagian yang sangat penting dari infrastruktur negara mana pun. Jadi, ketika melihat jalan beton vs. aspal, konstruksi dan pemeliharaannya, dan kendaraan yang melewatinya, kita harus melihat bagaimana jalan mengkonsumsi sejumlah besar energi yang dihasilkan.

    Penggunaan energi ini menghasilkan emisi atmosfer, pengurangan sumber daya yang tidak dapat diperbarui, dan dampak lingkungan lainnya.

    Setiap pengurangan penggunaan energi seumur hidup yang terkait dengan jalan raya, meskipun hanya dalam persentase kecil, akan memiliki implikasi positif yang signifikan bagi pembangunan berkelanjutan.

    Jalan beton tahan lama dan aman. Mereka jauh lebih rentan terhadap kerusakan keausan seperti bekas luka, retak, kehilangan tekstur, dan lubang yang dapat terjadi pada permukaan perkerasan fleksibel. Persyaratan perawatan yang rendah ini adalah salah satu keuntungan utama dari perkerasan beton.

    Ada perkerasan beton yang dirancang dengan baik yang membutuhkan sedikit atau tidak ada perawatan jauh melampaui umur desain 40 tahun mereka.

    Lebih sedikit perawatan juga berarti lebih sedikit penundaan lalu lintas, keuntungan besar di beberapa jalan raya kami yang sudah padat.
     
Loading...

Share This Page