Ini Alasan Kita Harus Beralih Ke Popok Kain Bayi!

Tentang isu lingkungan hidup yang telah dialami oleh warga Surabaya, Jawa Timur, pada umumnya untuk mereka yang mempunyai tempat tinggl di sekitar kali Surabaya (pada sungai Brantar di bagian hilir), sudah membuat kita sadar tentang limbah dari popok kain bayi sekali pakai yang sebelumnya dipandang sebelah mata.

Sebuah peringatan bahwa ada sekitar 750.000 warga yang menggunakan popok sekali pakai untuk bayi mereka. Rata-rata dalam waktu sehari bisa sampai 4x pergantiannya. Itu berarti bisa sampai 3 juta popok bayi bekas setiap harinya dibuang. Lalu bagaimana jika berbulan-bulan dan bertahun-tahun, serta selama bayi menggunakan popok sekali pakai? Kemudian disusul dengan bayi generasi berikutnya.

Ini juga di perparah dengan masyarakat yang memiliki bayi dengan kurangnya edukasi. Sehingga mereka terdorong untuk terus membuang popok bekas dan kotorannya ke sungai. Lalu mereka pun tak lepas dengan dengan keyakinan mengenai mitos yang sudah beredar secara turun-temurun. Seperti sebagian besar orang tua yang memiliki bayi, berkeyakinan tentang popok bekas bayi tersebut tidak boleh sampai mengenai api atau panas, yang bisa menyebabkan dampak buruk untuk kesehatan si bayi, terlebih pada bagian kulitnya.

Kemudian mereka pun menghindari membuang popok ke tempat sampah, karena khawatir sampah tersebut akan dibakar. Membuang kesungai lebih dipilih oleh mereka karena itu dipercaya akan membuat si kecil merasa sejuk. Itu adalah mitor yang telah diyakini warga.

Baca Selengkapnya: Ini Alasan Kita Harus Beralih Ke Popok Kain Bayi!..


Rekomendasi popok kain untuk para bunda salah satunya adalah produk popok clodi dari Minikinizz. Popok kain cuci ulang yang telah berstandar Indonesia yang telah dirancang kedalam bentuk celana dan aneka pilihan desain lucu dan berwarna-warni yang pasti si kecil menyukainya serta sehat dan aman untuk lingkungan!.

Baca juga: Apakah Ada Bahan Kimia Berbahaya pada Popok Sekali Pakai?

Baca juga: Bagaimana Memilih Popok yang Tepat Untuk Bayi Baru Lahir?

Baca juga: Kini Popok Kain Menjadi Gaya Baru Orang Tua Millennial