Kopi Itu Digiling, Bukan Disobek!

Discussion in 'Cooking' started by wendienew, Oct 19, 2016.

  1. wendienew

    wendienew Member

    Joined:
    Oct 18, 2016
    Messages:
    25
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    8
    Selamat datang di Indonesia, salah satu bangsa penghasil terbesar di bumi. Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau. Dari Gayo sampai Wamena berjajar tanaman kopi.

    [​IMG]

    Kita patut bangga karena bangsa ini sudah menjadi surganya kopi kelas dunia. Bukan hanya soal kuantitasnya saja, soal kualitas dunia sudah mengakuinya. Berbagai jenis kopi dari berbagai belahan daerah di Indonesia telah mejeng di kompetisi-kompetisi kelas dunia, salah satunya adalah kopi Temanggung yang baru-baru ini memenangi kejuaraan kopi tingkat internasional.

    Di negara ini, kita bisa dengan mudah mengkonsumsi kopi. Di dapur-dapur rumah, stok kopi sudah ada. Kalau mau yang lebih berkelas dikit, ke kafe beres. Tapi, kopi apa yang biasa kita minum?

    Sejauh pengamatanku, sepertinya masyarakat kita, mungkin juga kamu, masih mengkonsumsi kopi sachet. Di teve berbagai merk kopi sachet digembor-gemborin, iklannya besar-besaran. Di dapur-dapur rumah, itu juga yang bersemayam. Di warung-warung, kopi itu juga yang dijual dan disajikan. Alasan paling kerap didengar adalah instan dan murah. Cara menyajikannya juga mudah, tinggal sobek, seduh, minum.

    Memang sih murah, tapi yakin itu kopi yang diminum bener-bener kopi? Hmm, mari kita bongkar bersama-sama. Sepengetahuanku, kopi sachet atau kopi-kopi instan yang dijual di warung-warung dan toko-toko bukanlah murni kopi.

    Berhubung aku juga bergelut di bidang kopi, jadinya aku tahu sedikit banyak tentang kualitas kopi. Ketika memproses kopi, dilakukan sortasi kopi mana yang baik dan kopi mana yang kurang baik. Mulai dari proses memetik, buah kopi atau ceri yang merahlah yang paling baik kualitasnya. Petani-petani terkadang nakal, demi mengejar kilogram, terkadang ceri yang masih hijau sudah mereka petik. Ceri-ceri merah pun belum tentu berkualitas baik, mereka perlu dimasukkan ke dalam ember berisi air. Ceri-ceri yang bagus pasti tenggelam di dalam air, sedangkan yang mengambang bisa dipastikan sudah rusa, berlubang, atau sudah dimakan ulat. Dari sini, ceri hijau dan ceri merah mengapung tidak lolos sortasi. Sayangnya, kopi-kopi yang tak lolos sortasi inilah yang akhirnya lari ke perusahaan-perusahaan pemroduksi kopi-kopi instan.

    [​IMG]

    Itu baru masalah kopi seperti apa yang mereka pakai. Selanjutnya, dalam proses produksinya, ternyata bubuk yang ada di dalam kemasan-kemasan itu bukanlah bubuk kopi murni. Sebagian atau keseluruhannya adalah campuran bubuk beras dan jagung yang telah dihancurkan hingga lembut. Rasa kopi yang ada di dalamnya adalah semprotan konsentrat kopi yang tak lolos sortasi tadi.

    Dari segi harga, kopi dengan kualitas menengah saja kira-kira harganya 20.000 rupiah setiap 100gram kopi. Silakan bandingkan sendiri dengan kopi-kopi instan yang dijual di toko-toko terdekat. Timpang bukan? Rahasianya ya seperti yang sudah aku jelaskan di atas, mereka menekan biaya produksi dengan menggunakan bahan campuran dan juga memilih kualitas kopi yang, maaf, tidak lolos sortasi.

    Agak miris ya dengernya. Kenyataannya sebagian besar masyarakat kita lebih banyak mengkonsumsi kopi sobek daripada kopi yang bener-bener kopi. Masalahnya biasanya seputar ekonomi. Ya, memang di barat pun kopi bukanlah minuman murahan. Di sini, kita sering mengeluh ketika harus membayar 25.000 rupiah untuk secangkir kopi berkualitas baik. Hello, di Eropa sana kopi dengan biji kopi yang sama bisa dijual 200.000 rupiah per cup. Kita masih lebih beruntung bisa minum secangkir kopi berkualitas dengan harga 25.000 rupiah. Itu pun sudah termasuk bayar sewa tempat dan jasa barista yang menyeduhkan kopi untuk kita; menyeduh kopi itu sulit loh (kalau sempat aku bakal tulis tentang yang ini).

    [​IMG]

    Kalau mau lebih murah lagi, sebenarnya kamu bisa menyeduhnya sendiri. Beruntungnya, sekarang sudah banyak produsen kopi dan coffee shop yang menjual kopi bubuk murni tanpa campuran tanpa bahan pengawet. Kamu juga bisa beli yang masih berbentuk bean yang sudah disangrai biar kamu bener-bener yakin kalau yang kamu minum adalah bener-bener kopi. Harganya beragam pula. Mulai dari 15.000 rupiah per 100gram hingga ratusan ribu rupiah setiap 100gram kopi, kamu bisa sesuaikan dengan budget di dompetmu.

    Meskipun di kacamata barista, menyeduh kopi bukan urusan sederhana. Minum kopi true brew atau tubruk bisa jadi cara paling sederhana dan tak perlu tangan para ahli. Kamu bisa mulai dengan menggiling kopi dengan alat giling yang bisa kamu dapat di toko-toko atau coffee shop di toko fisik maupun toko online.

    Biaya agak mahal setimpal kok dengan kualitas kopi yang kamu minum. 100gram kopi bisa disajikan 7 sampai 12 gram tergantung selera. Kamu bisa hitung sendiri berapa biaya satu cup kopi giling seduhan tanganmu sendiri dibandingin harga di kafe.

    [​IMG]

    Sori ya, perusahaan-perusahaan kopi instan, aku cuma kasihan dengan masyarakat Indonesia. Tanahnya menghasilkan kopi berkualitas, tapi kok masyarakatnya minumnya kopi sobek melulu. Kopi itu digiling, bukan disobek. Jangan ngaku pecinta kopi kalau minumnya masih kopi sobek, ya.

    Ngomong-ngomong ada yang pernah sakit perut atau asam lambung naik gara-gara minum kopi? Kemungkinan besar itu karena kamu minumnya kopi sobek. Kopi dengan kualitas baik tidak akan begitu mengganggu kesehatan kamu, kecuali kalau mengkonsumsinya secara berlebihan. Selain itu, tetap imbangi dengan minum air putih bermineral ya.
     
  2. pajarpajrin

    pajarpajrin Member

    Joined:
    Aug 21, 2016
    Messages:
    202
    Likes Received:
    32
    Trophy Points:
    28
    Saya kalo lagi dirumah menikmati kopi asli yang digiling dari kampung ane den... tapi kalo lagi dluar (nonkrong) terpaksa "kopi Sobek".... share nya bagus den!! *bagus*.. Ayo Penikmat Kopi ngumpullll !hhee
     
  3. wendienew

    wendienew Member

    Joined:
    Oct 18, 2016
    Messages:
    25
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    8
    Makasih bang @pajarpajrin ini postingan pertamaku di sini. Doyan kopi nih ya? Wah seru nih ketemu penikmat kopi. Lebih seru lagi kalo ada pecinta kopi, pesilat kopi, dan ga lupa petani kopinya. Ayo pada ngumpul, wkwk.
     
  4. ngeblogasyikk

    ngeblogasyikk Well-Known Member

    Joined:
    Feb 1, 2015
    Messages:
    1,201
    Likes Received:
    175
    Trophy Points:
    63
    pernah baca juga sticker dihelm orang 'Bukan penikmat kopi sachet'. Mungkin maksudnya sama seperti artikel ini kali ya?
     
  5. wendienew

    wendienew Member

    Joined:
    Oct 18, 2016
    Messages:
    25
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    8
    Ya, ya, boleh dikata seperti itu. Wkwkwk. Kemarin punya sticker "Nggak suka kopi instan" tapi ud keburu kukasih orang.
     
  6. harukasih

    harukasih New Member

    Joined:
    Dec 5, 2016
    Messages:
    6
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    tetangga ane kalau mau minum kopi gk mau kopi sobekan dia masak dan tumbuk sendiri sering di cicipi kopinya memang rasanya bener asli mata sampai melek
     
Loading...

Share This Page