Cara Medis Dalam Menangani Serangan Asma

Discussion in 'Health & Medical' started by Achmad Try, Oct 3, 2017.

Tags:
  1. Achmad Try

    Achmad Try Member

    Joined:
    Mar 19, 2016
    Messages:
    850
    Likes Received:
    92
    Trophy Points:
    28
    Asma merupakan penyakit saluran pernapasan yang membuat penderitanya sulit bernafas atau sesak nafas. Sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti mengenai penyebab asma, tapi asma bisa muncul karena pemicu seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia. Diduga penyakit asma juga merupakan penyakit genetik yang bisa menurun ke anak cucu kita.

    Jika anda mendapati gejala asma kambuh, maka yang perlu anda lakukan dengan segera adalah dengan mengeluarkan inhaler jenis pereda dan isap sebanyak 1 atau 2 kali. Setelah itu, anda duduk dengan tenang dan cobalah untuk bernapas perlahan sampai stabil. Tapi jika asma belum reda, maka segera hisap inhaler kembali sebanyak 2 kali atau 10 kali apabila diperlukan dan lakukan setiap 2 menit sekali.

    Namun ketika cara tersebut tidak juga membuat reda gejala asma dan anda khawatir kondisi asma yang di derita semakin memburuk, maka sebaiknya segera telepon ambulans atau minta orang-orang di sekeliling anda untuk membawa anda ke rumah sakit. Sebelum anda sampai ke rumah sakit, ulangi terus cara yang sudah saya sampaikan di atas.

    Selain menggunakan inhaler untuk menangani asma, beberapa obat bisa anda gunakan dan obat tersebut diantaranya adalah :

    Steroid oral

    Tablet steroid didapat dari resep dokter apabila asma yang anda derita masih belum bisa dikendalikan. Pengobatan ini harus dipandu oleh dokter spesialis paru yang mampu menangani penderita asma karena jika digunakan dalam jangka panjang misalnya selama 3 bulan lebih, maka bisa berisiko menyebabkan efek samping tertentu, seperti hipertensi, kenaikan berat badan, otot melemah, pengeroposan tulang, kulit menipis dan mudah memar. Efek samping terburuk dari penggunaan obat ini adalah katarak dan glaukoma. Oleh sebab itu, pengobatan steroid dianjurkan untuk anda yang tidak berhasil setelah melakukan beberapa pengobatan medis lainnya.

    Tablet theophylline.

    Obat yang bisa difungsikan sebagai obat pencegah gejala asma ini bekerja dengan cara membantu melebarkan saluran napas dengan melemaskan otot-otot di sekelilingnya. Pada sebagian orang, tablet theophylline diketahui menyebabkan efek samping, seperti mual, sakit kepala, muntah, insomnia,dangangguan perut. Namun hal ini biasanya dapat dihindari dengan penyesuaian dosis.

    Tablet leukotriene receptor antagonist (montelukast)

    Obat ini bekerja dengan cara menghambat bagian dari reaksi kimia yang menyebabkan radang di dalam saluran pernapasan. Sama seperti theophylline, obat ini digunakan untuk mencegah gejala asma. Leukotriene receptor antagonist dapat menimbulkan efek samping berupa sakit kepala dan gangguan perut.

    Ipratropium

    Meski lebih banyak diresepkan pada kasus bronkitis kronis dan emfisema, ipratropium juga bisa digunakan untuk menanggulangi serangan asma. Obat ini mampu memperlancar aliran pernapasan dengan cara melemaskan otot-otot saluran pernapasan yang mengencang ketika gejala asma kambuh.

    Omalizumab

    Obat ini mampu menurunkan risiko terjadinya peradangan saluran pernapasan dengan cara mengikat salah satu protein yang terlibat di dalam respons imun dan mengurangi kadarnya pada darah. Umumnya, omalizumab direkomendasikan bagi penderita yang menderita asma karena alergi dan sering mengalami serangan asma. Sebagai obat yang biasanya hanya diresepkan oleh dokter spesialis, omalizumab diberikan dengan cara disuntikkan tiap 2-4 minggu sekali. Penggunaan omalizumab harus dihentikan jika obat ini tidak berhasil mengendalikan asma dalam kurun waktu enam belas minggu.

    Bronchial thermoplasty

    Ini merupakan prosedur pengobatan asma baru yang masih terus diteliti dan belum tersedia di Indonesia. Dalam beberapa kasus, prosedur ini digunakan untuk mengobati asma parah dengan cara merusak otot-otot sekitar saluran napas yang dapat mengurangi penyempitan pada saluran pernapasan. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa prosedur ini dapat mengurangi serangan asma dan memperbaiki kualitas hidup penderita asma parah. Kendati begitu, keuntungan maupun kerugian secara jangka panjangnya belum sepenuhnya diketahui.

    Jadi itulah beberapa pengobatan cara medis dalam menangani serangan asma.
     
Loading...

Share This Page