5 Tips Menyusun Soal HOTS Jenis Pilihan Ganda

Discussion in 'Education' started by Le Jieun, Sep 7, 2020.

  1. Le Jieun

    Le Jieun New Member

    Joined:
    Jul 29, 2020
    Messages:
    5
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    [​IMG]

    Mengembangkan instrumen dan butir soal berorientasi HOTS merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam kurikulum yang berlaku saat ini. Guru perlu memahamai konsep dan teknik pengembangan soal HOTS. Guru juga harus bisa menentukan tujuan asesmen dan indikator yang hendak diukur ketika menyusun butir soal.

    Butir soal yang dikembangkan harus memuat stimulus sesuai kompetensi atau hasil yang diharapkan. Soal yang dibuat tersebut juga perlu mengandung unsur penalaran tingkat tinggi. Oleh karena itu dalam penulisan soal HOTS, dibutuhkan penguasaan materi ajar, keterampilan dalam menulis soal, dan kreativitas guru dalam memilih stimulus soal yang menarik dan kontekstual.

    Terkait bentuk soal yang bisa dipakai selama ini paling umum adalah jenis pilihan ganda dan uraian (esai). Soal bentuk pilihan ganda HOTS berfungsi untuk menguji pemahaman murid terhadap sebuah masalah secara komprehensif yang saling terkait. Sebagaimana soal pilihan ganda biasa, soal-soal HOTS yang berbentuk pilihan ganda juga memuat stimulus yang bersumber pada situasi kontekstual.

    Sementara Soal bentuk uraian (esai) adalah jenis soal yang memiliki jawaban untuk mengarahkan peserta didik mengorganisasikan gagasan dan pengetahuan yang telah dipelajarinya dengan aspek yang ditanyakan menggunakan kalimat sendiri dalam bentuk tertulis.

    Berikut ini akan disampaikan beberapa tips dalam menyusun soal HOTS untuk jenis pilihan ganda.

    1. Menggunakan Konteks Dunia Nyata
    Butir soal yang dibuat harus bisa relevan dengan pemahaman murid. Oleh karena itu kasus dan stimulus yang dibuat dalam pertanyaan harus nyata dan berada di dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan lebih mudah dimengerti oleh murid.

    Misalnya ada pertanyan mengenai organ pencernaan. Untuk soal jenis LOTS pertanyaannya akan seperti “Fungsi lambung adalah untuk ?”, sementara soal dengan jenis HOTS akan seperti “Fania jarang sekali terkena sakit, berbeda dengan temanya Dini yang sering sakit perut. Ternyata hal ini karena Fania rajin mengkonsumsi sayur dan banyak minum air putih, sehingga lambungnya bisa bekerja dengan baik. Dari cerita di atas, berarti fungsi lambung dalam organ pencernaan Fania adalah?”.

    Terlihat ada perbedaan dari soal di atas. Soal pertama tidak mengaitkan dengan konteks dunia nyata, sementara soal kedua mengaitkan dengan dunia nyata dan terdapat proses analisis dan penalaran dalam menjawab pertanyaan.

    2. Buat Pertanyaan yang Mengandung Analisis Visual
    Buatlah soal yang memuat unsur visual seperti bagan, gambar, grafik, tabel, dsb. Dengan adanya unsur visual akan membuat siswa untuk mampu melihat dan menganalisis soal dengan lebih mudah.

    Misalnya untuk soal LOTS pertanyaannya akan seperti ‘Apa peran tikus dalam siklus rantai makanan?”. Sementara soal HOTS pertanyaanya akan seperti “Di Desa A banyak petani yang diresahkan dengan banyak tanamanya yang rusak dan mati. Setelah ditelusuri ternyata kematian tanaman diakibatkan oleh serangan tikus. Akhirnya para petani menggunakan pestisida pembasmi tikus. Disaat bersamaan elang yang dulunya sering muncul di sekitar sawah juga mulai menghilang. Padahal keberadaan elang tersebut cukup membantu petani mengurangi populasi tikus sawah. Dari cerita di atas, peran tikus dalam rantai makanan adalah?”. (disertai gambar siklus rantai makanan).

    Dari soal tersebut terlihat jika soal nomor dua (soal HOTS) selain menggunakan konteks kasus sehari-hari juga menggunakan bantuan visual. Sehingga para siswa harus menganalisis dan mengaitkan jawaban dari kasus yang disampaikan menggunakan bantuan visual kemudian menghubungkannya dengan konsep pengetahuan yang sudah dipelajari.

    3. Bisa Membuat Siswa Menelaah Secara Kritis
    Soal yang dibuat harus memberikan stimulus agar siswa dapat menginterpretasi sebuah masalah secara lebih kritis. Sehingga perlu untuk menggunakan sebuah pernyataan dan kalimat stimulus agar siswa dapat menganalisis dan berpikir tingkat tinggi untuk menjawab soal.

    Misalnya dengan memberikan informasi pembanding atau informasi tersirat sehingga murid nantinya akan menentukan jawaban yang tepat dari informasi tersebut.

    4. Adanya Transfer Satu konsep dengan Konsep Lain
    Guru perlu juga menyisipkan jenis soal yang mengandung unsur beberapa konsep materi. Sehingga siswa mampu mengaitkan berbagai informasi, menentukan informasi yang tepat, dan bisa membedakan fungsi masing-masing.

    Untuk membuat soal seperti ini bisa dicoba dengan cara menyajikan informasi prosedural sehingga siswa dapat memilah mana yang merupakan bagian dari jawaban dan mana yang diluar konsep yang sedang ditanyakan. Soal HOTS juga perlu menstimulus siswa untuk membuat interpretasi konteks baru dari konsep yang dipelajarinya, sehingga ada pengetahuan dan transfer informasi baru yang diperoleh siswa.

    5. Mampu Mengarahkan Siswa Untuk Mengambil Kesimpulan
    Butir soal HOTS yang dibuat harus mampu membuat siswa dapat menarik kesimpulan dari berbagai konsep dan informasi secara tepat. Stimulus yang diberikan harus jelas dan tidak bias, sehingga akan membuat siswa tidak salah menginterpretasi maksud dan tujuan pertanyaan.

    Misalnya guru dapat membuat deskripsi sebuah situasi, pernyataan masalah, dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Sehingga peserta didik diminta untuk menentukan solusi yang positif dan alternatif yang paling ideal untuk memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan dari pertanyaan dan pernyataan yang disajikan.

    Tujuan pembuatan soal HOTS agar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mencakup aspek analisis, evaluasi dan kreasi (mencipta).

    Dengan semakin sering dan terbiasa berlatih melalui soal HOTS SD dan jenjang lainnya keterampilan murid dalam aspek 4C yaitu (critical thinking, communication, collaboration, and creativity) juga semakin meningkat dan baik.

    Adapun dalam menyusun soal HOTS membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan wawasan yang luas terhadap materi dan isu terkini. Bagi Bapak/Ibu guru yang ingin lebih praktis dalam membuat soal-soal HOTS, maka bisa mencoba menggunakan soal HOTS yang sudah siap digunakan seperti yang ada di kejarcita.id.

    Soal HOTS yang disediakan kejarcita.id sudah disertai dengan kunci jawaban dan penjelasan lengkap. Terdapat ribuan bank soal SD dan jenjang lainnya yang bisa digunakan oleh Bapak/Ibu untuk ulangan dan latihan para murid. Materi yang tersedia mulai dari IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan lainnya.

    Bapak/Ibu dapat membuat ulangan dan latihan soal SD dan jenjang lainnya melalui platfom kejarcita.id yang sudah menyajikan berbagai macam fitur. Terdapat pengaturan jadwal, pengumuman, latihan dan ulangan berdurasi waktu, penghitungan skor otomatis, cetak soal dan nilai, serta fitur-fitur berguna lainnya.

    Dengan adanya platform manajemen KBM dan asesmen secara daring dan otomatis seperti kejarcita.id tentu saja akan memudahkan Bapak/Ibu dalam mengatur latihan dan ulangan online para murid.
     
Loading...

Share This Page