Bagaimana Kucing Akhirnya Bisa Menjadi Hewan Peliharaan?

Discussion in 'General Discussion' started by bonibon2, Dec 14, 2015.

  1. bonibon2

    bonibon2 Member

    Joined:
    Nov 15, 2015
    Messages:
    22
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    [​IMG]

    Kucing, kucing dan kucing. Sampai kapanpun Gan-Sis yang sebagai catlovers tidak akan pernah merasa bosan dengan mamalia berbulu yang sangat imut dan menggemaskan tersebut bukan? Tetapi pernahkah kita berfikir, apakah kucing sejak dulu kala merupakan hewan peliharaan? Sebenarnya jika kita sadari, kucing benar-benar mirip macan, singa ataupun harimau. Hanya saja mereka tidak bertubuh lebih besar dan memiliki jenis dan warna yang berbeda-beda. Tetapi ada studi ilmiah yang mengatakan bahwa kucing sebenarnya sejak dulu bukanlah hewan peliharaan dan tidak menyerupai kucing yang kita pelihara saat ini. Lalu, masa-masa bersejarah seperti apakah yang kucing lalui hingga sekarang mereka menjadi hewan peliharaan? Apakah kucing pada zaman dahulu kala memiliki tubuh dan bobot berat badan seperti macan, singa ataupun harimau? Kali ini ane akan membahasnya hanya untuk Gan-Sis semuanya. Scroll terus kebawah ya!​


    [​IMG]
    Bagaimanakah kucing yang notabene-nya keturunan dari harimau sampai akhirnya menjadi kucing peliharaan?​

    Kucing rumahan, kucing peliharaan ataun apapun kita menyebutnya ternyata memiliki 95.6% DNA yang juga dimiliki oleh harimau. Lalu mengapa kucing menjadi sangat lucu dan menggemaskan disaat harimau tetap menjadi hewan yang sangat gagah dan agresif? Sebenarnya kucing dan macan, singa ataupun harimau memiliki banyak sekali kesamaan, hanya saja ada satu hal yang sangat berbeda dan itu berawal sejak 12.000 tahun yang lalu saat pertama kali manusia menjinakkan kucing. Pertanyaannya adalah : “bagaimana caranya manusia saat itu menjadikan kucing sebagai kucing piaraan dan dijinakkan?”​


    [​IMG]
    Pallas Cat yang merupakan kucing liar di Siberia ini merupakan kucing peliharaan di Siberia akan tetapi tidak dapat dijinakkan secara keseluruhan dan tidak dapat dipelihara dirumah​

    Untuk mengerti bagaimana cara kucing dijadikan hewan peliharaan, sebelumnya kita harus mengerti apa artinya dijinakkan untuk binatang itu sendiri. Jared Diamonds, seorang author dan juga ilmuwan menulis dalam bukunya yang berjudul Guns, Germs and Steel dan dirilis pada tahun 1997 bahwasannya ia telah gagal dalam menjinakkan zebra pada abad ke 19 di Afrika Selatan, rusa di Fertile Crescent, anak singa yang galak di Jepang dan Cheetah di India. “Pada percobaan yang diberlakukan kepada 148 mamalia herbivora darat yang dijinakkan, hanya 14 yang berhasil dijinakkan”. Menurut Jared, ada 6 kriteria yang akan mensukseskan percobaan untuk menjinakkan seekor binatang: pertama, hewan tersebut harus mudah untuk diberikan makan. Kedua, binatang tersebut harus bertumbuh dan dewasa pada tingkatan yang tidak jauh berbeda. Ketiga, binatang tersebut harus berkembang biak secara teratur dan terkontrol agar populasi tetap berkembang dengan sempurna. Keempat, binatang tersebut harus memiliki struktur sosial yang kuat (dengan kumpulan spesiesnya). Kelima, binatang tersebut memiliki sikap dan karakter yang baik pada dasarnya (tidak memiliki sikap yang agresif secara keseluruhan). Keenam, binatang tersebut tidak boleh rawan terkena penyakit atau traumatis. Nah, sudah sejak ribuan tahun lalu kucing memiliki keenam kriteria ini meskipun pada saat itu kucing masih diperdebatkan untuk dapat dijadikan hewan peliharaan.​


    [​IMG]
    Kucing memiliki 6 kriteria dari hewan yang sangat besar kemungkinannya untuk dijinakkan​

    Akan tetapi menurut Smithsonian kucing dilain sisi tidak memperjelas “penjinakkan” yang telah mereka alami sejak dulu. Hal ini dilihat dari Smithsonian melalui kesamaan struktur kerangka dan tulang yang dimiliki oleh kucing peliharaan dan kucing hutan (termasuk kucing besar seperti macan singa dan harimau). Para arkeolog telah membuktikan juga bahwasannya Kucing di Cyprus telah didomestikasi sekitar 9.500 tahun yang lalu, jauh sebelum Mesir Kuno mengakui kucing sebagai lambang dari kemahsyuran dan juga dewa (termasuk dalam hal percintaan). Sebuah studi terpisah dan juga analisis genetika menunjukan bahwa penjinakkan hewan secara besar-besaran (termasuk kucing) telah terjadi pertama kali sejak 12.000 tahun yang lalu! Lalu, sebuah teori tentang nenek moyang kucing liar / kucing hutan menurut Stephen O’Brien dari National Cancer Institute di Frederick, Maryland adalah : “kucing dapat dikatakan mendomestikasikan dirinya sendiri sejak dulu”. Ia mengatakan ini karena menurutnya kucing secara mayoritas memiliki “genetika variatif” yang memungkinkan seekor hewan dapat mendekati manusia dan berkeliaran di sekitar manusia. Dan ini juga memungkinkan diri hewan tersebut cepat beradaptasi mengikuti apa yang diinginkan oleh manusia disekitarnya. Contoh, jika hewan / kucing yang memiliki “genetika variatif” berada di lingkungan petani, maka kucing tersebut dapat secara mudah mengikuti instruksi si petani untuk membasmi hama tikus yang ada di ladangnya. Hebat bukan?​


    [​IMG]
    Chester, kucing yang pernah memenangkan predikat kucing terpopuler di Amerika karena memiliki corak yang sangat mirip dengan macan tutul. Ini merupakan salah satu tanda pula bahwasannya kucing memiliki gen yang sama dengan macan​

    Hal yang sangat disayangkan adalah domestikasi / penjinakkan kucing terlah berlangsung pertama kali pada sekitar 12.000 tahun yang lalu dimana tidak ada referensi tertulis yang menjelaskan secara runut bagaimana proses kucing pada akhirnya dapat terdomestikasi dan benar-benar menjadi hewan peliharaan seperti saat ini. Kita sendiripun mungkin dapat “mengulang”sedikit sejarah tentang bagaimana kucing dapat didomestikasi. Dengan membawa seekor kucing yang sejak dulu sering berburu tikus ke dalam rumah kita dan kita membiasakan kucing tersebut dengan tempat tidur khusus untuknya yang hangat dan juga makanan yang selalu ada, ia pasti akan menjadi kucing yang jinak dan juga tidak lagi memiliki tingkat agresi yang tinggi seperti sebelumnya.​


    [​IMG]
    Bobcat​

    Seiring berjalannya waktu, memang benar bahwasannya kucing tidak lagi menyerupai “saudara sepupunya” di alam liar seperti lynx, bobcat, macan, singa ataupun harimau dikarenakan lingkup tinggal kucing yang tidak lagi di hutan. Kita sadar betul bahwa semakin kesini hutan dan alam liar semakin terkikis dan diduduki oleh manusia sehingga para kucing “terdomestikasi” dengan tempat tinggal manusia, meskipun sebenarnya masih banyak orang yang beranggapan bahwasannya kucing tidak sepenuhnya “terdomestikasi” (kebanyakan yang beranggapan seperti ini adalah orang-orang yang alergi terhadap kucing atau orang yang sebelumnya tidak pernah memelihara kucing).​


    [​IMG]
    Lynx​

    Melinda Zedder, seorang arkeolog dari Smithsonian Institution memberikan informasi kepada The NewYorkers bahwasannya hubungan timbal-balik lah yang membuat kucing hingga akhirnya terdomestikasi. Ya, hubungan timbal-balik dengan manusia-lah yang dimaksud Melinda disini. Namun hubungan timbal-balik tadi tidak sepenuhnya merubah si kucing menjadi kucing yang sepenuhnya jinak. “Apa yang membingungkan kita sebagai orang yang memelihara kucing adalah bahwa si kucing tetap saja menjadi hewan yang soliter dan terkadang agresif meskipun kita telah memberikan yang terbaik untuk mereka, seperti makanan yang baik, mainan yang banyak atau tempat tidur yang hangan dan nyaman” tukas Melinda. “Seringkali kita memberikan sebagian hamburger kita kepada kucing yang mengeong diperjalanan pulang kita kerumah, lalu disaat kita membagi sedikit hamburger kita kepada si kucing tersebut, mereka tidak ingin kita elus. Tidakkah itu aneh?” tambah Melinda.​


    [​IMG]
    Kucing hutan liar Afrika (kiri) dan Kucing peliharaan / Kucing rumahan (kanan). Mereka sangat terlihat mirip kan catlovers?​

    Jadi, sebenarnya tidak ada yang konkrit perihal bagaimana kucing dapat terdomestikasi. Hanya saja yang konkrit adalah banyak sekali hewan liar yang dijinakkan (dijadikan hewan peliharaan) sebagai penjaga rumah, teman berkelana dan hewan tunggangan sejak 12.000 tahun yang lalu. Dan hewan tersebut termasuk kucing kita yang lucu-lucu sekarang karena nyatanya struktur tulang kucing peliharaan kita memang sama persis dengan struktur tulang yang dimiliki oleh kucing liar dan kucing hutan seperti lynx, bobcat, macan, singa ataupun harimau. Hanya saja, ukuran tubuh kucing peliharaan kita jauh lebih kecil dibanding mereka. Hal terbaiknya dari kucing memiliki banyak kesamaan dan memang masih keturunan dari kucing liar dan kucing hutan adalah kita tidak salah jika mengatakan kepada teman kita bahwasannya : “saya memelihara seekor harimau dirumah!”, toh kucing memiliki 95.6% gen yang sama dengan harimau!​

    The similarity between domestic cats and big cats


     
Loading...

Share This Page