Tidak mengenyam pendidikan tinggi bukan menjadi persoalan besar bagi Mardiono untuk terus membangkitkan semangat belajar anak-anak sekolah. Ia mempunyai cara sendiri untuk mengajak anak-anak agar menikmati pendidikan yang lebih tinggi. Caranya, dengan memanfaatkan kreatifitasnya dalam membuat usaha meja lipat karakter. Uniknya meja buatannya ini tidak hanya berbentuk kotak , tapi juga mengikuti bentuk gambar karakter seperti kepala Hello Kitty, Spiderman dan Pockemon, dan lainnya. “Ini yang saya gunakan untuk terus mendukung dunia pendidikan,” katanya. Sebelumnya selama 16 tahun, ayah dua anak ini juga berkutat bisnis percetakan. Percetakan miliknya khusus untuk membuat sampul ijazah para wisudawan. Namun, ia berpikir tidak bisa hanya mengandalkan bisnis itu. Pasalanya, pesanan akan hanya datang saat ada gelaran wisuda saja, sehingga pendapatannya pun tidak menentu. Lalu, ia memikirkan produk apa yang selalu di cari. Di tahun 2014, pria berusia 53 tahun ini terinspirasi dari seorang temannya yang terlebih dahulu memulai bisnis membuat meja lipat karakter untuk anak-anak. Saat itu, ia berpikir bahwa selama masih ada anak-anak sekolah, maka bisnisnya tersebut akan terus berjalan. “Saya mencoba membuat meja lipat namun saya melakukan inovasi dengan perubahan bentuknya, selama ini saya lihat bentuk meja lipat hanya kotak saja,” ujarnya seperti dilansir Swa.co.id. Dengan bermodalkan uang Rp 500 ribu dari kocek pribadinya, Mardiono mulai merintis usaha barunya. Dana itu dibelanjakan untuk membeli papan multiplex dan bahan baku lainnya. Dari modal tersebut menghasilkan 30 meja karakter dengan lima varian karakter ciptaanya. Di awal produksinya ini, ia dibantu oleh beberapa orang keluarganya. Mengenai pemasaran, pria kelahiran 17 Februari 1962 ini menceritakan ia lebih banyak menjual meja buatannya melalui acara car free day yang digelar disepanjang Jalan Slamet Riyadi, tiap Minggu pagi. Saat itu, ia mengaku respon dari masyarakat Solo biasa saja. Ia hanya mampu menjual sekitar 5 hingga 10 meja karakter saat car free day berlangsung. Di sisi lain, dari segi pendapatan, ia baru mendapat pemasukan saat di akhir pekan saya padahal ia menginginkan adanya pemasukan setiap harinya. Melihat hasil penjualan selama tiga bulan tidak ada perkembangan, putra sulung Mardiono tinggal diam. Ia turut membantu memasarkan usaha ayahnya melalui kanal online. “Dulu anak saya yang mengenalkan jualan dengan online ke saya. Sebenarnya saya gaptek, tapi saya coba untuk menjualnya,” ungkapnya. Tak disangka usaha serta kerja kerasnya membuahkan hasil. Sejak dipasarkan melalui online, meja lipat karakter asal Solo ini mulai dikenal di berbagai daerah. Terbukti dengan semakin banyak order meja lipat karakter dari perorangan hingga memintanya untuk menjadi reseller di daerah lain. Ayah dua anak itu membanderol harga Rp 50 ribu per meja. Namun, para reseller biasanya menjual lebih mahal dari harga tersebut. Kini, permintaanya setiap harinya bisa mencapai 100 hingga 200 meja. “Berkat anak saya, kini meja lipat karakter ini menjadi laris. Sekarang sering mendapatkan pesanan dari sekolah-sekolah yang berada di Jakarta, belakangan justru meja lipat karakter banyak dijadikan sebagai souvenir ulang tahun anak-anak,” katanya. Sayangnya, kesuksesan Mardiono menimbulkan kendala lain. Saat ini permintaan atas meja lipat karakternya sering kali tidak bisa terpenuhi lantaran kapasitas produksi sudah tidak mencukupi. Dalam sehari ia hanya bisa memproduksi 70 meja lipat karakter. “Meja ini dibuat secara handmade dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi sehingga tidak mudah ditiru orang lain,” ungkapnya. Dengan pemasaran via online, ia berharap akan semakin banyak orang yang mengenal meja lipat karakter buatannya dan melihat bahwa kreativitas bisa menjadi jalan untuk menciptakan peluang dan membantu meningkatkan semangat belajar anak-anak. Melalui bisnis yang ia jalani, Mardiono juga sudah mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di lingkungannya. (as/sumber) Ikhlas, Nov 2, 2016 #1 Samuel Samuel93 Member Joined: Oct 30, 2017 Messages: 485 Likes Received: 6 Trophy Points: 18 mantap, bisnis meja lipat zaman dulu pernah ngebantu ekonomi ane. Dulu cuma dropship sih tapi hasilnya lumayan banget Samuel Samuel93, Mar 1, 2018 #2 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Kisah Sukses Mardiono Kisah Sukses Berwirausaha Kaos Distro Cetak 100JT Pertama Hanya Dalam 1 Bulan Doni Gumilar, Nov 9, 2018, in forum: General Business Replies: 0 Views: 759 Doni Gumilar Nov 9, 2018 Kisah Sukses Suryono, Petani Sayur Beromzet Rp 15 Juta per Bulan Ikhlas, Nov 11, 2016, in forum: General Business Replies: 2 Views: 1,007 Samuel Samuel93 Mar 1, 2018 Kisah Sukses Adi Wijaya Berbisnis Furnitur Rumah Sakit Ikhlas, Nov 9, 2016, in forum: General Business Replies: 2 Views: 1,268 Samuel Samuel93 Mar 1, 2018 Kisah Sukses Agung Berbisnis Motor Bekas Ikhlas, Nov 7, 2016, in forum: General Business Replies: 6 Views: 3,413 Hari Harjono Apr 27, 2018 Kisah Sukses Andreas Chaiyadi dalam Menjalankan Bisnis Kardus Box Pengusaha Kardus, Nov 22, 2015, in forum: General Business Replies: 7 Views: 2,904 HanyaSatu Mar 5, 2018 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
mantap, bisnis meja lipat zaman dulu pernah ngebantu ekonomi ane. Dulu cuma dropship sih tapi hasilnya lumayan banget