Kisah nyata angkernya “Mall Klender” di filmkan

Discussion in 'Infotainment' started by rizal4, Apr 14, 2014.

  1. rizal4

    rizal4 New Member

    Joined:
    Mar 25, 2014
    Messages:
    61
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    [​IMG]



    Sejak diramalkan indera keenamnya akan terbuka di usia 23 tahun, Mila menjadi sangat penasaran dengan dunia gaib. Bersama ketiga sahabatnya, Panji, Karina, dan Danang, Mila mencari bukti-bukti keberadaan aktivitas supernatural di berbagai tempat sehingga impian mereka untuk mempunyai acara investigasi dunia gaib bisa tercapai. Tapi sayangnya, mereka tidak pernah berhasil mendapatkan satu bukti pun.

    Hingga akhirnya sebuah tantangan dari seorang pemilik mal datang kepada mereka. Mereka dikurung selama 24 jam di dalam sebuah mal yang digosipkan angker. Pada waktu itu juga umur Mila menjadi 23 tahun. Apa yang akan terjadi di mal itu?

    Berikut kisah nyatanya

    Kisah nyata dari kebakaran dahsyat sebuah Mall di Kawasan Jakarta Timur yang seluruhnya hangus terbakar, menelan cukup banyak korban jiwa, para korban kebanyakan terbakar hidup-hidup memunculkan cerita-cerita seram tentang roh-roh yang diyakini bergentayangan, merekalah yang terjebak oleh kepungan api yang menyala secara seporadis terjadi begitu cepat di saat banyak penjarah menjarah barang yang di perdagangkan di mall tersebut, saat kebakaran berlangsung, ratusan orang terjebak di dalamnya dan akhirnya terpanggang hidup-hidup.

    Sejak itu, masyarakat sekitar mengaku sering menemukan kejadian-kejadian aneh. Di antaranya suara teriakan orang di malam hari, seperti sedang kepanasan dan hendak meminta pertolongan. Para korban kebakaran di Mall tersebut konon hingga kini masih bergentayangan.

    ‘Mall Klender’ (saat itu masih bernama YOGYA) jadi satu dari sekian banyak gedung di Ibu Kota yang ludes dibakar massa di tengah huru-hara Reformasi 1998, menjadi inspirasi pembuatan film mengambil kisah sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Klender Jakarta Timur yang terbakar akibat kerusuhan Mei 1998. Dalam kerusuhan yang mengakibatkan penjarahan disertai pembakaran, ternyata banyak korban jiwa yang tidak terselamatkan. “Film ini sebagai potret kejadian mengenaskan agar kita selalu waspada segala tindakan berbahaya. Semoga film ini dapat kita ambil hikmahnya,” ujar salah seorang aktris yang memerankan film tersebut, Shandy Aulia saat jumpa pers film tersebut di kantor Soraya Intercine Films, Jl. K.H. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (24/3) sore.

    Mal Klender ini sendiri telah dikenal luas oleh masyarakat Jakarta sebagai salah satu tempat terangker di ibukota dan sudah tak terhitung berapa banyak cerita seram yang berhembus di masyarakat seputar tempat ini. “Ya, itu memang terjadi di Mall Klender,” ungkap Rocky Soraya Produser rumah produksi Hitmaker Studios yang ingin menuai kesuksesan lagi setelah berhasil menggiring lebih dari 400 ribu penonton menonton film horor “Rumah Kentang” pada 2012 silam, dan 300 ribu penonton film “Kamar 308” di tahun lalu.

    Produser menjamin film terbarunya ini lebih menegangkan, karena “Kita syuting di lokasi yang sama, kami benar-benar melakukan pengosongan di sebuah mal”. Tak heran jika film ini menelan biaya yang cukup besar, “Proses syuting sebulan, ada di Mal Klender dan mal lain yang bisa untuk dikosongkan. Biayanya cukup besar lah ya, soalnya selama kami mengosongkan mal, kami harus membayar pemasukkan dari mal itu sehari-hari,” jelas Rocky.

    Poster film “Mall Klender” unik, menampilkan 4 bintang utamanya yang sedang berdiri di depan sebuah mesin permainan pengambil boneka khas Mall, namun bukan boneka yang terambil… melainkan jelangkung, menggambarkan jika ingin berani uji nyali dengan menyaksikan film, saksikan “Mall Klender”.

    Hitmaker Studio berkolaborasi bersama Soraya Intercine Films mempercayai sutradara David Poernomo (308, Kutukan Suster Ngesot, Pocong vs Kuntilanak). Bahwa film tersebut tentu berbeda dengan film horor buatanya sebelumnya. “Penampakan di film ‘Mall Klender’ adalah penampakan yang memang sudah berkembang dan sering dilihat oleh masyarakat setempat,” jelasnya. “Ini film Urband legend dan kisah nyata empat pemuda itu yang kita gabungkan dalam film ini. Ini kisah nyata,” tambahnya.

    Empat sahabat yang ambisius, penasaran dengan mitos superanatural di mal tersebut yang hingga kini masih dipercaya oleh masyarakat sekitar Mall, dengan tekad bulat, akibatnya mereka harus menginap 24 jam di tempat yang konon kabarnya paling menakutkan, awal niatnya ingin membuktikan aktivitas para hantu-hantu yang sering mengganggu. Mereka adalah aktris Shandy Aulia , aktris Tasya Kamila, actor Denny Sumargo dan actor Igor ‘Saykoji’ terpilih membintangi film tersebut, memerankan ghosthunting alias para pemburu hantu, yang bergentayangan, mereka mencoba menyelidiki peristiwa mengerikan, kisah mistis, hantu peneror, hantu di Mall Klender ternyata bukanlah mitos belaka.

    Kisah cerita karakter Mila (Shandy Aulia), seorang gadis 23 tahun, punya rasa penasaran yang sangat tinggi dengan dunia gaib, bersama tiga sahabatnya, Panji (Denny Sumargo), Karina (Tasya Kamila), dan dan Danang (Igor Saykoji). Mila pencari bukti-bukti keberadaan aktivitas supranatural di berbagai lokasi, guna mewujudkan impian mereka untuk memiliki acara investigasi dunia gaib, mereka tak pernah berhasil mendapatkan satu pun bukti. Hingga akhirnya sebuan tantangan dari seorang pemilik mall datang kepada mereka. Mereka dikurung selama 24 jam di dalam sebuah mall yang digosipkan angker. Di situlah rentetan peristiwa gaib terjadi dan meneror mereka.

    6. Sandy Aulia Mall Klender foto Yul Adriansyah
    Aktris Shandy Aulia mengaku punya pengalaman menyeramkan ketika syuting ia ketakutan selama beberapa hari dalam kesehariannya. “Suasana di tempat itu sangat menyeramkan. Saya dapat merasakan dan melihat setan-setan itu, Keseraman dan auranya sendiri sudah terasa. Terutama di bagian kamar mandi, kebayang dong kalau mal tutup semua gelap, sensasi syutingya beda banget,” jelas Shandy sambil membayangkan betapa seramnya rupa para syetan yang ada dibenaknya.
    “Bulu kuduk saya suka merinding bila mengingat pengalaman syuting di Mall Klender. Memang saya ada rasa takut, tapi, saya sudah beberapa kali membintangi film horor keadaannya tidak seperti ini,” terang bintang film ‘Rumah Kentang’ ini.
    Shandy yang merankan sosok Mila, seorang gadis yang sejak lahir sudah mempunyai indera ke 6 dari kakeknya. Sejak diramalkan indera ke enamnya bakal terbuka di usia 23 tahun, Mila jadi penasaran dengan dunia gaib. “Saya sebagai Mila banyak hal gaib yang bisa Mila lihat, hingga dirinya Mila tidak menyangka diberikan indera lebih bisa melihat mahluk halus seperti ini,” ungkapnya.
    “Saat syuting saya terasa mencekam, suasana horonya terbangun dengan sendirinya, ngebayangin aja naik sepeda keliling-keliling mall yang sudah tutup,” ujar Shandy.

    5. Tasya Mall Klender foto Yul Adriansyah

    Tasya Kamila yang awalnya terjun ke dunia musik. Meski membintangi film horror film Rumah Kentang (2012), untuk kedua kalinya, Tasya kembali bermain di film horror berjudul Mall Klender, garapan Soraya Film. Mantan penyanyi cilik tersebut ingin total menjadi seorang aktris profesional. Menurut pengakuanya bahwa dirinya merasa tertantang berperan di film Mall Klender, karena menawarkan horor yang sebenarnya tanpa menjual keseksian tubuh. “Aku mau ambil film ini karena genrenya horor keluarga. Nggak ada seksi-seksinya. Kalau dapat film horor dewasa itu namanya penurunan kualitas namanya. Kalau pun dapat tawaran genre itu, pasti nggak mau lah selektif juga akunya,” ucapnya. “Saya berdua bereuni dengan Shandy Aulia di film Rumah Kentang (2012) sebagai kakak adik” jelasnya.

    Di film Mall Klender, “Sebagai Karina aku mahir dengan gadget. Kerjanya meriset cuma cari tahu fungsi alat-alat, liat aja ya di filmnya nanti, jadi Karina tantangan horornya banyak, sering lari-lari kesana kemari, sering teriak serta ada actionnya. Padahal, sehari-hari aku Cuma leyeh-leyeh aja, melankolis. Jadi Karina sering banyak sportnya, sampe pegel-pegel, biru-biru, luka-luka,” papar Tasya.

    2 Denny Sumargo Mall foto Yul Adriansyah

    Denny Sumargo memerankan Panji, seorang fotografer dikenal pendiam “Cowok yang ‘cool’ gitu, liat aja nanti,” ketus mantan pebasket nasional itu. Meskipun pendiam tapi dia seorang cowok yang serius menaruh hati kepada wanita yang disukainya, dalam syuting di film ini bagaimana kegigihan seorang panji. Untuk meningkatkan mutu perfilman, Denny memerankan Panji bersedia tanpa ada pemeran pengganti, tapi malang nasibnya, Denny mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tubuhnya mendapat beberapa luka gores, “Gara-gara itu (dilempar), setelah saya perhatikan lengan saya badan saya kok pada luka, ternyata bahan kaca yang dipakai kaca sungguhan, bukan kaca sugar glass yang khusus buat syuting. Jadinya ya gitu deh, berdarah-berdarah semua, lihat saja nanti detail filmnya pasti bisalah membedakan mana luka sungguhan mana yang luka bohongan” papar Denny.
    “Sebenernya si hanya missed komunikasi. Yang dipakai harus kaca film, itu kaca beneran. Saya kira itu kaca film. Saya bingung kok jadi kaca beneran,” ungkap Denny, bahwa itu risiko profesi harus totalitas melakukan aktingnya, “Sudah risiko, dilempar ke kaca ternyata berdarah,” jelas Denny.
    Selidik punya selidik, ternyata, terjadi miss komunikasi saat Denny melakukan adegan dilempar ke sebuah kaca, empat luka gores dan lebam di bagian lengan, serta satu luka pada bagian perutnya, “Jantung sudah mau lepas, deg-degan. Ada empat lebam, di lengan dan berdarah. Di bawah perut robek. Ada yang ketusuk juga,” ucapnya.

    1 Igor Saykoji foto Yul Adriansyah

    Ignatius Rosoinaya Penyami dikenal namanya Igor Saykoji, menemukan benang perbedaan antara nge-rap dengan bermain film. “nge Rapper itu bukan cuma nyanyi, kurang lebih kayak menceritakan sesuatu. Kalau maen film, gue lihat hampir mirip lah, cuma beda stamina kalo maen di film butuh lebih banyak. Salah satunya, hafalkan naskah skenario,” kelakarnya.

    Meskipun sesungguhnya sebagai penyanyi rapper, “Gue rapper yang sesekali akting,” katanya. Ia membedakan rap dan film. Dari rap, dia bisa melihat langsung respons masyarakat. Sedangkan respons terhadap filmnya diketahui belakangan.
    Igor Saykoji, ternyata tidak hanya memerankan tokoh bernama, Danang, dikenal sebagai penyanyi yang populer lewat lagu So What Gitu Loh menyatakan bahwa dirinya tidak percaya pada hal-hal yang berbau mistis, hingga membuatnya mengalami kesulitan, “Kesulitan karena gue orang yang nggak takut sama hantu, harus bisa ngerasain syuting serem. Di gambarkan suasana yang hening – sepi, tapi sebenarnya ada 5 orang (Kru film). Nah, kita harus bisa bikin ini menyeramkan,” lanjut Igor.

    Sebagai rapper maupun aktor, Igor dipercaya juga mengerjakan scoring sekaligus menulis lagu Original Soundtrack (OST) film tersebut. Igor pun mencari banyak referensi dari segi musikalitas horor demi menunjang hasilnya. Pengalamanya, “Ini bener-bener tempat paling angker, benar-benar berbeda dari yang pernah gue kunjungin, meskipun gue nggak harus naik gunung tapi lari-larian di Mall Klender, sensasi, beda banget. Gue harus bisa bawa emosi kalau suasananya benar-benar menyeramkan, walaupun sebetulnya banyak orang di sekeliling kita,” tuturnya.

    “Banyak bener scene yang membuat gue harus lari-larian di mal segede gitu, mecahin kaca, cukup lumayanlah adegan action-nya ntapi tetep badan gue gk kurus juga. Sudah gitu, cari stunt-man yang seukuran gue kan sulit, jadi harus gue kerjain sendiri semuanya,” kelakar Igor sembari tertawa.

    Igor sebagai pemeran film sekaligus pengisi musik di film ini, “Gue pakai efek synthesizer. Jadi gue gabung aja,” jelas Igor simple, mengaku dibantu sahabat sesama musisi, yakni “Jaydee ‘Soul Id’, dan Igor juga yang menulis lirik lagu yang ia beri judul ‘Shadow Of My Heart’ sebagai soundtrack film tersebut, “Tipe-tipe lagunya itu Eminem-Rihanna yang ‘Monster’, saya fokuskan pada cerita nyata di lagu ini secara nge rap, pada bagian chorus dinyanyikan bersama Jaydee,” jelasnya.

    Mall Klender dijadwalkan tayang di bioskop pada 24 April 2014, proses syuting film ini sudah sepenuhnya selesai. (Yul Adriansyah)

    Sumber : http://www.fotoaktris.com/kisah-nyata-angkernya-mall-klender-di-filmkan/
     
  2. pram

    pram Well-Known Member

    Joined:
    Sep 23, 2013
    Messages:
    3,099
    Likes Received:
    161
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    wah saya anti horor nih,

    wah saya anti horor nih, males nontonya *dingin*
     
  3. Gede Ardi Dwiantara

    Gede Ardi Dwiantara Member

    Joined:
    Dec 8, 2015
    Messages:
    105
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    18
  4. firda63

    firda63 Member

    Joined:
    Dec 19, 2015
    Messages:
    760
    Likes Received:
    23
    Trophy Points:
    18
    ini film aneh bgt jalan critanya
     
  5. barugratisan

    barugratisan Member

    Joined:
    Sep 5, 2014
    Messages:
    617
    Likes Received:
    7
    Trophy Points:
    18
  6. Rinda Septiani

    Rinda Septiani Member

    Joined:
    Apr 24, 2017
    Messages:
    832
    Likes Received:
    19
    Trophy Points:
    18
    Gak terlalu suka sama flim horor penakut hehe :D
     
  7. lutia90

    lutia90 New Member

    Joined:
    Oct 2, 2018
    Messages:
    19
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    Yaaach,,, sebenernya kan Mall identik sebagai pusat belanja atau shopping center.
    Kalau Mall Klender yang ada di Jakarta Timur dibikin film horror, nanti kedepannya bisa-bisa Mall ini jadi sepi loh.
    Dari yang tadinya menjadi pusat belanja malah jadi pusat makhluk ghaib,,, hiiiiii... sereeeem...
     
  8. WAP23

    WAP23 Member

    Joined:
    Aug 20, 2018
    Messages:
    208
    Likes Received:
    11
    Trophy Points:
    18
    Semua tempat mah emng gtuu, semua ada cerita nya masing" tapi kita yang baru harus lebih hormat dengan yg lama, minimal permisi di tempat mana pun
     
Loading...

Share This Page