Jika Terjadi Kekerasan Di Sekolah

Discussion in 'Education' started by KangAndre, Jul 28, 2016.

  1. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya untuk menghadirkan rasa aman pada anak khususnya di lingkungan sekolah yang bebas dari tindak kekerasan. Melalui Permendikbud Nomor 82 tahun 2015, Kemendikbud berupaya mencegah dan menanggulangi kekerasan yang menimpa anak di sekolah

    akhiri-kekerasan-kepada-anak.jpg

    Tndak kekerasan yang dimaksud di dalam Permendikbud tersebut adalah perilaku yang dilakukan secara fisik, psikis, seksual, dalam jaringan (daring/online), atau melalui buku ajar yang mencerminkan tindakan agresif dan penyerangan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan dan mengakibatkan ketakutan, trauma, kerusakan barang, luka/cedera, cacat, dan atau kematian. Bentuk-bentuk tindak kekerasan meliputi praktik-praktik perundungan, perkelahian, kekerasan berdasar SARA, perploncoan, pemerasan, penganiayaan, pelecehan, pencabulan, ataupun perkosaan.

    Kemendikbud juga menyediakan kanal pengaduan dan permintaan informasi terkait upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, diantaranya:
    • sekolahaman.kemdikbud.go.id
    • telepon ke 021-57903020, 021-5703303
    • faksimile ke 021-5733125
    • email ke laporkekerasan@kemdikbud.go.id
    • layanan pesan singkat ke 0811976929

    Sumber: Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Sekolah
     
  2. beby11

    beby11 New Member

    Joined:
    Aug 9, 2016
    Messages:
    5
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    kekerasan itu contohnya memukul kepala dengan kepalan tangan, menendang alat vital atau bagian vital dengan kaki dengan kenceng. Itu baru yang namanya kekerasan. Harus diperbaiki lagi mengenai Permendikbud Nomor 82 tahun 2015 ini
     
  3. firda63

    firda63 Member

    Joined:
    Dec 19, 2015
    Messages:
    760
    Likes Received:
    23
    Trophy Points:
    18
    yuk pantau perkembangan anak sebaik mungkin
     
Loading...

Share This Page