Bahayanya Penyakit Pes bagi manusia

Discussion in 'General Discussion' started by sukriOK, Oct 9, 2015.

  1. sukriOK

    sukriOK New Member

    Joined:
    Aug 31, 2015
    Messages:
    11
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    Tidak jarang banyak yang sering mengeluh dengan keberadaan si hewan pengerat yang satu ini.
    Perlu anda ketahui, mereka sering bersarang diatap dan juga gudang serta tempat sampah anda. Jika tidak segera dibasmi, mereka akan bertambah banyak karena sekali beranak, seekor induk tikus bisa mempunyai sampai 10 ekor anak tikus yang siap mengganggu ketenangan anda. Demi alasan kesehatan, maka sebaiknya tikus yang sering tinggal di rumah segera diusir dan dibasmi. karena jika di biarkan akan menyebabkan penyakit Pes.

    Penyakit pes adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Pes disebut juga penyakit sampar, plague, atau black death. Penyakit ini ditularkan dari hewan pengerat (terutama tikus) .

    Penyakit pes sebenarnya disebabkan oleh enterobakteria yang bernama Yersinia pestis dan nama ini diambil dari nama seorang ahli bakteri berkebangsaan Prancis yaitu AJE Yersin. Bakteri ini disebarkan oleh sejenis hewan pengerat dan dalam banyak permukiman di berbagai negara di seluruh dunia, tikus merupakan jenis hewan pengerat yang cukup akrab ditemui meskipun hewan ini tentu dianggap hama pengganngu bagi setiap permukiman yang disambanginya

    Gejala khas pada tipe ini adalah adanya pembesaran kelenjar getah bening (diameter 2-10 cm) yang bengkak dan merah. Kelenjar getah bening yang paling sering terkena adalah kelenjar di selangkangan karena gigitan kutu lebih sering terjadi di kaki. Pada anak, dapat ditemui pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau leher. Dalam hitungan jam, pembengkakan kelenjar ini akan terasa sangat nyeri sehingga pasien menghindari tekanan atau gerakan di sekitar kelenjar tersebut.

    Gejala timbul 2 hingga 8 hari setelah gigitan kutu, jarang melebihi 15 hari. Sebagian besar penderita mengalami gejala awal yaitu tidak napsu makan, rasa dingin, berdebar- debar, dan nyeri di daerah selangkangan. Berdasarkan gejala, pes dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu pes tipe kelenjar getah bening, pes tipe infeksi luas, dan pes tipe paru.

    Pengobatan dilakukan dengan cara terapi. Umumnya diperlukan perawatan inap untuk memulai terapi. Terapi utama adalah dengan pemberian antibiotik. Pemilihan jenis antibiotik bergantung pada gejala klinis penderita. Untuk gejala berat seperti tipe septikemia dan tipe pneumonik, Streptomisinadalah pilihan utama. Obat ini diberikan secara suntik ke dalam otot (intramuskular) selama 5-7 hari. Antibiotik suntik dapat diganti menjadi obat tablet/pil jika terdapat perbaikan gejala. Total lama pengobatan pes adalah 7-10 hari. Untuk gejala ringan, dapat diberikan antibiotik Tetrasiklin. Tetrasiklindiberikan dalam bentuk tablet atau pil (per oral) selama 10-14 hari. Ada juga berbagai alternatif antibiotik lainnya adalah Gentamisin, Kloramfenikol, Doksisiklin, Trimetropim-Sulfametoksazol, dan Sulfadiazin.

    Jika tidak diobati, pes menyebabkan kematian pada >50% penderita tipe bubonik dan hampir 100% pada tipe septikemia dan pneumonik. Tingginya angka kematian dipengaruhi juga oleh keterlambatan diagnosis, kesalahan diagnosis, keterlambatan pengobatan, atau ketidaktepatan pengobatan.
     
Loading...

Share This Page