Cara menyimpan ASI bagi ibu yang menyusui

Discussion in 'Health & Medical' started by xlizkh, Oct 20, 2016.

  1. xlizkh

    xlizkh New Member

    Joined:
    Mar 19, 2016
    Messages:
    8
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    3
    Terdapat berbagai pilihan tempat untuk menyimpan ASI perah, contohnya botol kaca, botol plastik dengan label bebas bahan berbahaya, ataupun kemasan plastik khusus untuk ASI. Lebih baik hindari menyimpan ASI perah dalam kemasan botol yang biasa dipakai untuk keperluan umum.

    Penting untuk terlebih dahulu melakukan pembersihan kemasan penampung ASI perah yang akan didinginkan. Lakukan pembersihan dengan merebus botol dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit. Selain itu, dapat digunakan alat sterilisasi elektrik. Tapi, cek terkait ketahanan kemasan pada label. Hati-hati ketika melakukan sterilisasi botol yang terbuat dari kaca, karena kemungkinan pecah.

    Yang tak kalah penting untuk menghindari perkembangan bakteri dari ASI perah yaitu menjaga kebersihan tangan ketika menyimpan ASI dalam kemasan. Gunakan sabun saat mencuci tangan sebelum memerah baik menggunakan tangan atau pompa ASI, lalu cuci bersih botol kemasan ASI sebelum dilakukan pembersihan lanjut.

    Untuk ASI perah yang akan dibekukan, lebih baiknya dimasukkan segera ke kulkas. Namun, jangan isi penuh plastic kemasan, ASI perah cenderung mengembang dalam kondisi membeku.

    Khusus untuk kemasan plastik penyimpan ASI perah yang lebih berpeluang bocor, sebaiknya tempatkan lagi dalam kotak kemasan lain sebelum dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

    Ingatlah untuk memberikan label berisi tanggal ASI diperah pada botol kemasan. Dahulukan ASI dalam kemasan yang lebih lawas.

    Waktu Penyimpanan
    Penyimpanan ASI perah lebih baiknya disesuaikan dengan kebutuhan. ASI yang akan dipakai beberapa hari kemudian, lebih baik disimpan ke dalam bagian kulkas yang tidak akan membuat beku.

    ASI perah bisa disimpan mulai dari beberapa jam sampai beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya.

    Tips Mencairkan ASI Perah
    ASI perah beku yang dicairkan kemungkinan akan mengalami perubahan pada bau, warna, dan konsistensinya dibandingkan ASI segar. Sebagian bayi ada yang menolak ASI perah beku, jika demikian sebaiknya memperpendek masa simpan ASI.

    Untuk mencairkan ASI perah yang dibekukan, dapat memakai penghangat ASI elektrik yang bisa dipakai di rumah atau di mobil. Jika tidak tersedia, maka bunda bisa menempatkan botol penyimpan ASI perah ke dalam mangkuk berisi air hangat. Diamkan beberapa menit. Ingat, jangan meletakan panic tersebut di atas kompor yang menyala.

    ASI perah yang dibekukan, sebaiknya tidak langsung dikeluarkan dalam suhu ruang. Beberapa riset menyatakan perubahan suhu yang cepat bisa memengaruhi kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI yang berkhasiat bagi bayi.

    ASI perah beku dari freezer dapat diletakkan terlebih dahulu di ruang pendingin pada kulkas, kemudian hangatkan sebagaimana cara di atas. Yang juga penting diketahui adalah jangan membekukan ulang ASI perah yang sudah dicairkan.

    Jika ASI perah dibutuhkan segera, maka Anda bisa meletakannya di bawah air mengalir dengan suhu biasa. Kemudian lanjutkan mengairi dengan air hangat. Jika belum cukup hangat, simpan botol di dalam mangkuk berisi air hangat. Untuk memeriksa apakah suhu ASI sudah sesuai untuk si kecil, teteskan ke pergelangan tangan. Apabila suhu sudah sesuai, bisa langsung diberikan pada si kecil.

    Untuk mengatasi produksi ASI yang sedikit, bunda bisa mencoba menggunakan ASI Booster Tea. Meski terlihat mudah, jauhi menghangatkan ASI perah dengan microwave. Alat ini mungkin dapat menciptakan bintik-bintik pada botol ASI perah yang kemungkinan berbahaya bagi si kecil. Sekali lagi, perubahan susu yang terlalu cepat pada ASI perah bisa menghilangkan kandungan antibodi yang diperlukan oleh bayi Anda.
     
Loading...

Share This Page