Inilah Indikator yang Bikin Bekasi Kota Terkotor Ke-3 Se-Jawa Barat

Discussion in 'General Discussion' started by ludhy, Feb 23, 2015.

  1. ludhy

    ludhy Member

    Joined:
    Jan 7, 2015
    Messages:
    216
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]

    Infonitas.com Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi Dadang Hidayat menjelaskan tentang 15 indikator penilaian kota terbersih dalam penilaian Adipura yang lalu. Indikator itu antara lain: permukiman, jalan, pertokoan, perkantoran, sekolah, kesehatan, hutan kota, taman kota, terminal bus, stasiun, sungai, saluran terbuka, TPA, proses bank sampah dan pengeolaan sampah skala kota.

    Dadang menyatakan pada 2015, penilaian aspek kebersihan dan keindahan kota Bekasi menurun drastis. Hal itu dapat dilihat dari penilaian Adipura tahap pertama pada 2014, kota Bekasi mendapat nilai 71. Namun, kali ini Kota Bekasi hanya memperoleh nilai 64,8. Menurut dia, ini merupakan kekurangan yang harus segera diperbaiki pada tahun ini. terutama dalam hal kebersihan.

    “Turunnya drastis, hampir delapan poin. Tahun ini harus baguslah. Kekurangan harus dilengkapi. Kondisi lingkungan harus baik,” jelas Dadang kepada wartawan, Senin (23/2/2015).

    Dadang pun mengimbau kepada masyarakat kota Bekasi untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih. Jangan buang sampah sembarangan harus dimulai dari sekarang. Sehingga kota Bekasi akan lebih bersih dan indah.

    “Bukan bawa sampah dari rumah lalu buang di jalan. Banyak warga Bekasi atau dari luar Bekasi bawa sampah dari rumah buangnya ke kali atau trotoar. Banyak yang seperti itu. Kebersihan bukan tanggung jawab pemerintah semata. Akan tetapi masyarakat juga punya andil dalam menjaga kebersihan lingkungannya,” pungkas Dadang.

    Sebelumnya, BPLH Kota Bekasi merilis bahwa Bekasi menyandang predikat kota terkotor ketiga se-Jawa Barat atau urutan terendah ke-23 dari 25 kota/kabupaten peserta penilaian Aipura se-Jawa Barat.

    “Kota Bekasi ada di urutan terendah,” Dadang, Jumat (20/2/2015).

    Dadang menjelaskan, pengolahan dan pembuangan sampah adalah aspek utama rendahnya nilai Adipura Kota Bekasi hingga jadi menurun. Misalnya, sampai pukul 08.30, tumpukan sampah masih terlihat di jalan-jalan protokol Bekasi. Padahal, hal tersebut masuk komponen utama penilaian Adipura.

    “Seharusnya, pengangkutan sampah memang tidak boleh satu kali, tapi pada kenyataannya kami hanya mampu mengangkut sampah satu kali dalam sehari,” jelasnya.

    Dadang menuturkan masalah sistem pengangkutan sampah juga merupakan kendala mewujudkan pengolahan sampah yang baik di kota Bekasi. Selain lokasi pembuangan sampah yang jauh, para sopir truk sampah pun harus rela antre panjang untuk membuang sampah ke TPA Sumur Batu, Bantar Gebang.

    Antrean ini disebabkan zona pembuangan sampah yang sudah overload alias kelebihan muatan. Setiap membuang, para petugas pembuang sampah harus mencari zona yang masih kosong.

    “Jadinya, ketika dalam masa penilaian, tim penilai melihat semua kendala tersebut,” kata dia.
     
  2. BlogFace

    BlogFace Member

    Joined:
    Feb 23, 2015
    Messages:
    26
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    Google+:
    Wadahhhhhh ngebulyy bekasi lagi
     
Loading...

Share This Page