Gaya Hidup Belanja Online untuk Menghindari Kemacetan

Discussion in 'Online Business' started by noer98, Apr 24, 2014.

  1. noer98

    noer98 Member

    Joined:
    Feb 4, 2014
    Messages:
    608
    Likes Received:
    54
    Trophy Points:
    28
    Google+:
    Semakin hari, berbelanja kebutuhan sehari-hari semakin membuat frustasi bagi Tresyana Maki yang berusia 29 tahun. Karena lalu lintas yang padat di jalanan, untuk hanya bepergian sejauh empat kilometer dari rumahnya di Cisalak, Depok ke supermarket terdekat di Cibubur, Jakarta Timur ia membutuhkan setidaknya satu jam, hampir dua kali lipat dari waktu yang dibutuhkan di awal 2000-an untuk menempuh rute yang sama. Bahkan angkutan umum lambat dan tidak dapat diandalkan dengan layanan yang tidak konsisten dan bis-bis yang sudah rusak.

    Akibatnya, Tresyana saat ini menghabiskan sekitar Rp 1 juta per bulan untuk berbelanja online untuk berbagai keperluan mulai dari makanan sampai peralatan dapur dan aksesoris mobil, hanya untuk menyelamatkan dirinya agar tidak frustrasi dan menghemat uang bensin, serta menghindari kemacetan lalu lintas selama satu jam.

    Ia lebih suka fleksibilitas untuk dapat membeli kebutuhan rumah tangganya di mana saja, kapan saja, dan juga memberikan lebih banyak waktu untuk bersama dengan anak-anaknya.

    Bagi Tresyana dan banyak konsumen lain sepertinya, manfaat dari belanja online terlalu bagus untuk dilewatkan. Apakah itu akses ke ratusan ribu produk, kemudahan pembayaran, pengiriman gratis dan cepat, atau penghematan waktu yang signifikan, yang pasti belanja online adalah cara berbelanja yang lebih mudah (dan lebih tidak membuat stress).

    Tidak mengherankan bahwa masyarakat Indonesia telah menjadi pendukung besar dari belanja online di Indonesia. Menurut Ideosource, sebuah perusahaan modal ventura di Indonesia, nilai e -commerce di Indonesia meningkat dari US$ 266 juta pada tahun 2012 menjadi US$ 478 juta pada tahun 2013, dan nilai tersebut diperkirakan akan melonjak menjadi US $ 736 juta pada akhir tahun 2014.

    Sayangnya, tidak semua orang siap untuk menerima perubahan ini. Menurut pelaku industri e-commerce, dua rintangan besar yang mereka hadapi adalah kurangnya kepercayaan publik, yang didorong oleh penipuan di dunia maya, dan kurangnya infrastruktur pembayaran yang memadai.

    Tidak seperti negara-negara maju yang memiliki kartu kredit sebagai sistem pembayaran bersama mereka, penetrasi kartu kredit di Indonesia masih berada di sekitar 15 %. Pelaku E -commerce harus mencari alternatif metode pembayaran untuk membantu mereka menjangkau lebih banyak konsumen.

    Sumber
     
  2. BEIM

    BEIM Active Member

    Joined:
    Mar 17, 2014
    Messages:
    1,358
    Likes Received:
    36
    Trophy Points:
    48
    jadi boros

    gaya hidup suka belanja online juga memberi efek buruh malah jadi boros dan ketagihan...
     
  3. tania00

    tania00 New Member

    Joined:
    May 5, 2014
    Messages:
    4
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Tentunya belanja online tidak akan menambah pengeluaran tambahan lebih besar dan resiko di perjalanan bagi konsumen. Karena barang dikirim hingga ke alamat tujuan.
     
  4. One Fashion Store

    One Fashion Store Member

    Joined:
    May 9, 2014
    Messages:
    153
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    18
    memang sih belanja online lebih cepet tapi rawan juga
     
  5. Devita

    Devita Active Member

    Joined:
    Oct 11, 2014
    Messages:
    1,196
    Likes Received:
    43
    Trophy Points:
    48
    Google+:
    Sejalan dengan penprov Dki heheheh
     
  6. exabytes-id

    exabytes-id Member

    Joined:
    Oct 3, 2013
    Messages:
    866
    Likes Received:
    35
    Trophy Points:
    28
    Masalah biaya tambahan, terkadang tetap ada gan, kan ongkirnya juga ada yang harus ditanggung oleh pembelinya.
     
  7. Grant Verleend

    Grant Verleend Active Member

    Joined:
    Sep 10, 2014
    Messages:
    1,234
    Likes Received:
    35
    Trophy Points:
    48
    Google+:
    Onkir memang menberatkan juga, apalagi barang yang dibeli nilainya kecil, berat di ongkos jadinya.
     
  8. Muhammad Amin

    Muhammad Amin Member

    Joined:
    Jul 18, 2014
    Messages:
    255
    Likes Received:
    17
    Trophy Points:
    18
    Yang lebih penting juga harus membenahi kualitas jasa ekspedisi/pengiriman. Salah satu masalah belanja online adalah keterbatasan metode pengiriman barang :)
     
  9. stefan one

    stefan one Member

    Joined:
    Oct 13, 2015
    Messages:
    156
    Likes Received:
    12
    Trophy Points:
    18
    Jaman makin berkembang, diciptakanlah cara online berbelanja. Masalahnya terkadang penyedia produk, tidak menyediakan produknya sesuai dengan spek yang tertera. Ketika barang sudah tiba, konsumennya kecewa karena tidak sesuia dengan kehendaknya.
     
Loading...

Share This Page