Cara Sukanto Tanoto Endus Peluang Bisnis

Discussion in 'General Business' started by Danis Pratama, Jul 19, 2018.

  1. Danis Pratama

    Danis Pratama New Member

    Joined:
    Jan 4, 2018
    Messages:
    7
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    template-04_Our-Leadership_05.jpg
    Bisnis merupakan salah satu cara yang paling tepat untuk membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Hal itu bisa dilakukan bila bisnis dimulai dengan cara yang tepat dan kerja keras pantang menyerah. Banyak orang mengeluhkan tentang persoalan paling utama dalam memulai bisnis adalah terkait modal yang minim bahkan nol. Sehingga tak jarang mereka putus asa dan kemudian memilih bekerja di perusahaan orang lain. Mungkin ini menjadi salah satu penyebab mengapa jumlah pengusaha di Indonesia masih minim. Jumlahnya masih berkisar tiga persen, kalah dibanding Malaysia, Thailand, apalagi Singapura.

    Pelajaran yang berharga tentang bisnis dapat kita petik dari salah satu tokoh konglomerat Indonesia bernama Sukanto Tanoto. Pria ini lahir di Belawan, Sumatera Utara, 25 Desember 1949. Sosoknya dikenal sebagai pengusaha sukses berkat usahanya di bidang perhutani dan industri perkebunan kelapa sawit. Awalnya, Sukanto Tanoto sama sekali tidak pernah bercita-cita menjadi seorang pengusaha sukses. Dia justru bercita-cita menjadi dokter. Namun, ketika di umur 18 tahun, dia sudah harus hidup mandiri dan menerima kenyataan bahwa ayahnya terserang penyakit stroke, sehingga dia harus bekerja keras memikul tanggung jawab keluarga sebagai putra sulung.

    Sebelumnya, Sukanto Tanoto di masa kecilnya sudah mengenal bisnis. Dia mengenal bisnis dari orang tuanya yang dulu berjualan bensin, minyak, dan peralatan mobil. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke Medan untuk bekerja menerima tawaran dari seorang pejabat Pertamina dari Aceh sebagai seorang kontraktor. Dia mengiyakan tawaran tersebut mengingat umurnya kala itu yang masih muda.

    Sukanto Tanoto terus menambah pengalaman dan wawasannya di tempat barunya bekerja. Hingga pada tahun 1972 ketika impor kayu lapis dari Singapura sempat menghilang, dia dengan cepat mengambil keputusan untuk membangun sebuah perusahaan bernama CV. Karya Pelita yang kemudian menjadi PT. Raja Garuda Mas (RGM) di tahun 1973. Sukanto Tanoto jatuh bangun untuk membangun perusahaannya. Kayu lapis dengan merk Polyplex itu diimpor ke berbagai negara seperti Inggris dan Timur Tengah. Tidak sampai di situ, ketika orang belum berpikir untuk membangun perkebunan swasta besar-besaran, Sukanto Tanoto mencoba untuk memulai bisnis kelapa sawit dengan mendirikan perkebunan swasta. Barulah kemudian dia merambah ke bisnis industri pengolahan kayu seperti pulp, kertas, dan rayon.

    Kekayaan Sukanto Tanoto dari beragam jenis usaha yang dia tekuni tidak di dapat dengan mudah. Setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari seorang Sukanto Tanoto. Yang paling utama adalah bagaimana seorang pengusaha mampu melihat peluang dan mengambil risiko setelah mampu melihat peluang tersebut. Kemampuan melihat peluang tidak semata-mata didapat begitu saja, Sukanto Tanoto merupakan pribadi yang tekun dalam belajar dan bekerja. Dia selalu membaca buku untuk dapat meng-update pengetahuannya. Dengan membaca buku dia mampu melihat apa yang terjadi di dunia dan bagaimana dia dapat menghadapinya. Selain itu, Sukanto Tanoto terkenal rendah hati. Dia selalu bersikap ramah untuk dapat menjalin relasi dengan orang sebanyak-banyaknya untuk menciptakan peluang bisnis.

    Dari beberapa hal tersebut, kita dapat belajar bahwa bisnis bukan hanya soal modal. Ada hal penting lain yang perlu juga diperhatikan agar bisa menjadi seorang pengusaha sukses seperti Sukanto Tanoto. Dia sempat dinobatkan menjadi salah satu dari sepuluh orang terkaya di dunia dan satu dari 500 orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes.
     
Loading...

Share This Page