Hari Raya Tumpek Klurut, Hari Valentine ala Masyarakat Bali

Discussion in 'Tourism' started by Faniditya Ramadhan, Feb 11, 2020.

  1. Faniditya Ramadhan

    Faniditya Ramadhan Member

    Joined:
    May 29, 2019
    Messages:
    133
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    16
    [​IMG]

    Pada bulan Februari, masyarakat dunia kerap merayakan hari Kasih Sayang atau biasa dikenal dengan hari Valentine. Namun, tahukah kamu, sebenarnya masyarakat Hindu di Bali memiliki hari kasih sayang yang sering dirayakan juga?

    Hari itu bernama hari raya Tumpek Klurut. Berbeda dengan hari Valentine yang dirayakan setiap setahun sekali pada tanggal 14 Februari, hari raya ini kerap datang setiap enam bulan sekali, yakni Saniscara (Sabtu) Kliwon, Wuku Krulut.

    Berdasarkan teks dari Aji Gurnitha yang menjadi acuan dari perayaan Tumpek Klurut, disebutkan bahwa Tumpek Klurut merupakan hari untuk mengupacarai gambelan. Lalu apa hubungannya antara penyucian gambelan ini dengan hari kasih sayang?

    Krulut memiliki asal dari kata lulut yang secara harfiah memiliki arti kasih sayang atau tresna. Oleh karena itu, maka dalam pelaksanaannya banyak yang menyebut kalau upacara ini sebagai perayaan hari valentine ala masyarakat Bali. Pada pelaksanaan upacara ini, para masyarakat Bali berbondong-bondong untuk saling mengasihi.

    Dikutip dari kintamani.id, dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar bernama Prof. Dr. Drs. I Made Surada, MA menyatakan bahwa suara yang memiliki peran penting dalam perayaan Tumpek Krulut, juga punya tugas penting dalam menjaga hubungan antarmanusia. Dengan adanya suara, manusia bisa saling berkomunikasi. Oleh karena itu, upacara Tumpek Klurut ini juga sering dijadikan sebagai pengingat agar manusia selalu bersikap baik dan memiliki kasih sayang pada sesamanya.

    Prosesi Pelaksanaan Upacara Tumpek Krulut

    Prosesi upacara dalam tradisi ini adalah dengan melakukan penyucian satu set gambelan. Cara penyuciannya pun dilakukan dengan menyipratkan air suci ke set gambelan yang akan disucikan.

    Penyucian ini bertujuan untuk menghilangkan hal-hal buruk yang menempel pada gambelan. Setelah itu, masyarakat Hindu di Bali tersebut akan memberikan sajian berupa sesajen yang menjadi sebuah simbol persembahan untuk Dewa.

    Lalu, apa hubungan gambelan dengan kasih sayang? Dilansir dari tribunnews.com, Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda, rohaniwan Hindu yang juga akademisi Institut Hindu Dharma (IHDN) Denpasar mengatakan bahwa gambelan itu terdiri dari banyak instrumen. Meski berbeda-beda suara yang dihasilkan, namun ketika dipukul bersamaan sesuai fungsinya, maka akan melahirkan satu melodi atau alunan musik yang indah.

    Oleh karena itu, d pelaksanaan upacara Tumpek Klurut ini lah terdapat hal penting yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah rasa tulus dalam melaksanakannya, karena, rasa tulus dalam melaksanakan upacara ini serta memberikan sesajen merupakan bentuk nyata dari rasa kasih sayang yang dimiliki oleh setiap orang.

    Terlepas dari itu semua, apapun harinya memang seharusnya kita selau memberikan kasih sayang kepada sesama, meskipun bukan saat hari valentine sekalipun. Nah, bagi kamu yang masih bingung ingin merayakan hari Valentine bersama kekasih, tidak ada salahnya mencoba mengunjungi Trans Studio Mall Bali karena terdapat banyak keseruan yang bisa kamu rasakan. Selamat hari Valentine!
     
Loading...

Share This Page