Awas! Miom Menyerang Perempuan Indonesia

Discussion in 'Health & Medical' started by Noer Fauzi, Jan 6, 2018.

Tags:
  1. Noer Fauzi

    Noer Fauzi New Member

    Joined:
    Dec 29, 2017
    Messages:
    8
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Penderita Miom Di Indonesia, nah bagi anda yang penasaran seberapa banyak sih penderita miom yang ada di Indonesia mari simak artikel di bawah ini sampai selesai.

    [​IMG]

    Mioma Uteri memang tidak berbahaya tetapi kehadirannya sangat mengganggu bahkan sering menimbulkan Anemia.

    Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur adalah timbulnya mioma uteri (20-25%). Biasanya penyakit ini ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaaan rutin atau saat sedang melakukan medical check up tahunan.

    Mioma uteri (myom,mioma) adalah tumor jinak yang tumbuh pada rahim. Disebut fibromioma uteri, leiomioma, atau uterine fibroid dalam istilah kedokterannya. Mioma uteri merupakan tumor kandungan yang terbanyak pada organ reproduksi wanita.

    Mioma dapat bervariasi dalam ukuran dan jumlahnya, mulai dari beberapa gram sampai mencapai lebih 45 kg serta jumlahnya bisa tunggal atau lebih dari satu. Mioma merupakan penyebab gangguan kesuburan sebesar 27 % dan sebagai salah satu penyebab diangkatnya rahim seorang wanita. Di USA, perdarahan rahim berlebih akibat mioma merupakan salah satu indikasi dilakukannya tindakan pengangkatan rahim dan diperkirakan 600.000 kasus pengangkatan rahim di lakukan setiap tahun.

    Jumlah penderitanya belum diketahui secara pasti karena banyak yang tidak merasakan keluhan sehingga tidak periksa ke dokter, namun diperkirakan insiden mioma uteri sekitar 20-30% dari seluruh wanita. Di Indonesia kasus mioma uteri di temukan sebesar 2,39 -11,7% pada semua pasien kebidanan yang di rawat. Mioma 3-9 kali lipat lebih sering pada wanita kulit hitam dibandingkan wanita kulit putih. Data statistik menunjukkan 60% mioma uteri terjadi pada wanita yang tidak pernah hamil atau hamil hanya satu kali.

    Mioma paling sering ditemukan pada usia 35-45 tahun, jarang di temukan pada usia 20 tahun juga setelah menopause. Kejadian mioma uteri sebesar 20-40% di temukan pada wanita yang berusia lebih dari 35 tahun. Mioma cenderung membesar ketika hamil dan mengecil ketika menopause. Apabila pertumbuhan mioma semakin membesar setelah menopause maka kecugiaan ke arah keganasan harus dipikirkan.

    Penyebab Penyakit Miom
    Penyebab dari mioma pada rahim masih belum diketahui. Beberapa penelitian mengatakan bahwa mioma muncul dari satu sel ganas yang berada diantara otot polos dalam rahim. Selain itu adanya faktor keturunan sebagai penyebab mioma. Pertumbuhan dari mioma uteri di duga berkaitan dengan hormon estrogen. Mioma menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, ketika pengeluaran estrogen maksimal dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dimana saat itu kadar estrogennya sangat tinggi. Tidak didapatkan bukti bahwa hormon estrogen berperan sebagai penyebab mioma namun diketahui bahwa estrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan mioma.

    Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap terjadinya mioma adalah ketidak seimbangan emosi (stres), daya tahan tubuh rendah, berat badan berlebih serta gaya hidup yang tidak seimbang.

    Ukuran besar kecilnya miom juga dipengaruhi oleh jumlah kalori pada tubuh seseorang. Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan kalorinya dapat membuat mioma tumbuh cepat. Rangsangan tersebut yang membuat pertumbuhan miom lebih cepat. Infeksi dan jamur di dalam rahim juga bisa menjadi perangsang pertumbuhan mioma atau memungkinkan mioma tumbuh kembali walaupun telah diangkat. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin, berat badan tubuh, dan keseimbangan emosi harus dijaga agar mioma tidak terangsang pertumbuhannya.

    Gejala Dan Tanda
    Gejala yang timbul bergantung pada lokasi dan besarnya tumor, namun yang paling sering ditemukan adalah:

    • Nyeri saat haid
    • Haid tidak teratur
    • Nyeri panggul
    • Penimbunan cairan di rongga perut
    • Gejala anemia karena banyak kehilangan darah
    • Infertilitas (sulit hamil) dilaporkan sebasar 27-40%
    • Bendungan pembuluh darah vena daerah tungkai
    • Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa penuh dan membesar
    • Keluarnya mioma melalui leher rahim dengan gejala nyeri hebat, luka dan infeksi
    • Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa haid (paling sering). Gejala ini terjadi pada 30 % pasien dengan mioma uteri.
    • Pada mioma yang besar dapat terjadi penekanan pada organ disekitarnya, yang ditandai dengan gangguan buang air besar (sembelit), gangguan buang air kecil (sering berkemih) dan nyeri saat berhubungan seksual.
    Itulah penjelasan lengkap mengenai penderita miom di Indonesia, jadi untuk sebagian besar belum di ketahui dengan pasti karena dengan adanya penyakit miom ini banyak yang tidak menimbulkan gejala. Namun jika anda mengalami gejala seperti diatas alangkah baiknya segera lakukan pemeriksaan agar apa yang anda rasakan saat itu cepat teratasi dan terobati.
     
Loading...

Share This Page