Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

Discussion in 'General Discussion' started by Faidah Wa, Apr 14, 2015.

  1. Faidah Wa

    Faidah Wa Member

    Joined:
    Apr 14, 2015
    Messages:
    59
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    8
    Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

    Para pembaca rahimakumullah,
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
    sallam telah menyebutkan beberapa
    keutamaan menjenguk orang sakit.
    Di antaranya adalah:

    1. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi
    wa sallam,
    مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا خُرْفَةُ الْجَنَّةِ قَالَ جَنَاهَا

    “Barang siapa menjenguk
    saudaranya yang sakit maka dia
    senantiasa berada di Khurfatul
    jannah sampai dia pulang.” Lalu
    ditanyakan kepada beliau, “Wahai
    Rasulullah, apa khurfatul jannah
    itu? Beliau shallallahu ‘alaihi wa
    sallam bersabda, “Memetik buah-
    buahan di surga.” HR. Muslim no.
    2568 dari sahabat Tsauban
    radhiyallahu ‘anhu.

    2. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi
    wa sallam,

    ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﻌُﻮﺩُ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ﻏُﺪْﻭَﺓً ﺇِﻟَّﺎ ﺻَﻠَّﻰ
    ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺳَﺒْﻌُﻮﻥَ ﺃَﻟْﻒَ ﻣَﻠَﻚٍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻤْﺴِﻲَ، ﻭَﺇِﻥْ
    ﻋَﺎﺩَﻩُ ﻋَﺸِﻴَّﺔً ﺇِﻟَّﺎ ﺻَﻠَّﻰ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺳَﺒْﻌُﻮﻥَ ﺃَﻟْﻒَ
    ﻣَﻠَﻚٍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺼْﺒِﺢَ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺧَﺮِﻳﻒٌ ﻓِﻲ
    ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ

    “Tidaklah seorang muslim menjenguk
    muslim yang lain pada pagi hari
    melainkan 70.000 malaikat akan
    bershalawat (mendoakan ampunan)
    baginya sampai sore hari. Jika
    menjenguk pada sore hari maka
    70.000 malaikat akan bershalawat
    baginya sampai pagi hari. Dia pun
    berhak untuk memiliki buah-buahan
    yang dipetik di surga.” HR. at-
    Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi
    Thalib radhiyallahu ‘anhu.

    Adab Menjenguk Orang Sakit
    Ada beberapa adab dan bimbingan
    bagi seseorang yang menjenguk
    saudaranya yang sedang sakit. Di
    antaranya adalah:

    1. Hendaknya meniatkan amalan
    tersebut karena Allah subhanahu wa
    ta’ala dan meneladani baginda Rasul
    shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan
    untuk tujuan dunia.

    2. Berharap agar amalan yang
    dilakukannya itu bisa memberikan
    kebaikan dan kebahagiaan bagi
    saudaranya yang sedang sakit.

    3. Alangkah baiknya jika kesempatan
    menjenguk dimanfaatkan untuk
    menghibur si sakit dengan hal-hal
    yang bermanfaat, seperti
    mengingatkan untuk bersabar,
    bertaubat, beristighfar, dan yang
    semisal dengan itu. Jangan
    menyampaikan hal-hal yang dapat
    menambah beban si sakit.

    4. Jangan lupa mendoakannya, di
    antara doa yang diajarkan dan
    dicontohkan oleh Rasulullah
    shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
    sebagai berikut:

    ﻻَ ﺑَﺄْﺱَ ﻃَﻬُﻮْﺭٌ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ
    “Tidak mengapa, insya Allah (sakit
    ini) sebagai pembersih.” HR. al-
    Bukhari dari sahabat Abdullah bin
    ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
    Dalam hadits yang lain, Nabi
    shallallahu ‘alaihi wa sallam
    bersabda, “Barangsiapa menjenguk
    orang sakit yang belum datang
    ajalnya lalu dia mengucapkan doa,

    ﺃَﺳْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ ﺃَﻥْ
    ﻳَﺸْﻔِﻴَﻚَ

    “Aku meminta kepada Allah yang
    Maha Kuasa, Rabb al-’Arsy yang
    agung, agar memberikan
    kesembuhan kepadamu.”
    Sebanyak 7 kali, niscaya Allah akan
    memberikan kesembuhan
    kepadanya.” HR. at-Tirmidzi dan
    Abu Dawud dari sahabat Abdullah
    bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

    5. Tidak mengapa membawa sesuatu
    untuk dihadiahkan kepada si sakit,
    karena dengan hadiah akan semakin
    erat tali persaudaraan dan kasih
    sayang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
    wa sallam bersabda:

    ﺗَﻬَﺎﺩُﻭْﺍ ﺗَﺤَﺎﺑُّﻮْﺍ

    “Saling memberikan hadiahlah di
    antara kalian niscaya kalian akan
    saling mencintai.” HR. al-Bukhari
    dalam al-Adabul Mufrad dari
    sahabat Abu Hurairah radhiyallahu
    ‘anhu.

    6. Hendaknya tidak berkunjung atau
    menjenguk di waktu-waktu yang
    memberatkan si sakit, seperti waktu-
    waktu tidur atau istirahat.

    7. Meruqyah si sakit dengan
    membacakan kepadanya bacaan-
    bacaan yang disyariatkan yaitu ayat-
    ayat Al-Qur`an atau doa-doa yang
    tidak mengandung kesyirikan.
    Allah subhanahu wa ta’ala
    berfirman:

    ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ
    ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ

    “Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an
    suatu yang menjadi penawar dan
    rahmat bagi orang-orang yang
    beriman.” (Al-Isra`: 82 )

    Al-Qur`an itu mengandung obat dan
    rahmat. Namun kandungan tersebut
    tidak bermanfaat bagi setiap orang
    dan hanya bermanfaat bagi orang
    yang beriman dengannya, yang
    membenarkan ayat-ayat-Nya, dan
    mengilmuinya. Adapun orang-orang
    yang zalim, yang tidak
    membenarkannya atau tidak beramal
    dengannya, maka Al-Qur`an tidak
    akan menambahkan kepada mereka
    kecuali kerugian. (Lihat Tafsir as-
    Sa’di )
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
    sallam pernah menjenguk sebagian
    keluarganya yang sakit lalu beliau
    mengusap si sakit dengan tangan
    kanannya sambil membaca:

    ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺭَﺏَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺫْﻫِﺐِ ﺍﻟْﺒَﺄْﺱَ، ﺍﺷْﻒِ، ﺃَﻧْﺖَ
    ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻲْ ﻻَ ﺷِﻔَﺎﺀَ ﺇِﻻَّ ﺷِﻔَﺎﺀُﻙَ، ﺷِﻔَﺎﺀً ﻻَ
    ﻳُﻐَﺎﺩِﺭُ ﺳَﻘَﻤًﺎ

    “Ya Allah, Rabb seluruh manusia,
    hilangkanlah penyakit ini.
    Sembuhkanlah, Engkau adalah Dzat
    yang Maha Menyembuhkan. (Maka)
    tidak ada obat (yang
    menyembuhkan) kecuali obatmu,
    kesembuhan yang tidak
    meninggalkan penyakit.” Muttafaqun
    ‘alaih

    8. Jika yang menjenguk itu dari
    kalangan orang yang berilmu
    hendaknya mengajarkan hal-hal
    penting yang belum diketahui si
    sakit, seperti tata cara bersuci dan
    shalat bagi orang sakit dan yang
    lainnya.

    9. Lihatlah bagaimana keadaan si
    sakit. Jika si sakit merasa senang
    dengan berlama-lama di rumahnya
    maka hendaknya tidak segera pulang
    demi memberikan kebahagiaan
    kepada si sakit. Namun jika si sakit
    merasa gelisah dan kurang nyaman
    berlama-lama dengannya maka
    hendaknya tidak berlama-lama di
    rumahnya dan bersegera meminta
    izin pulang.

    10. Jika memang memungkinkan,
    boleh bagi si penjenguk meminta
    kepada si sakit agar mendoakannya
    dengan kebaikan karena keadaan
    sakit merupakan salah satu momen
    dikabulkannya doa.

    11. Jika ternyata si sakit berada di
    tempat pengobatan umum, seperti
    rumah sakit dan semisalnya maka
    hendaknya memperhatikan kerapian
    diri serta memperhatikan tata tertib
    dan aturan di tempat tersebut.
    Seperti berpakaian yang rapi dan
    sopan, melihat jadwal waktu-waktu
    berkunjung, tidak membuat
    gangguan bagi si sakit dan pasien
    yang lain semisal merokok, berkata
    kotor, gaduh, tidak sopan, dan yang
    lainnya.

    12. Jangan lupa, ketika sedang
    menjenguk si sakit untuk banyak
    bersyukur kepada Allah subhanahu
    wa ta’ala yang senantiasa
    memberikan nikmat kesehatan
    kepadanya. Karena seseorang itu
    seringkali menyadari kadar nikmat
    Allah subhanahu wa ta’ala ketika
    melihat orang lain yang kehilangan
    nikmat tersebut, baik karena dicabut
    oleh Allah subhanahu wa ta’ala atau
    belum dikaruniai nikmat tersebut
    atau ketika dirinya sendiri telah
    kehilangan nikmat tersebut.
    Nasehat untuk Keluarga si Sakit
    Perlu saya nasehatkan kepada
    keluarga dan kerabat si sakit untuk
    senantiasa bersabar atas ujian yang
    menimpanya. Hendaknya senantiasa
    menjadikan sunnah Nabi shallallahu
    ‘alaihi wa sallam sebagai bimbingan
    ketika melayani si sakit. Termasuk
    ketika mengobati si sakit hendaklah
    menempuh cara-cara yang syar’i dan
    meninggalkan cara-cara yang tidak
    syar’i seperti membawanya ke dukun
    atau paranormal.
    Begitu juga ketika diketahui ada
    tanda-tanda ajal akan menjemputnya
    maka hendaknya menalqinkan atau
    memerintahkannya untuk
    mengucapkan Laa ilaaha illallah. Hal
    ini berdasarkan sabda Rasulullah
    shallallahu ‘alaihi wa sallam,

    “Talqinkanlah kepada orang yang
    menjelang kematiannya kalimat Laa
    ilaaha illallah. Barang siapa yang
    akhir ucapannya Laa ilaaha illallah
    maka dia akan masuk surga…” HR.
    Muslim
    Wallahu a’lam bish shawab.

    Penulis: Ustadz Abdullah Imam
    hafizhahullahu ta’ala
    Sumber : Ma’had As-Salafy Jember

    sumber:
    http://fawaaidwa.blogspot.com/2015/04/keutamaan-menjenguk-orang-sakit.html
     
    Ardilas likes this.
  2. Raja_disko

    Raja_disko Member

    Joined:
    Jan 19, 2015
    Messages:
    68
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
  3. Faidah Wa

    Faidah Wa Member

    Joined:
    Apr 14, 2015
    Messages:
    59
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    8
    alhamdulillah, jika memang bermanfàat. semoga Allah memberkahi anda.

    Artikel2 Tentang Bulan Ramadhan bisa Anda temukan di sini: http://fawaaidwa.blogspot.com/search/label/Ramadhan

    Semoga bermanfaat.

    عَنِ جابر، رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ : قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم: خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

    Artinya: “Dari Jabir radhiyallau ‘anhuma, dia bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” -Shahihul Jami’ (no. 3289).
     
Loading...

Share This Page