Kisah Anak Gembala Di Era Tanpa Gadget

Discussion in 'General Discussion' started by adeliasumini, Mar 9, 2019.

Tags:
  1. adeliasumini

    adeliasumini Member

    Joined:
    Oct 14, 2017
    Messages:
    23
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    CERITA
    Ini adalah Kisah Anak Gembala mungkin lebih tepatnya pengalaman hidup, jalan yang di tempuh dan akhirnya bisa dituliskan di grup ini :) cerita dimulai pada saat saya terbangun dari tidur panjang malam itu, Kubuka mataku, sesaat setelah bangun hari sudah memasuki waktu subuh, suara adzan berkumandang di masjid samping rumah, bergegas aku pergi ke sumur untuk mandi dan melaksanakan ibadah shalat subuh berjamaah ,

    Ketika ku lihat cahaya matahari dari arah timur mulai menyinari perkampunganku, sekilas memperlihatkan ke indahan di pagi itu dan serentak harum bunga bunga yang mekar menyerbak penciumanku, aku berpikir ini adalah sebuah kehidupan dimana mungkin saja hanya aku yang dapat merasakannya, ke indahan, kenyamanan, kedamaian, dan mungkin juga hanya pada jaman ini pula ke indahan seperti ini aku rasakan :)

    Pagi itu aku bergegas pergi ke sawah untuk membajak sawah yang harus segera kami tanami padi karena musim hujan sudah mulai tiba, melihat air yang bersih bening mengalir di irigasi samping jalan, riuh nya ikan menjadikan ke indahan irigasi tersebut, sepanjang jalan aku melihat hutan hijau yang sangat indah ketika ku lihat dari kejauhan, sambil ku tunggangi kerbau yang akan ku perkerjakan untuk membajak sawah nantinya, sungguh hari yang indah :)

    Setibanya di lokasi persawahan aku dan ayahku mulai menurunkan kerbau ke petak sawah yang akan di bajak dan lekas memasang Peralatan bajak pada kedua kerbau itu, ku cambuk perlahan kerbau itu agar mulai membajak sawah :)

    Singkat cerita sawahpun sudah selesai kami bajak, tibalah saatnya untuk memandikan kerbau kerbau ini ke sungai , ini adalah hal yang paling menyenangkan karena aku bisa memandikan kerbau sambil bermain di sungai bersama anak gembala yang lain yang juga sedang membersihkan kerbau mereka sesudah membajak sawah :)

    Hari sudah mulai siang rasa lapar pun mulai kurasakan bergemuruh pada perutku, ku ajak teman teman anak gembala yang lain untuk segera mencari ikan di sungai tersebut , tidak perlu waktu lama ikan pun sudah kami dapatkan , ikan sangat melimpah di sini jadi mudah untuk di tangkap :), cukup untuk makan dan mengenyangkan perut kami, segera kami buat perapian di pinggir sungai untuk membakar ikan ikan tersebut, hhmmmm sungguh sangat menyenangkan, :)

    Setelah itu kami lanjutkan bermain berenang di sungai, berkumpul bersama teman penuh dengan canda dan tawa, walaupun sering di akhiri dengan perkelahian karena canda tawa yang mungkin keterlaluan :), tapi setelah itu kami tetap akrab dalam berteman, :)

    Sesekali kami melihat kerbau kerbau yang sedang kami gembalakan di lapangan rumput yang hijau kareana takut ada dari salah satu kerbau itu terpisah dari kawanan kerbau yang lain, kasihan mereka kejanya capek membajak sawah :)

    Se usai bermain di sungai, aku dan kawan kawan mulai mencari kesenangan yang lain, kami memutuskan untuk berburu burung agar bisa kami pelihara, sangat indah ketika mendengar suara kicau burung yang merdu mendesak telingaku :) canda tawa tak pernah lepas dari riuhnya pertemanan kami sepanjang jalan selalu saja seperti itu, sangat menyenangkan :)

    Setelah itu rasa lelahpun melanda, kuputuskan untuk bersantai di bawah pohon sambil ku tiup seruling yang selalu aku bawa, untuk merasakan rasa nyaman dimana tempat aku hidup :)

    Ini ceritaku di masa dulu, tak bisa aku ceriakan semuanya mengingat sangat banyak kesenangan yang lain seperti berpetualang, mendaki gunung, masuk ke goa goa, membuat rakit disungai, pergi ke air terjun, sungguh hari hari dimana takan pernah aku lupakan, :)

    Mengingat di jaman sekarang kesenangan tersebut sudah hampir tidak ada di daerahkku, ku lihat air irigasi yang dulunya mengalir bersih nan idah yang di penuhi ikan ikan, namun sekarang mengalir dengan bau busuk akibat limbah perusahaan tekstil yang tidak bertanggung jawab dibuang ke sungai, sebagian besar ikan mati karena air tempat habitat mereka tercemar :'(

    Kulihat sawah yang sedang di bajak dengan menggunakan traktor, namun tak terlihat sedikitpun kesenagang disana, tidak seperti dulu saat membajak menggunakan kerbau

    Kulihat huta yang dulunya hijau, kini mulai gundul akibat penebangan liar, orang orang yang tak bertanggungjawab, yang kerjaannya hanya menggunduli hutan mengambil keuntukngan dan takpernah sedikitpun memikirkan akan kerugian, dan dampak yang akan dihadapi kelak, :'(

    Ku lihat gunung yang duulunya indah tak tersentuh dipenuhi bebatuan dan tumbuhan hijau, kini hancur akibat pertambangan, gunung gungung di lubangi, bebatuan di belah, tanahnya di ambil, sampai gunung yang tadinya tempat aku mendaki rata dengan permukaan tanah perkampunganku :'( hanya meninggalkan Kisah Cerita saja

    Sesekali aku menghela nafas, berharap dapat merasakan sejuknya udara yang waktu kecil dulu pernah akau rasakan, namun rasa itu tak pernah ada lagi, apa yang akan terjadi senjutnya dimasa sekarang ini, melihat anak anak jaman sekarang kulihat tak pernah ada yang berkumpul seperti pada jamanku, mereka lebih memilih untuk berkumpul di dunia digital, sekali berkumpul tapi tak ada ke inndahan disana, mereka hanya fokus kepada gadget mereka, masa depan memang tak terduga :'(

    YAH MUNGKIN INI CERITAKU, CERITA SESEORANG YANG HIDUP PADA KEDUA JAMAN, SALAM DARI SAYA PENULIS CERITA INI :) SEORANG PEMBELAJAR DARI MASA LALU, PEJUANG MASA KINI UNTUK BISA BERTAHAN DI MASA DEPAN
     
    Last edited: Mar 9, 2019
  2. Dwi Sukmawan

    Dwi Sukmawan Member

    Joined:
    Feb 16, 2019
    Messages:
    24
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    Membaca ini, aku jadi inget pas aku kecil dulu tepatnya ketika SD kelas 1 di Bangil, Pasuruan. Pas hari minggu mbah ngajakin ke sawah nyari kreco (siput sawah). Tapi kenangan indah sudah menjadi sejarah, kaluarga terpaksa pindah karena mengikuti dimana ayah ditempatkan. Disini pemandangan setiap hari adalah pohon sawit dan tak jarang kabut asap menggumpal sering membuat sesak napas *depresi2*
     
Loading...

Share This Page