Fakta tentang Pedofil yang Mengejutkan

Discussion in 'Education' started by Ahmad Mujib, Mar 23, 2017.

  1. Ahmad Mujib

    Ahmad Mujib Member

    Joined:
    Mar 7, 2016
    Messages:
    214
    Likes Received:
    15
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Di zaman yang semakin krisi kemanusiaan sseperti saat ini, volume peningkatan perilaku menyimpang manusia semakin tajam. Kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak adalah salah satu contohnya. Semakin sulit membedakan mana orang yang baik dan jahat. Meski dari luar nampak baik, terkadang menyimpan sisi kejahatan yang membahayakan.

    Media sosial menjadi salah satu sarana kaum pedofil untuk mencari korban. Meski ada batasan usia minimal usia ditetapkan oleh pengelola medsos, nyatanya hal itu seperti tanpa guna alias bisa dimanipulasi dengan mudah. Banyak sekarang anak-anak usia 15 tahun ke bawah yang sudah tercatat sebagai pengguna media sosial aktif.

    Akibat belum matangnya perkembangan nalar kritis, anak belum mampu menggunakan media sosial secara cerdas. Termasuk dalam hal ini berkaitan dengan cara memilih teman komunikasi, verifikasi informasi, dan lain-lain. Masih rendahnya kemampuan literasi anak menyebabkan mereka menjadi sasaran empuk para pedofil, di samping acuhnya keluaga atau masyarakat terhadap potensi terjadinya kasus pedofilia.

    Mengapa pedofilia harus diwaspadai? Asosiasi Psikiatri Amerika (APA) mengungkapkan, ketertarikan pedofil terhadap anak-anak membuat mereka merasa cemas, bersalah atau malah merasa puas kalau hasrat s3ksual pada anak-anak dapat mereka salurkan.

    Faktanya, seperti dilansir Medical Daily, para pedofil menyandang beberapa kelainan dari segi fisik. Beberapa di antaranya seperti kidal, cacat pada bagian kepala, kelainan pada bentuk telinga, langit-langit mulut yang tinggi dan earlobe bagian bawah daun telinga yang lunak terpisah dari bagian samping rahang.

    Najelaa Shihab mengungkapkan, melindungi anak agar tidak sampai jadi korban pedofilia merupakan tugas dan tanggung jawab utama orang tua. Dalam hal ini, orang tua harus membangun kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dapat mencegahnya agar tidak gampang tergoda atau jadi korban kaum pedofil.

    Kenyataan yang sering terjadi di lapangan, orangtua seringkali bukanlah orang pertama yang tau tentang berbagai hal dari anaknya sendiri, sehingga anak mencari figur lain yang bisa membelanya. Hal ini tidak seharusnya terjadi.

    Maka dari itu, orang tua harus membangun komunikasi yang baik dengan anak. Jelaskan pada anak agar tidak mudah mengiyakan ajakan atau menerima pemberian dari orang yang tidak dikenal. Ajarkan prinsip kehati-hatian sedini mungkin. Mari, Lindungi generasi-generasi penerus bangsa.
     
    Last edited: Mar 26, 2017
  2. Achmad Try

    Achmad Try Member

    Joined:
    Mar 19, 2016
    Messages:
    850
    Likes Received:
    92
    Trophy Points:
    28
    Intinya sih harus ada komunikasi yang baik antara anak dan orang tua.
    Tapi yang jadi masalah, terkadang anak usia 15 tahun ke bawah seperti anak SMP merasa kalau dirinya itu tidak perlu penjagaan orang tua (menjauh dari pengawasan orang tua). Itu sih menurut saya,...
     
  3. Ahmad Mujib

    Ahmad Mujib Member

    Joined:
    Mar 7, 2016
    Messages:
    214
    Likes Received:
    15
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    bener, orang tua harusnya bs bersikap sebijak mungkin dlm mendidik anak
     
Loading...

Share This Page