Semakin banyaknya bimbingan belajar yang ada, membuat banyak orang prihatin terutama dikalangan orang tua yang masih memiliki anak usia sekolah. Bahkan jika dilihat dengan seksama, rombongan belajar yang disediakan oleh bimbel biasanya penuh berisi siswa dari berbagai macam latar belakang sekolah. Bahkan beberapa bimbinganbelajar sampai menolak siswa yang mendaftar karena kuota rombongan belajar mereka sudah melampaui batas, Bimbel Selalu Penuh Jika kita mau menilik sedikit lebih dalam, antusiasme siswa belajar pada bimbel tertentu jauh lebih besar ketimbang harus mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jika kita bertanya secara obyektif kepada para siswa, kenapa belajar dibimbinganbelajar jauh lebih menyenangkan dari pada belajar di sekolah? Jawaban mereka pasti beragam namun mengerucut pada satu hal yaitu, bimbinganbelajarmenyediakan yang mereka butuhkan sementara sekolah tidak mampu memberikan apa yang mereka butuhkan. Lantas apa yang selama ini siswa butuhkan di sekolah? Siswa hanya membutuhkan proses belajar yang menyenangkan, jelas dan mudah dimengerti. Tanpa bermaksud menyalahkan siapapun, namun keberadaan sekolah dengan banyaknya guru yang ada di dalamnya ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan belajar yang siswa butuhkan. Bahkan sekolah dengan status negeri yang sebagian besar gurunya digaji oleh uang negara, bahkan sebagian besar gurunya telah disertifikasi untuk mendapatkan gelar kelayakan dan profesionalitas dalam mengajar, ternyata tidak juga mampu memenuhi kebutuhan belajar siswa. Bahkan guru yang sudah bersertifikat ini cenderung menggunakan metode belajar yang sama dan monoton sehingga siswa mengalami kebosanan dan sulit berkembang. Guru yang seharusnya profesional ini, lebih banyak tidak disukai siswa karena cara mengajarnya yang tidak menyenangkan dan sulit dimengerti. Bahkan guru yang seharusnya profesional ini hanya meminta enaknya saja dengan memberikan tugas kepada siswa sementara dia hanya mengajar seadanya. Ini sungguh miris mengingat guru seharusnya orang pertama yang mampu memberikan ilmu,bimbingandan arahan kepada siswa di sekolah. Untuk mengatasi kekurangan belajar atau memahami materi yang diajarkan di sekolah, siswa mencari alternatif belajar yang jauh lebih menyenangkan meskipun harus membayar mahal. Ini dilakukan siswa karena tuntutan target pembelajaran yang harus tuntas di sekolah. Sangat ironi mengingat siswa seharusnya bisa belajar dengan baik, bisa mengerti dan menyenangkan bukan hanya mengejar target ketuntasan. Bimbel di Kota Besar Tidak salah jika banyak sekali bimbinganbelajar bermunculan dibeberapa kota besar. Bimbingan belajar ini ada dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar yang dikeluhkan oleh siswa. Dengan banyak sekali keunggulan yang ditawarkan olehbimbinganbelajar ini, siswa pasti lebih memilih belajar dibimbinganbelajar ketimbang di sekolah. Profil bimbinganbelajar yang menyediakan ruang belajar yang nyaman dan sejuk adalah sebuah daya jual tersendiri. Suasana belajar menyenangkan sudah terlihat begitu melihat ruangan belajar yang dingin dan nyaman. Selain fasilitas yang luar biasa hebat, bimbel juga memiliki kualitas mentor terbaik yang melebihi guru. Biasanya mentor ini jauh lebih muda dari guru di sekolah, namun memiliki kualitas mengajar yang jauh lebih baik. Tenaga pengajar yang jauh lebih muda ini akan lebih banyak melakukan inovasi dalam metode mengajarnya sehingga materi lebih mudah diserap oleh siswa. Bahkan mentor-mentor muda ini memberikan beberapa cara mudah dalam mengerjakan soal. Ini adalah kualitas bimbel yang tidak dipunyai sekolah. Sangat wajar jika siswa lebih memilihbimbinganbelahar dari pada harus bersekolah. Educamp Ganesha, Jul 8, 2015 #1 Les Educamp likes this. Rumah Mode FaFa Member Joined: Jun 21, 2015 Messages: 50 Likes Received: 3 Trophy Points: 8 Menjamurnya bimbel .... terus di sekolah belajar apa ya? Padahal anak-anak pulangnya sore terus. Rumah Mode FaFa, Jul 8, 2015 #2 bespe Member Joined: Oct 30, 2014 Messages: 957 Likes Received: 51 Trophy Points: 28 Bimbel itu sekolah tandingan, seharusnya dari dulu dinas pendidikan mikir kok bisa bimbel sukses,..mustinya guru-gurunya yang masuk bimbel biar pada melek cara ngajarin anak yang bener tuh seperti apa, sekalian para kepala dinas pendidikan pada di masukin bimbel biar nyaho,.. bespe, Jul 8, 2015 #3 kusumarga Member Joined: Jul 7, 2015 Messages: 761 Likes Received: 78 Trophy Points: 28 seumur idup ane belum pernah ikutan bimbel lancar-lancar aja jenjang sekolah.. menurut ane sih sama aja bimbel sama sekolah, cuma di bimbel itu ngajarin kreatif cara pemecahan masalah, kan kalo disekolah kita tahu sendiri with conventional method. kusumarga, Jul 8, 2015 #4 bundaonline New Member Joined: Mar 13, 2015 Messages: 83 Likes Received: 0 Trophy Points: 6 terkadang orang membuat bimbel baru2 namun tak memikirkan siapa yg akan ikut didalamnya..kbnykan anak udh jenuh dengan pelajaran di sekolah.. bundaonline, Jul 9, 2015 #5 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Fenomena Menjamurnya Bimbingan Memahami Fenomena LGBT Sebagai Pelajaran Hidup Yasin online, Feb 21, 2016, in forum: Education Replies: 5 Views: 1,602 adi hasan Feb 21, 2016 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Bimbel itu sekolah tandingan, seharusnya dari dulu dinas pendidikan mikir kok bisa bimbel sukses,..mustinya guru-gurunya yang masuk bimbel biar pada melek cara ngajarin anak yang bener tuh seperti apa, sekalian para kepala dinas pendidikan pada di masukin bimbel biar nyaho,..
seumur idup ane belum pernah ikutan bimbel lancar-lancar aja jenjang sekolah.. menurut ane sih sama aja bimbel sama sekolah, cuma di bimbel itu ngajarin kreatif cara pemecahan masalah, kan kalo disekolah kita tahu sendiri with conventional method.
terkadang orang membuat bimbel baru2 namun tak memikirkan siapa yg akan ikut didalamnya..kbnykan anak udh jenuh dengan pelajaran di sekolah..