Indonesia Menyambut MEA

Discussion in 'General Discussion' started by tiyo, Nov 28, 2015.

  1. tiyo

    tiyo Member

    Joined:
    Nov 24, 2015
    Messages:
    42
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    8
    Pemerintah Indonesia telah membuat persiapan dalam menyongsong MEA yang dimulai 31 Desember 2015, diantaranya melalui Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2014 tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

    Dalam Inpres itu disebutkan 14 poin pengembangan berbagai bidang, meliputi: industri nasional, pertanian, kelautan dan perikanan, energi, infrastruktur, sistem logistik nasional, perbankan, investasi, UMKM, tenaga kerja, kesehatan, perdagangan, kepariwisataan, dan kewirausahaan.

    Keunggulan-keunggulan yang dimiliki Indonesia antara lain: UMKM di Indonesia sudah terbukti mampu beradaptasi dengan krisis ekonomi yang beberapa kali mengunjungi Indonesia. Karakteristik UMKM yang padat karya memungkinkan para wirausahawan Indonesia, bukan hanya mampu bertahan dari krisis, namun juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari jumlah maupun sumbangan kepada PDB (lihat: Badan Pusat Statistik, Tabel Perkembangan UMKM pada Periode 1997 -2012).

    Keunggulan jumlah penduduk juga menyumbang angka tenaga kerja secara signifikan. Meskipun harus diakui bahwa untuk menciptakan tenaga kerja yang terlatih, baik pada penguasaan teknologi, mesin, dan kemampuan berbahasa Inggris, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan.

    Sektor pertanian, kelautan dan perikanan mestinya menjadi sektor paling strategis bagi Indonesia, mengingat secara historis Indonesia adalah negara agraris. Selain itu Indonesia terletak pada iklim yang sangat potensial untuk hidupnya keanegaraman hayati serta kekayaan laut dan hasil laut.
    (Indonesia, Sambutlah MEA!)
     
  2. rahman andi

    rahman andi Member

    Joined:
    Jan 14, 2015
    Messages:
    386
    Likes Received:
    25
    Trophy Points:
    28
    wah bentar lagi MEA ya .
    saya sendiri kurang paham Apa dampak MEA untuk indonesia termasuk saya yang tinggal didesa:)
     
  3. Rimala Nursery

    Rimala Nursery Super Level

    Joined:
    May 29, 2014
    Messages:
    2,089
    Likes Received:
    254
    Trophy Points:
    83
    Saat saya bekerja , manajer sering bahas tentang mea ini saat briefing pagi , salah satunya memperkuat diri dengan mengasah keterampilan , skill , akhlaq , keimanan dan tetap optimis . Jangan pasrah keadaan dan harus tetap menjadi pemenang di negeri sendiri ....
    Mea bisa memunculkan " ideologi " baru baik bidang ekonomi , sosial , politik , seni dan budaya hingga agama ...
    Saingan mea memang sangat ketat dimana kita harus berkompetensi dengan warga asing bisa saja :

    1. Tenaga pendidik dari asing
    2. Politikus asing ,
    3. dokter asing
    4. Pekerja asing
    5. Pengelola asing
    6. Bahkan tukang gado-gado dan gorengan pun asing juga .

    Lantas kita mau seperti apa jika hal tersebut terjadi ? Semuanya jadi PR pribadi masing-masing ... ( katanya )....
     
    Last edited: Nov 28, 2015
  4. Rockdotid

    Rockdotid Member

    Joined:
    Aug 10, 2015
    Messages:
    20
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    Tembakau sempat di harga 700 rupiah/kg yang membuat petani tembakau putus asa, sementara tembakau dalam negeri melimpah ruah di sisi lain kuantitas tembaku impor semakin ditingkatkan.

    Walau negara ini adalah negara agraris dengan kekayaan alam yang melimpah ruah gak ada manfaatnya sama sekali jika disertai dengan sistem ekonomi kongkalikong, malah menjadikan rakyat sengsara di tanah airnya sendiri yang katanya subur makmur, gemah ripah loh jinawi
     
  5. tiyo

    tiyo Member

    Joined:
    Nov 24, 2015
    Messages:
    42
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    8
    Sebenarnya negara-negara ASEAN lain juga menghadapi tantangan yang sama. Kalau dilihat dari kualitas sumber daya manusia, Indonesia tidak kalah dari negara tetangga (pengetahuan, ketrampilan, IQ), tapi ada 2 hal yang kurang:
    1. kemampuan bahasa Inggris -> ini masalah serius. sepintar-pintarnya sarjana, bila tidak bisa berkomunikasi/presentasi dalam bahasa Inggris, hasilnya nihil, cuma jadi follower.
    2. tingkat PD (kepercayaan diri) -> orang Indonesia cenderung minder bila berhadapan dengan orang asing (di kantor, di kampus).
    Sementara kebijakan publik (termasuk kebijakan ekonomi) memang kental intervensi kepentingan politik -> itu pilihan menjadi negara demokrasi. Parahnya di Indonesia, kepentingan politik itu bersinergi dengan perilaku koruptif dan penyalahgunaan wewenang.
     
Loading...

Share This Page