Konten Adalah Raja, Mau Jadi Apa Bloggernya?

Bayak para master blogger mengatan bahwa “Konten Adalah Raja”. Saya adalah orang yang tidak sependapat dengan istilah atau opini tersebut. Mengapa saya tidak sependapat,sedangkan yang mengungkapkannya saja adalah seorang master? Saya mengatakan ini,bukan tidak beralasan. Simak baik-baik alasannya.

Saya akan kutip sedikit tentang asumsi para master blogger yang mengatakan bahwa konten adalah raja. Kurang lebih kutipannya seperti ini:

“Dalam membangun sebuah blog,hal yang pertama harus diperhatikan adalah isi dari blog tersebut atau konten. Dalam membuat konten pada blog,kita harus mengutamakan kesan positif yang akan timbul setelah orang membaca konten tersebut. Jadi buatlah konten yang yang bisa bermanfaat bagi orang yang membacanya. Buatlah konten yang secara mendalam dan mengulas permasalahan secara tuntas,karena dengan membuat konten semacam itu,akan membuat kita menjadi seorang blogger yang sukses dipandangan google. Kesimpulannya adalah,jika kita ingin menjadi seorang blogger yang sukses dipandangan google dan audiens,maka buatlah konten yang bermanfaat dan di ulas secara mendalam,karena dalam dunia blogging Konten Adalah Raja.”

Dalam kutipan diatas,para master blogger mengajarkan kita bagaimana tata cara membuat sebuah konten yang baik,tujuannya agar bisa bermanfaat terhadap sipembaca konten dan didalam pandangan google.

Untuk poin ini,saya sependapat dengan para master blogger. Karena dengan membuat konten seperti itu,akan lebih menjual dan mempunyai nilai yang tinggi.

Tetapi !! Pada kesimpulan yang di utarakan para master blogger,mereka meng asumsikan bahwa konten adalah sebagai raja didalam blog itu.
Dan menurut kacamata sudut pandang saya,ini adalah opini yang kurang tepat,tetapi bukan salah. Sebagaimana kita ketahui bersama,bahwa raja adalah seorang yang mempunyai hak dankebebasan yang penuh untuk segala hal,raja bebas untuk melakukan apa saja,entah itu berbuat baik ataupun berbuat jahat,maka tidak ada seorangpun yang dapat memerintahkan dan menghalangi raja.

Jika dalam dunia blogging,yang bisa memiliki hak sama seprti raja hanyalah pemilik blog itu sendiri atau bloggernya. Jika para master blogger mempunyai pendapat bahwa konten adalah raja,maka mau jadi apa bloggernya?

Didalam sebuah kerajaan,seorang raja sangat bertumpu kepada panglima perang yang dimilikinya. Karena panglima perang adalah orang yang paling berpengaruh terhadap kekuatan kerajaan itu. Jadi semakin kuat seorang panglima perang maka akan semakin kuat juga pasukan perangnya,dan semakin pintar strategi perangnya maka semakin mudah untuk memenangkan peperangan.

Dalam kegiatan bloging,yang paling cocok dengan kriteria seorang panglima perang adalah konten,semakin baik kontennya maka semakin baik blognya.

Kesimpulan dari sudut pandang diatas adalah:

“Konten Bukanlah Raja Tapi Bloggerlah Yang Menjadi Raja Dan Konten Hanyalah Sebagai Panglima Perang”.

Sumber Artikel

 

Sayangnya tidak ada alasannya di sini....

 

untuk alasannya baca selengkapnya aja biar lebih jelas.

 

Banyak thread seperti ini dihapus,
sebaiknya baca https://www.bersosial.com/pages/rules dgn lengkap

 

maklum newbie kang. coba saya baca baca dulu

 

boleh di jelasin kang kesalahannya..
kepada seorang newbie yang hendak bergabung

 

Ini forum bukan sosbook. Berikan artikel yang menarik, berguna dan jelas. Jangan hanya sepotong dan terus diarahkan ke blog lain, terlihat seperti spam yang hanya memburu backlink dan visitor.
Coba edit kembali dengan menambah alasan seperti yang tertulis di paragraf pertama (silahkan copas point pentingnya). Cantumkan link sebagai sumber.

Ada lagi:
Rules tambahan:
2. Tidak diperbolehkan membuat thread secara beruntun (spam), jika ingin membuat dan post thread dalam jumlah banyak sebaiknya beri selisih waktu 30 menit hingga 1 jam. Misal: thread 1st muncul, maka thread 2nd baru post 30 menit kemudian.

 

Trima kasih infonya kang segera edit. Trus kalo sdh terlanjur posting beruntun gmna tuh?

 

Nggak apa-apa (tapi jangan diulang), lebih dari tiga biasanya akan di hapus. Edit dulu, biar thread nggak dihapus

 

Kurang paham, jadi ini intinya percaya gak kalau konten adalah raja?

 

@KangAndre ini udah kayak mentri keamanannya bersosial. hehehe jooosss

 

Kalau konten adalah raja... Mungkin blogger / penulisanya jadi penasehat atau maharaja saja... Karena masih ada raja diatas raja....! Hehehehe

 

@KangAndre Thank's atas nasehatnya, @Ardilas Sudah saya update tulisannya biar paham, @Muhammad Khoir itu pendapat yang sah-sah saja,tapi kalo menurut saya seperti yang diatas.

 

oalah waktu baca judulnya sempat kaget.. tapi ternyata maksudnya cuma permainan kata-kata antara raja dan panglima toh.
intinya ya tetep setuju gitu kan kalo konten itu yang paling penting, kalo blogger kan yang bikin konten, jd bisa dibilang blogger sendiri udah "tuhan" karena dia yg bikin konten, sementara konten adalah raja (wong cuma ciptaan, bikinan dr empunya) .

 

barangkali hanya sebuah istilah saja, menurut saya lebih tepat konten adalah yang utama...

 

Maaf mba saya ralat kata-katanya, kalo menurut saya tetep beda mba, konten itu penting dan yang paling penting bloggernya.
Coba deh mba simak baik-baik ulasan saya diatas.

Untuk yang satu ini saya sangat tidak setuju mba, Tidak ada unsur, elemen, atau apapun itu yang setara dengan TUHAN. DIA cuma satu,yaitu Tuhan Yang Maha ESA.

 

Memang betul mas konten yang utama, kalo dilihat dari sisi tehnik operasional blog. karena blogger tidak ada andil di situ.
Tetapi kalo dilihat dari sisi blogging,blogger punya andil. Maka tahta tersebut akan jatuh ke bloggernya.

 

lah kan udah saya kasih petik kang, itu berati istilah, bukan maksud secara gamblangnya. duh

 

Maaf mba kalo saya salah...
Kesalahan adalah awal dari kebenaran kan ya mba?

 

Konten adalah raja, ini merupakan sebuah majas Alegori: ungkapan kalimat melalui kiasan atau penggambaran, seperti juga pembeli adalah raja. Artinya konten diperlakukan seperti raja.
Dalam dunia blogging, konten adalah raja memiliki pengertian konten blog (artikel) seharusnya seperti "raja" yang bisa "menguasai" pembaca dan juga mesin pencari, sedangkan si pembuat konten (blogger) harus bisa "melayani dan membentuk" konten tersebut agar bisa menjadi seorang raja (penguasa tertinggi). Jika dibuat majas "konten sebagai Panglima Perang" maka arti konten tersebut bukan utama lagi karena kedudukan panglima di bawah raja. Bayangkan saja jika kerajaan tidak ada penasihat, perdana menteri bahkan abdi dalem, panglima perang nggak akan dapat bekerja dengan baik. Raja=Utama

Nah ini juga mengganggu pikiran saya, kurang tepat merupakan bahasa halus-nya salah. Kurang tepat, tetapi bukan salah, berarti benar donk