Ketahui Penyakit Polip Usus

Discussion in 'Health & Medical' started by Sri Mulyani, May 28, 2018.

  1. Sri Mulyani

    Sri Mulyani Member

    Joined:
    Feb 2, 2018
    Messages:
    192
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    18

    Pengertian Polip Usus

    Polip usus merupakan kondisi dimana terjadi pengumpulan sel berbentuk benjolan kecil atau tumor pada usus besar. Polip usus dapat terjadi di bagian usus besar manapun. Polip usus dapat dialami oleh semua orang di segala usia. Kebanyakan kasus polip usus tidak berbahaya namun memiliki resiko dapat berkembang menjadi kanker usus besar yang bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani. Terdapat beberapa jenis polip kolon, diantaranya :

    [​IMG]
    1. Polip adenomatosa. Pada beberapa kasus polip usus, sebagian besarnya adalah polip adenomatosa. Ukuran polip mempengaruhi resiko berkembangnya polip usus menjadi kanker. Hanya sekitar 1 persen dari polip usus berukuran kurang dari 1 cm yang berkembang menjadi kanker usus besar. Sedangkan pada polip usus yang berukuran lebih dari 2 cm 50 persen dapat berkembang menjadi kanker usus.
    2. Polip serata. Yang termasuk jenis ini adalah polip hiperplastik dan polip sessile. Polip hiperplastik seringkali tumbuh pada kolon bagian bawah, berukuran kecil, dan jarang berkembang menjadi kanker. Sedangkan polip sessile kebanyakan tumbuh di bagian atas usus besar dan berbentuk datar, sehingga seringkali sulit terdeteksi. Polip jenis inilah yang paling berpotensi untuk berkembang menjadi kanker.
    3. Polip inflamasi. Polip jenis ini muncul menyertai penyakit kolitis ulserativa atau penyakit Crohn. Polip ini tidak berbahaya, namun kolitis ulserativa dan penyakit Crohn yang mendahului timbulnya polip jenis ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
    Gejala dan Ciri-ciri Polip Usus

    Biasanya penyakit polip usus tidak terlalu menunjukkan gejala, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan skrining. Dengan skrining rutin, kanker usus besar juga dapat terdeteksi sejak stadium awal, sehingga tingkat keberhasilan pengobatan dan tingkat kesembuhannya tinggi. Namun beberapa ciri-ciri berikut ini mungkin dapat mengidentifikasi polip usus :
    • Terdapat darah saat BAB. Kondisi ini merupakan gejala paling umum namun tidak spesifik untuk polip hidung.
    • Kondisi lain seperti ambeien dan kanker usus besar dapat menyebabkan gejala yang sama.
    • Berubahnya siklus BAB. Misalnya menderita konstipasi atau diare selama seminggu atau lebih.
    • Warna feses berubah. Perubahan warna feses diakibatkan oleh darah. Namun perubahan warna tinja juga dapat disebabkan oleh hal lain.
    • Nyeri, mual dan muntah. Polip berukuran besar dapat menyumbat dan mengganggu fungsi usus besar sehingga penderitanya dapat mengalami mual, muntah atau kram perut.
    • Anemia defisiensi besi. Zat besi dibutuhkan tubuh untuk membentuk hemoglobin dalam darah, sehingga darah dapat mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Perdarahan kronis akibat polip usus akan menyebabkan zat besi dalam tubuh banyak terpakai untuk pembentukan darah baru terus menerus.
    Penyebab Polip Usus

    [​IMG]

    Mutasi genetik yang menyebabkan sel membelah diri dan berkembang secara abnormal yang biasanya menjadi penyebab terbentuknya polip usus. Semakin aktif pertumbuhan sel dan semakin besar ukuran polip maka semakin besar juga resiko penyakit ini menjadi ganas bahkan dapat berkembang menjadi kanker. Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya polip usus :
    • Usia. Sebagian besar penderita polip usus berusia 50 tahun keatas.
    • Faktor genetik atau turunan. Memiliki keluarga yang mengidap polip usus lebih berisiko terkena penyakit ini.
    • Menderita radang pencernaan misalnya ulseratif atau penyakit Crohn.
    • Menderita penyakit diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol.
    • Obesitas dan jarang berolahraga.
    • Terlalu sering merokok dan mengkonsumsi minuman keras.
    Pengobatan dan Pencegahan Polip Usus

    Jika ditemukan polip usus saat pemeriksaan, dokter akan melakukan pengangkatan polip. Beberapa adalah:
    • Pengangkatan saat skrining. Sebagian besar polip dapat diangkat ketika pasien menjalani pemeriksaan skrining. Pengangkatan ini dilakukan dengan melalui kolonoskopi.
    • Pembedahan invasif minimal. Tindakan ini akan dilakukan jika ukuran polip terlalu besar, sehingga tidak mungkin diangkat melalui kolonoskopi.
    • Pengangkatan rektum dan usus besar, akan dilakukan pada pasien dengan kelainan genetik seperti FAP. Prosedur ini disebut dengan proktokolektomi total.
     
Loading...

Share This Page