Bagaimanakah Tingkat Konsumsi Buah dan Sayuran Masyarakat Indonesia?

Discussion in 'Health & Medical' started by Wahyu Rusdiyanto, Dec 27, 2018.

Tags:
  1. Wahyu Rusdiyanto

    Wahyu Rusdiyanto New Member

    Joined:
    May 10, 2018
    Messages:
    7
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    3
    Pola hidup sehat bisa dilakukan dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Makanan sehat bisa ditemukan dalam produk alam berupa buah dan sayuran. Keduanya mengandung banyak nutrisi yang diperlukan bagi tubuh. Semakin rutin dikonsumsi semakin sehat pula tubuh kita. Sayangnya, tingkat konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.

    Study menyebutkan jika konsumsi masyarakat Indonesia terhadap buah dan sayur masih belum terpenuhi. Temuan tersebut menjelaskan kenapa banyak penduduk Indonesia yang masih kekurangan gizi. Gizi buruk terjadi akibat nutrisi yang tidak dipenuhi. Akibatnya sistem kekebalan tubuh menurun hingga mempermudah penyakit untuk datang menyerang.

    WHO yang merupakan badan kesehatan dunia menyarankan jika sebaiknya masyarakat mengonsumsi buah dan sayur hingga 400 gram tiap hari. Meski demikian, pernyataan tersebut masih belum sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat kita. Selain karena kurangnya dana untuk mencukupi kebutuhan makan, banyak dari masyarakat Indonesia yang sebagian masih pilih-pilih makanan.

    Rendahnya tingkat konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia
    Meningkatkan gaya hidup sehat bisa dimulai dari konsumsi harian anda. Salah satunya adalah dengan memenuhi kebutuhan buah dan sayuran. Produk alam ini memiliki banyak khasiat yang tidak hanya untuk mempersehat badan namun juga mengobati banyak jenis penyakit.

    Rendahnya tingkat konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia dapat memicu terjadinya gizi buruk. Akibatnya tubuh beresiko terkena gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes hingga kardiovaskular. Inilah kenapa penting bagi kita untuk rutin mengonsumsi buah dan sayur terutama untuk mencegah resiko kematian akibat penyakit jantung.

    Buah dan sayur mengandung sejumlah nutrisi penting bagi kesehatan. Seperti halnya dalam sayuran hijau. Warna hijau dari sayuran terbentuk dari klorofil yang menandakan jika sayur atau buah tersebut mengandung banyak vitamin dan mineral. Buah dan sayur dengan warna hijau kaya akan zat besi, vitamin C, vitamin B, magnesium, fosfor, beta karoten, serat, kalsium dan lain-lain.

    Contoh sayur dan buah bewarna hijau adalah daun pepaya, daun katuk, melon, anggur hijau, sawi hijau, bayam, selada hijau, kangkung dan masih banyak lagi. Sementara sayur dan buah bewarna merah menandakan jika sumber pangan tersebut mengandung antosianin dan likopen. Buah dan sayur bewarna merah bisa ditemukan di buah semangka, tomat, kol merah, bayam merah, stoberi dan lain sebagainya.

    Selain bewarna hijau dan merah, ada juga produk alam dengan warna putih. Warna putih pada buah dan sayur memiliki arti jika buah dan sayur tersebut kaya akan serat dan vitamin C. Anda bisa menemukan buah dan sayur bewarna putih di buah duku, toge, leci, kol, rebung, kembang kol, jemur kelengkeng juga sirsak.

    Tidak hanya ragam buah dan sayur diatas, nutrisi pada buah dan sayur dengan warna jingga dan kuning juga sebaiknya dikonsumsi. Buah bewarna jingga kaya akan beta karoten. Sementara yang bewarna kuning dipercaya mampu menurunkan resiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke. Buah bewarna kuning bisa ditemukan pada nanas, pisang, labu, jagung, belimbing sayur dan lain sebagainya.

    Dengan banyaknya manfaat buah dan sayur, lantas kenapa tingkat konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia masih juga rendah? Hal ini tidak luput dari rendahnya perhatian masyarakat terhadap apa yang mereka konsumsi.
    Akibat Kekurangan Buah dan Sayur

    Rendahnya tingkat konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Beberapa gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat kurang buah dan sayur antara lain adalah:

    1. Mudah sakit

    Kekurangan sayur dan buah membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Akibatnya orang tersebut akan mudah sakit. Konsumsi banyak sayur dan buah yang mengandung vitamin C untuk membuat tubuh tetap terjaga dan jauh dari penyakit.

    2. Mata terganggu

    Tingkat konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia yang rendah bisa memicu gangguan kesehatan pada mata. Mata membutuhkan nutrisi berupa vitamin A. jika konsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin A kurang, hal ini bisa berakibat pada mata minus, katarak, rabun senja atau jenia gangguan yang lainnya.

    3. Sariawan

    Kurang buah dan sayur juga bisa menyebabkan gangguan berupa sariawan. Gangguan kesehatan satu ini disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin C, magnesium dan kalsium. Untuk menghindari sariawan dan gusi berdarah ada baiknya anda rutin mengonsumsi apel, pir, bayam, melon, jeruk serta jenis buah dan sayur yang kain.

    4. Tekanan darah tinggi

    Pola makan buruk tinggi sodium namun kurang buah dan sayur membuat tekanan darah meningkat. Jika demikian, anda beresiko menderita sakit kepala cukup sering. Terdapat pula resiko buruk lainnya seperti stroke hingga penyakit jantung.

    Tingkat konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia yang tergolong rendah memicu datangnya beberapa penyakit yang harus diwaspadai. Penting bagi kita untuk memperbaiki kualitas hidup dan meningkatkan umur panjang dengan mengonsumsi produk alam berupa buah dan sayur secara rutin.
     
    Hamidah likes this.
Loading...

Share This Page