Apa Penyebab Air Ketuban Berkurang?

Discussion in 'Health & Medical' started by prayogi, Sep 13, 2017.

  1. prayogi

    prayogi Member

    Joined:
    Aug 30, 2014
    Messages:
    31
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    Google+:
    Setiap wanita yang sudah menikah pastinya mendambakan masa kehamilan. Oleh sebab itu ketika masa kehamilan sudah datang, mereka perlu menjaga kehamilannya agar janin yang dikandungnya sehat serta tidak mengalami yang namanya kandungan lemah, yang bisa menjadi pemicu terjadinya keguguran. Ada beberapa hal yang ibu hamil perlu ketahui mengenai masalah kandungan ini diantaranya yaitu terkait air ketuban. Cairan ketuban adalah hal terpenting yang ibu harus ketahui. Cairan ketuban atau air ketuban mengelilingi janin yang sedang berkembang dalam kandungan ibu mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbunhan janin.

    Air ketuban yang melindungi dan menyelimuti janin juga bermanfaat sebagai persediaan cairan bagi janin. Janin akan mengisap air ketuban yang mengelilinginya pada saat trimester kedua masa kehamilan. Air ketuban tersebut akan ditelan ke dalam paru-parunya yang bertujuan untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan paru-paru serta system pencernaan. Selain itu, air ketuban juga dapat membuat janin dapat bergerak bebas dalam rahim ibu. Hal ini dapat membantu perkembangan tulang dan otot-otot janin dalam kandungan.

    [​IMG]

    Kantung ketuban yang berisi embrio akan terbentuk sekitar 12 hari setelah proses pembuahan. Air ketuban akan segera terbentuk dan mengisi kantung ketuban tersebut. Pada awal kehamilan, kandungan air ketuban merupakan air yang diperoleh dari ibu. Setelah lebih dari 12 minggu, sebagian besar air ketuban berasal dari urin janin yang dikandung.

    Jumlah air ketuban akan meningkat sekitar 1 liter pada usia kehamilan 28 sampai 32 minggu. Setelah itu, jumlah air ketuban tetap sama sampai waktu usia janin sudah cukup untuk dilahirkan. Pada waktu usia janin sudah cukup untuk dilahirkan, jumlah air ketuban akan mulai berkurang. Namun, terdapat beberapa kasus kehamilan mempunyai jumlah air ketuban yang cukup sedikit atau disebut OLIGOHYDRAMNIOS dan jumlah air ketuban yang terlalu banyak atau disebut POLYHYDRAMNIOS. Jumlah air ketuban yang cukup sedikit dan jumlah air ketuban yang terlalu banyak akan menimbulkan masalah bagi bayi dan juga ibu.

    Jumlah air ketuban yang terlalu sedikit (Oligohydramnios) dapat terjadi kapan saja pada masa kehamilan. Namun, pada umumnya kasus ini sering terjadi pada trimester terakhir masa kehamilan. Jumlah air ketuban yang terlalu sedikit dapat menimbulkan beberapa masalah. Masalah-masalah tersebut berbeda-beda tergantung pada usia kehamilan saat berkurangnya jumlah air ketuban. Oligohydramnios (jumlah air ketuban yang terlalu sedikit) yang terjadi di trimester awal masa kehamilan atau pertengahan masa kehamilan akan berakibat pada masalah yang cukup serius jika dibanding dengan Oligohydramnios yang terjadi pada trimester terakhir masa kehamilan.

    Sebagian para ibu hamil yang mengalami berkurangnya jumlah air ketuban tidak mengetahui penyebabnya. Terlepas dari masalah-masalah yang disebabkan akibat dari penurunan jumlah air ketuban, sebaiknya ibu perlu mengetahui penyebab berkurangnya jumlah air ketuban. Menurut penelitian, adapun beberapa penyebab berkurangnya jumlah air ketuban. Penyebab berkurangnya jumlah air ketuban yang sudah diketahui, antara lain terjadinya kebocoran pada kantung atau membran air ketuban yang menyelimuti janin dalam kandungan serta terjadinya cacat bawaan pada janin. Sebagian bayi dari ibu yang jumlah air ketubannya berkurang mengalami beberapa cacat bawaan, antara lain saluran kemih yang disebabkan karena jumlah urin yang diproduksi oleh janin tersebut berkurang serta gangguan ginjal.

    Masalah lain yang menyebabkan terjadinya jumlah air ketuban yang berkurang adalah diabetes, darah tinggi, dan masalah yang terjadi pada plasenta. Para ibu yang mempunyai riwayat tekanan darah tinggi seharusnya berkonsultasi dulu dengan dokter ketika mau merencanakan kehamilan. Hal ini disebabkan karena pengobatan yang dilakukan untuk menangani darah tinggi dapat menyebabkan berkurangnya jumlah air ketuban, merusak ginjal janin, keguguran dan juga menyebabkan kematian pada janin.
     
    Last edited: Sep 13, 2017
  2. blackking

    blackking Well-Known Member

    Joined:
    Sep 1, 2016
    Messages:
    2,264
    Likes Received:
    157
    Trophy Points:
    63
    seperti itu ya kalau air ketuban ini sangat penting bagi janin bayi,
    dan semua [proses kehamilan sampai melahirkan itu adalah sesuatu yang ajaib yang mana penciptaan yang sempurna dengan proses alaminya
     
  3. prayogi

    prayogi Member

    Joined:
    Aug 30, 2014
    Messages:
    31
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    Google+:
    Betul sekali gan! *bagus*
     
  4. dodolperak

    dodolperak Member

    Joined:
    Aug 25, 2017
    Messages:
    64
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    ternyata air ketuban yg terlalu sedikit juga bermasalh,,,,
     
  5. prayogi

    prayogi Member

    Joined:
    Aug 30, 2014
    Messages:
    31
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    Google+:
    Betul gan, karena air ketuban ini berfungsi untuk melindungi dan menyelimuti janin juga sebagai persediaan cairan bagi janin.
     
Loading...

Share This Page