3 tokoh hermeneutika Al-Qur'an

Discussion in 'Education' started by elbarulaki, Oct 21, 2016.

  1. elbarulaki

    elbarulaki New Member

    Joined:
    Jun 10, 2016
    Messages:
    2
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Google+:
    Sebagai pedoman hidup, al Qur’an memiliki konsekuensi logis agar bisa dipahami dalam setiap waktu dan tempat (shalihun likulli zaman wa makan) . Oleh karena itulah ulama tafsir dari zaman ke zaman selalu mengupayakan suatu metode yang dapat memahami al Qur’an secara tepat. Hermeneutika adalah salah satunya. Ia dicetuskan oleh tokoh tafsir kontemporer yang melihat perlunya metode penafsiran baru untuk menjawab persoalan yang ada di zamannya.

    Meskipun kebanyakan dari tokoh hermeneutika berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, namun kerangka berfikir mereka memiliki corak (tujuan) yang mirip. Meng-kontekstualisasi-kan makna al Qur’an untuk menjawab persoalan atau hanya untuk memenuhi hasrat intelektual mereka. Diantara sekian banyak tokoh-tokoh hermeneutika al Qur’an, ada 3 orang yang akan penulis bahas dalam artikel ini. Mereka adalah Imam al Ghazali, Fazlur Rahman, dan Amina Wadud.

    Untuk bacaan lebih lanjut anda dapat mengklik link berikut ini ===>> Imam Ghazali, Fazlur Rahman, Amina Wadud

    Khusus pembahasan tentang Tafsir Feminis atau Tafsir Gender yang digagas oleh Amina Wadud, anda dapat mengklik link berikut ini ===>> Tafsif Feminis (Gender) Amina Wadud

    Untuk pembahasan mengenai Fazlur Rahman, anda dapat mengklik link berikut ini ===>> Fazlur Rahman

    MOHON MAAF baca dulu https://www.bersosial.com/pages/rules
    .
     
    Last edited by a moderator: Oct 21, 2016

Share This Page