Ketahuilah Macam Macam Operasi Hidrosefalus

Discussion in 'Health & Medical' started by aisusisursilah, Dec 3, 2018.

  1. aisusisursilah

    aisusisursilah Member

    Joined:
    May 23, 2018
    Messages:
    668
    Likes Received:
    7
    Trophy Points:
    18
    Penyakit hidrosefalus merupakan salah satu bentuk kelainan yang kongenital paa bayi sejak dilahirkan. Karena kondisi ini ditandai dengan adanya akumulasi cairan dalam ventrikel sehingga kepala penderita hidrosefalus akan tampak menjadi membesar. Kondisi penyakit hidrosefalus pada bayi yang tidak segera ditangani dengan cepat maka dapat emmciu beragam resiko, diantaranya yaitu gangguan pada penglihatan, penurunan kecerdasan, gangguan sensorik, gangguan pada koordinasi dan keseimbangan, keterbelakang mental hingga kematian.

    Terdapat dua macam metode operasi penyakit hidrosefalus yang paling sering digunakan yaitu :
    • Operasi ETV (Endocopic Third Ventriculostomy)
    Operasi ETV (Endocopic Third Ventriculostomy) memang belum terlalu umum di kalangan masyarakat, karena metode ini pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 2005. Berbeda dengan metode pemasangan ETV sama sekali tidak akan melibatkan alat apapun. Jadi ETV ini khusus dilakukan untuk pasien yang mengidap penyakit hidrosefalus tipe obstruktif.
    • Operasi Pemasangan Shunt (Ventriculoperitoneal Shunt – VP Shunt)
    Metode yang paling umum untuk mengatasi pasien hidrosefalus yakni operasi dengan pemasangan shunt atau dikenal juga dengan Ventriculoperitoneal shunt (VP shunt). Tujuan dari melakukan operasi ini yaitu untuk mengurangi volume cairan di otak, namun tidak dapat menyembuhkan kerusakan yang terjadi. VP shunt atau dikenal dengan shunting merupakan metode pemasangan selang khusus yang akan menghubungkan bagian otak (ventrikel lateral) dengan rongga perut (peritonel).

    1. Risiko Operasi Pemasangan Shunt (Ventriculoperitoneal Shunt)

    Terdapat beberapa risiko yang mungkin akan dialami oleh pasien operasi VP shunt, diantaranya yaitu:
    • Penyumbatan pada alat shunt
    • Perubahan tekanan darah
    • Ganggaun pernafasan
    • Komplikasi abdomen
    • Bayi kejang
    • Kenaikan denyut jantung
    2. Risiko Operasi ETV (Endocopic Third Ventriculostomy)

    Jika dikaji dari sisi medis, risiko yang ditimbulkan oleh operasi ETV (Endocopic Third Ventriculostomy) lebih kecil dibandingkan operasi Pemasangan Shunt (Ventriculoperitoneal Shunt). Namun untuk kondisi tertentu, pasien bisa saja mengalami komplikasi berupa:
    • Lubang di ventrikel menutup kembali
    • Kerusakan pada pembuluh atau selaput di otak
    • Penyerapan cairan selebrospinal mengalami gangguan kembali akibat lubang yang tak berfungsi atau mungkin menyempit
    • Infeksi pada otak
    • Pendarahan dalam otak
     
Loading...

Share This Page