Bisnis Kedai Kopi Sederhana Juga Bisa Beromset Puluhan Juta, Apa Rahasianya?

Discussion in 'Usaha Kecil Menengah' started by Issyana, Sep 22, 2020.

  1. Issyana

    Issyana New Member

    Joined:
    May 18, 2020
    Messages:
    9
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Bisnis kedai kopi bergaya modern bernuansa premium saat ini memang tengah menjadi trend. Namun bukan berarti kedai kopi sederhana tertinggal dan tidak potensial, justru hal tersebut menjadi peluang, karena masih banyak orang yang rindu dengan kafe ala perkampungan. Siapa sangka dari usaha kedai kopi macam ini Anda masih bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.

    Seperti cerita inspiratif seorang pria paruh baya yang bernama Winarno. Setelah menekuni profesi sebagai karyawan di sebuah bank swasta di Kota Semarang, rupanya ia menemukan titik jenuh. Hingga pada akhirnya, pria ini memilih berhenti dari pekerjaannya.

    Bapak Winarno kemudian memilih pulang ke kampung halamannya di Blora. Ia mulai mencari ide usaha apa yang ingin ia jajal dengan modal sekitar 70 juta yang ia peroleh dari pesangonnya.

    Akhirnya ide tersebut muncul saat ia mendapatkan kiriman kopi Lampung dari seorang teman lamanya. Kopi khas Sumatera tersebut menurutnya memiliki rasa yang pekat dan cukup keras. Karena rasanya yang terlalu keras, Winarno mencampur kopi Lampung ini dengan kopi jawa biasa yang mudah ditemui dari penjaja kopi bubuk giling di kotanya.

    Inovasi Rasa

    Selain itu, Winarno juga mendapatkan pencerahan dengan berdiskusi dengan penjual kopi bubuk giling di kotanya. Mereka menyarankan penggunaan kayu bakar dalam proses sangrai kopi. Hal tersebut ternyata mempengaruhi kualitas rasa dari biji kopi dibandingkan dengan hanya di roasting dalam oven atau dengan kompor gas.

    Dari sanalah terbesit ide untuk membuat kopi racikan sendiri dengan menjajal ide-ide yang muncul dari kepalanya. Akhirnya Winarno mencoba untuk mengoplos kopi khas lampung dengan kopi jawa yang belum digiling. Ia juga tak luput menyangrainya dengan kayu bakar yang berasal dari kayu jati.

    Hasil racikan kopi tersebut disajikan kepada beberapa rekannya. Ternyata mereka menyukai kopi racikan buatan Winarno. Racikan unik ini menghasilkan rasa yang lebih memikat lidah. Kopi ini memiliki citarasa dan aroma yang khas karena proses sangrai yang berbeda. Inilah awal mula akhirnya Winarno melihat ini bisa jadi ide besar untuk usaha barunya. Dan lahirlah ide usaha kedai kopi yang kini dijalankan Winarno.

    Awal Usaha


    [​IMG]
    sumber foto: coday.id


    Langkah pertama adalah menyewa sebuah lahan di area yang tergolong dekat dengan pasar dan dekat dengan area perkantoran juga sekolah. Dilokasi tersebut Winarno membangun beberapa gubuk kecil yang ditata sederhana dengan gaya ala lesehan.

    Kemudian Winarno sengaja memesan kopi bijian yang masih utuh dan segar yang belum disangrai khas Sumatera dari salah seorang rekannya. Disini Winarno sendiri yang melakukan sangrai terhadap kopi Sumatera dan kopi Jawa yang digunakannya dengan menggunakan kayu jati. Biasanya kayu jati ini didapat dari tukang-tukang bangunan dengan memanfaatkan sisa kayu dari pembuatan pintu dan jendela.

    Winarno akui modal usahanya hanya sekitar 28 jutaan. Modal tersebut sudah termasuk biaya sewa lahan, pembangunan gubuk beserta isinya dan biaya pengiriman bahan baku kopi dalam bentuk bijian mentah menuju Blora. Winarno membeli peralatan giling kopi modern serta membuat tungku besar dan kuali khusus dari tanah liat berukuran besar untuk proses sangrai.

    Pemilihan jenis penggiling kopi modern bertujuan agar hasil kopi bubuk yang dihasilkan lebih padat, halus dan konsisten. Karena kualitas bubuk kopi yang baik akan menghasilkan minuman dengan rasa yang lebih kuat.

    Diakui Winarno, usaha kedai kopinya saat itu sulit sekali menarik minat pasar. Tetapi Winarno tak habis akal. Dengan sisa modal yang dimiliki, ia melakukan berbagai promosi melalui radio-radio lokal yang ada di Kota Blora. Apa yang dilakukannya pun ternyata tidak sia-sia. Meskipun membutuhkan waktu, usahanya berhasil mengundang banyak pembeli.

    Terbukti dalam tempo 5 hari pasca pemasangan iklan di radio, usaha kedai kopi Winarno mulai dipadati pembeli. Tak hanya dari kalangan dewasa seperti karyawan atau pekerja, tetapi juga kalangan anak sekolah dan remaja.

    Inovasi Produk dan Konsep Kedai

    [​IMG]
    sumber foto: kopi_doesoen


    Tak kehabisan akal, Winarno menjajal beberapa racikan kopi lain dengan bahan baku utama kopi buatannya, seperti membuat kopi talua, kopi kacang ijo dan kopi jahe. Winarno juga menyediakan beberapa kopi kemasan instan sesuai permintaan beberapa konsumennya.

    Winarno juga memperbarui sistem speaker dengan kualitas baik dalam bisnis kedai kopi miliknya. Dengan speaker ini, Winarno selalu menyajikan aneka jenis musik favorit kalangan muda saat ini. Hal ini membuat usaha kedai kopinya terasa lebih hangat dan sangat sesuai dengan gaya anak muda masa kini.

    Upayanya memang tidak percuma, terbukti dalam beberapa bulan saja bisnis kedai kopi milik Winarno sudah bisa mencetak omset puluhan juta dan terus menunjukan kemajuan yang baik pada bulan berikutnya.
     
    Last edited by a moderator: Sep 22, 2020
Loading...

Share This Page