Bank Sentral, penentu kebijakan moneter

Discussion in 'General Discussion' started by tiyo, Dec 11, 2015.

  1. tiyo

    tiyo Member

    Joined:
    Nov 24, 2015
    Messages:
    42
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    8
    Bank sentral adalah institusi negara yang bertanggungjawab terhadap pengambilan keputusan dalam bidang moneter. Secara konseptual, kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral dalam menentukan jumlah persediaan uang (money supply), tingkat suku bunga, dan peraturan bagi institusi keuangan/bank komersial (Samuelson and Nordhaus, Economics, 2002).

    Beberapa poin yang menjadi peran bank sentral antara lain adalah: mengendalikan persediaan uang di pasar, menciptakan stabilitas harga, mengupayakan tercapainya output ekonomi, mengatur bank komersial termasuk dalam hal pemberian kredit (lender of the last resort), serta menstabilkan makroekonomi terutama pada saat krisis ekonomi (Wright, Finance, Banking, and Money, 2011).

    Jika bank sentral hendak mengurangi peredaran uang di pasar, maka ia akan mengambil kebijakan dengan meningkatkan suku bunga bank sentral. Berhubung suku bunga bank sentral meningkat, pelaku ekonomi akan cenderung menanamkan investasinya pada sektor perbankan (tabungan, deposito). Hal ini terjadi karena suku bunga simpanan bank komersial akan ikut terkerek naik. Efek berikutnya adalah menguatnya nilai tukar mata uang.

    Sebaliknya, jika perekonomian sedang lesu dan sektor usaha mengalami perlambatan, bank sentral biasanya mengambil kebijakan menurunkan tingkat suku bunga, sehingga bisa menstimulasi aktifitas ekonomi. Dengan turunnya suku bunga bank, pelaku ekonomi akan memindahkan investasi mereka ke sektor rill (properti, manufaktur, dan sebagainya). Turunnya suku bunga juga dimanfaatkan oleh para kreditur untuk melakukan pinjaman produktif ke bank dalam rangka menjalankan bisnis.

    (Bank Sentral dan Kebijakan Moneter)
     
Loading...

Share This Page