3 Komponen Laporan Arus Kas untuk Bisnis Barang dan Jasa

Discussion in 'General Business' started by achbarfarizqy, Oct 5, 2020.

  1. achbarfarizqy

    achbarfarizqy Member

    Joined:
    Jun 18, 2020
    Messages:
    64
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    8
    [​IMG]

    Maksud dari laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan perincian dari penerimaan dan pengeluaran suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

    Laporan yang juga dikenal sebagai cash flow statement ini menjadi elemen penting yang berfungsi memberikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode yang ditargetkan.

    Di dalam laporan tersebut terdapat informasi yang menunjukkan jumlah kas diterima seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik, jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, beban yang harus dibayar atau dikeluarkan, dan pembayaran utang. Keseluruhan aktivitas ini disebut juga dengan arus kas atau cash flow.

    Untuk bisa membuat laporan ini, kamu perlu menyusun neraca keuangan terlebih dahulu berdasarkan data laporan laba-rugi periode berjalan dan data dari neraca periode sebelumnya. Dengan memiliki laporan tersebut, kamu dengan mudah menyusun laporan arus kas ini.

    Perusahaan barang ataupun jasa membutuhkan laporan ini. Untuk dua jenis perusahaan tersebut ada tiga komponen yang harus ada untuk membuat laporan, yaitu arus kas operasional, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan atau pembiayaan.

    Dengan membuat laporan ini, perusahaan bisa mengevaluasi aktivas atau aset bersih bersih perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan memengaruhi jumlah serta waktu arus kas. Tujuannya mengadaptasi perubahan keadaan dan peluang yang dimiliki perusahaan.

    Berikut ini penjelasan tentang ketiga komponen tersebut.

    1. Arus Kas Operasional

    Jenis laporan yang pertama ini diartikan sebagai arus kas yang terkait langsung dengan operasional perusahaan pada periode tertentu. Biasanya yang termasuk arus kas operasional adalah penerimaan kas dari konsumen atau pendapatan piutang.

    Selain itu yang termasuk dalam arus kas operasional adalah pembayaran utang, pembayaran biaya pegawai seperti gaji dan asuransi, penerimaan bunga, pembayaran pajak, dan pengeluaran lain yang masih relevan dengan aktivitas dalam klasifikasi tersebut.

    2. Arus Kas Pembiayaan

    Arus kas kedua ini diartikan sebagai laporan yang terkait dengan aktivitas pembiayaan perusahaan, yaitu pengurangan dan penambahan modal pada periode tertentu. Arus kas pembiayaan ini bukan berarti aliran dana keluar untuk membiayai suatu kegiatan usaha, melainkan aliran dana masuk.

    Contoh paling mudah dari kegiatan pembiayaan yang masuk kategori arus kas ini antara lain pendanaan atau pembiayaan dari pinjaman bank, penerbitan obligasi atau surat utang, penerbitan saham melalui penawaran umum saham perdana (IPO), penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), dan aktivitas lainnya.

    Dari beberapa contoh di atas, kita mendapatkan satu benang merah kesamaan, yaitu perusahaan mendapatkan pendanaan, tetapi sekaligus beban untuk mengembalikan pinjaman bank, membagikan dividen dari penerbitan saham, dan membayar kupon bunga dari penerbitan surat utang.

    3. Arus Kas Investasi

    Arus kas klasifikasi ketiga ini diartikan sebagai laporan aliran kas masuk dan keluar terkait dengan aktivitas investasi perusahaan pada periode tertentu. Arus kas ini kebalikan dari arus kas pendanaan, di mana perusahaan justru mengeluarkan anggaran untuk meningkatkan pendapatan.

    Beberapa aktivitas yang tergabung dalam arus kas investasi antara lain pembelian dan penjualan aset tetap, penyertaan saham (investasi), dan bentuk investasi lain yang berpotensi memberikan keuntungan bagi perusahaan di masa mendatang.
     
Loading...

Share This Page