Komodo KBS Diduga Mati Karena Gangguan Pencernaan

Discussion in 'Pets' started by Ardilas, Feb 3, 2014.

  1. Ardilas

    Ardilas Super Level

    Joined:
    Feb 18, 2013
    Messages:
    4,243
    Likes Received:
    317
    Trophy Points:
    83
    Google+:
    Dari hasil autopsi yang dilakukan tim dokter hewan dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur dan polisi terhadap bangkai Komodo, reptil raksasa itu tewas karena gangguan pencernaan. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Operasional KBS, dr Liang Kaspe. Dokter hewan ini mengatakan, dari hasil autopsi sementara terhadap bangkai Komodo berusia 7 tahun itu, diduga karena ada gangguan pada pencernaannya. "Jadi, dari hasil autopsi sementara, Komodo itu mati karena ada gangguan pencernaan," ujar Liang Kaspe, Minggu (2/2).

    Dugaan itu terlihat dari adanya warna kemerahan tidak wajar pada usus kadal raksasa tersebut. Selain itu, dari hasil autopsi itu, kondisi usus besar Komodo anakan itu diketahui keluar dari anusnya.

    "Pemeriksaan juga terus kita lakukan, untuk mengetahui kenapa sampai terjadi gangguan pencernaan. Sebab, beberapa hari terakhir, Komodo itu masih dalam keadaan normal saat makan," katanya lagi.

    Liang Kaspe juga mengatakan, pihaknya sendiri masih akan terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan membawa organ Komodo itu ke Laboratorium Kampus Unair Surabaya untuk uji spatologi dan taksologi. "Tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan racun yang tertelan oleh hewan itu," tandasnya.

    Komodo di KBS ditemukan tewas pada Sabtu (1/2) kemarin. Hewan bernama latin Veranus Komodoensis itu diketahui tewas di kandang 5 KBS saat akan diberi makan oleh keepernya, bernama Suraji. Sekitar pukul 10.30 WIB, kondisi Komodo anakan itu terlihat lemas dan tak mau makan. Kemudian oleh Suraji didekati dan dipegang ekornya, namun tetap tak bergerak. Selanjutnya, hewan yang menetas pada tahun 2006 itupun tewas dengan lidah terjulur.

    [​IMG]

    Sumber: Merdeka.com
     
  2. Ardilas

    Ardilas Super Level

    Joined:
    Feb 18, 2013
    Messages:
    4,243
    Likes Received:
    317
    Trophy Points:
    83
    Google+:
    Saya perna tugas lapangan

    Saya perna tugas lapangan (MCU) di KBS. Waktu itu masih hangat-hangatnya berita tentang seekor komodo hilang.
    Emang komodo lewat gak ada yang liat apa ya? Sampe bisa ilang gtu.
     
  3. abdibuku

    abdibuku Member

    Joined:
    Aug 20, 2013
    Messages:
    65
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    Perihal ini Harus ditanggapin

    Perihal ini Harus ditanggapin dengan lebih serius lagi... kan kasihan banyak hewan langka yang mati, oleh karena kesalahan dari segelintir orang...
     
  4. Ardilas

    Ardilas Super Level

    Joined:
    Feb 18, 2013
    Messages:
    4,243
    Likes Received:
    317
    Trophy Points:
    83
    Google+:
    linagustina wrote:

    Setuju, tiap kandang diberi CCTV pasti masalah tidak akan muncul lagi.
     
  5. Ardilas

    Ardilas Super Level

    Joined:
    Feb 18, 2013
    Messages:
    4,243
    Likes Received:
    317
    Trophy Points:
    83
    Google+:
    abdibuku wrote:

    Ini bukan kesalahan yang tidak disengaja Mas. Paham kan?
     
  6. Kicau Mania

    Kicau Mania New Member

    Joined:
    Jun 22, 2014
    Messages:
    13
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    3
    Google+:
    Maklum komodonya udah tua kali gan, setiap benda nyata pan dikenai sifat rusak. Diambil hikmahnya dan dijadikan pelajaran aja, toh bagaimanapun tidak ada yang bisa membuat komodo itu kembali hidup.
     
  7. rattan

    rattan Active Member

    Joined:
    Apr 29, 2014
    Messages:
    985
    Likes Received:
    35
    Trophy Points:
    48
    Google+:
    sekarang gmana kabar KBS? kan sudah di take over bu risma, ijin kemenhut yang lelet banget sudah ada di tangan walikota

    katanya mau dibenahi ya?
    saya berharap sih dipindah, kurang luas itu
     
  8. yulia

    yulia Member

    Joined:
    May 5, 2014
    Messages:
    103
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    18
    KBS dari dulu rempong, banyak hewan yang mati
     

Share This Page