Kemasan Makanan Sembarang Bisa Membahayakan Kesehatan

Discussion in 'Health & Medical' started by Tera Gata, May 4, 2018.

  1. Tera Gata

    Tera Gata Guest

    Bila membeli makanan atau minuman kemasan, pernah gak sih Anda berpikir apa yang akan terjadi kalau produsen atau supplier kemasan, perusahaan kemasan karton tidak mengikuti aturan dan memperhatikan rules atau aturan yang bersangkutan dengan kesehatan konsumen?


    Sudah dapat dipastikan kalau sebagai konsumen, Anda akan merasa sangat dirugikan bukan? Karena hak Anda sebagai konsumen yang membeli dan memakai produk kemasan dari supplier kemasan, perusahaan kemasan karton tidak diperhatikan sama sekali. Karena umumnya kemasan karton yang digunakan saat ini adalah salah satu inovasi manusia untuk membuat hidup menjadi simpel dan layak. Namun bila tidak memperhatikan kelayakannya akan tetap saja merugikan Anda sebagai penggunanya.


    Menurut Lisma Suryanegara, peneliti dari Pusat Penelitian Biomaterial LIPI. Mengatakan bahwa pemanfaatan bahan yang digunakan sebagai kemasan diantaranya aluminium foil, kaca, keramik, plastik, hingga kemasan yang berbahan dasar kertas. Dan di Indonesia sendiri ternyata masih banyak kemasan makanan serta minuman yang belum layak untuk dijadikan sebagai kemasan pangan primer atau yang bisa kontak langsung dengan makanan. Supplier kemasan, perusahaan kemasan karton harusnya memperhatikan hal tersebut.


    Di negara-negara maju seperti Uni Eropa yang memiliki regulasi standarisasi European Commission (EC) 1935/2004, untuk kemasan pangan berbahan baku kertas dimana ambang batas parameter senyawa kimia berbahaya seperti logam berat dan lain-lain diatur secara spesifik berdasarkan jenis senyawa dan tingkat kandungannya, serta identifikasi asal muasal dan ambang batas cemaran bahan kertas. Begitu juga dengan Amerika Serikat dalam United States Food and Drug Administration (U.S. FDA) yang mempersyaratkan produsen kertas kemasan pangan untuk menjabarkan daftar semua bahan baku yang digunakan untuk memproduksi kemasan pangan primer. Hal serupa juga ternyata sudah diterapkan oleh China melalui regulasi standarisasi Guo Biao (GB).


    Sayangnya di Indonesia pemerintah belum mengatur jenis kertas yang dapat digunakan secara khusus sebagai kertas kemasan pangan primer. Sangat disayangkan sekali, oleh sebab itu tidak heran bila tingkat orang-orang yang sakit akibat diare dan segala macamnya itu bisa jadi bersumber dari kemasan yang dipakai sebagai alas.


    Itu semua karena kertas karton bekas dan kertas daur ulang pada umumnya mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya seperti logam berat dalam tinta cetak, lilin, dan zat pemutih. Bahkan mikroorganisme dan jamur dapat tumbuh pada kertas karton bekas. Bahkan ada informasi yang menarik lainnya, yaitu adanya kandungan logam berat yang relatif tinggi di dalam kertas kemasan yang terbuat dari serat daur ulang. Kandungan mikroorganisme pada kertas karton tersebut memiliki nilai tertinggi bila dibandingkan dengan kemasan dari jenis kertas lainnya.


    Tapi setelahnya Anda tidak perlu khawatir, karena masih banyak supplier kemasan, perusahaan kemasan karton yang masih memperhatikan kelayakan produk juga tingkat kesehatan konsumennya. Rata-rata perusahaan kemasan karton yang sudah memperhatikan kelayakan produknya dapat dicirikan dengan kemasan pangan berkategori food grade yang seratus persen terbuat dari serat alami dengan ciri-ciri tampilan berwarna putih bersih, tidak berbintik-bintik, dan tidak tembus minyak.


    Seperti yang digunakan oleh Tetra Pak Indonesia, dengan menggunakan teknologi kemasan aseptik. Dimana pada kemasan ini Tetra Pak menjamin bahwa nutrisi makanan dan minuman didalamnya tetap terjaga, tahan lama tanpa perlu pengawet, dan yang pastinya tidak perlu dimasukkan ke dalam kulkas atau lemari pendingin. Tidak sam pai disitu, kemasan karton yang diproduksi pun terbebas dari bakteri karena kemasan dibuat menjadi kedap sehingga terlindung dari efek lingkungan.


    Oleh karena itu mulai sekarang Anda, kita, dan seluruh masyarakat harus menjadi manusia yang cerdas dan tanggap atas apapun yang masuk ke dalam tubuh. Karena kalau bukan dimulai dari diri sendiri, siapa lagi???
     
Loading...

Share This Page