Program lima hari sekolah dengan waktu belajar delapan jam alias full day school yang dicetuskan Mendikbud Muhajir Effendy terus menuai polemik. Ada yang mendukung tapi ada pula yang menolak. Muhammadiyah adalah ormas yang mendukung. Sementara Nahdlatul Ulama (NU) menolak. Sesungguhnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berkali-kali menjelas aturan full day school tak wajib dilakukan setiap sekolah. Dalam waktu dekat, Jokowi bakal menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang penguatan pendidikan karakter. Perpres itu akan mengganti Permendikbud soal full day school. "Perpres sudah kami godok dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, nanti kalau selesai akan diumumkan," kata Jokowi usai memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa di SMP Negeri 7 Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (13/8) lalu. Pemilik tinggi badan 175 cm itu menegaskan tidak ada keharusan sekolah menerapkan kebijakan lima hari sekolah atau full day school. Sehingga sekolah yang sudah melaksanakan kebijakan enam hari sekolah tetap bisa dilanjutkan. "Perlu saya tegaskan berkali-kali, sekolah tidak wajib mempraktikkan sekolah lima hari, namun apabila sudah ada sekolah yang menerapkan full day school bisa dilanjutkan asalkan tidak ada keberatan dari semua pihak," katanya. Sumbernya dari sini Bagaimana Menurutmu?
Menurutku full day school tak jadi persoalan serius... yang paling parah itu tread ini yang gak enak dibaca
Fullday school.. Sebenarnya bagus, cuma perlu dijelaskan dan dikomunikasikan dengan pintar aja ke masyarakat awamnya.