Krisis Kelaparan Yang Sedang Melanda Somalia

Discussion in 'Health & Medical' started by sdkrahman, Jun 6, 2017.

Tags:
  1. sdkrahman

    sdkrahman Member

    Joined:
    Mar 26, 2015
    Messages:
    187
    Likes Received:
    22
    Trophy Points:
    18
    Badan PBB menyerukan ke dunia internasional khususnya negara-negara kaya untuk membantu Somalia dari bencana kelaparan. Bencana besar ini menyerang Somalia untuk kesekian kalinya, pada tahun 1992 sekitar 220 ribu orang tewas, sebelumnya pada tahun 2010-2012 juga menewaskan 260 ribu orang. Sejak saat itu Somalia diidentifikasi oleh PBB sebagai negara yang terancam risiko kelaparan ekstrem-famine- suatu istilah teknis yang hanya berlaku dalam keadaan yang sangat spesifik, seperti; ketika 20% dari rumah tangga tidak dapat mengatasi kekurangan pangan, malnutrisi akut melebihi 30%, jumlah korban tewas melebihi dua orang per hari per 10.000 penduduk. Saat ini di tahun 2017, Somalia kembali dilanda kelaparan.

    [​IMG]

    Belum lagi permasalahan dalam negeri Somalia bahwa adanya kelompok militan (Al-Shabaab) yang ingin menggulingkan pemerintahan yang sah. Hal ini membawa dampak pada terhambatnya bantuan pangan dan logistik yang datang dari luar negeri karena dilarang oleh kelompok militan tersebut. PBB pun turun tangan dengan melakukan perundingan untuk mendaratkan pesawat membawa berbagai bantuan pangan dan logistik. Akhirnya kelompok Al-Shabaab menyetujui untuk mencabut larangan pemberian bantuan kemanusiaan internasional dan semua organisasi bantuan dari luar negeri diizinkan masuk.

    Beberapa dampak yang muncul karena kelaparan yang melanda Somalia adalah Tingkat kesehatan di beberapa wilayah yang terkena bencana kelaparan menurun drastis, banyak penyakit menyerang penduduk. Belum lagi masalah kekurangan gizi atau gizi buruk yang harus diterima terutama oleh anak-anak dan ibu-ibu. Dampak lain yang sangat jelas adalah banyak penduduk negeri ini yang meninggal, mulai dari usia anak-anak, remaja hingga usia senja. Tidak hanya manusia, hewan-hewan pun banyak yang mati dan bangkainya tergeletak di jalanan, pemandangan ini sudah menjadi hal yang biasa. Kelaparan Somalia juga membuat penduduk mengungsi ke negara tetangga seperti Kenya dan Ethiopia. Penumpukan kamp-kamp pengungsi yang padat dan kumuh dibarengi dengan gizi buruk yang berujung pada kematian di kamp-kamp pengungsian.

    Ekonomi dalam negeri Somalia sebenarnya bertulang punggung pada sektor pertanian khususnya peternakan. Ladang penggembalaan mencapai 65,2% dari seluruh luas Somalia yang terdiri dari biri-biri, kambing, unta dan sapi. Sementara tanah pertanian di Somalia hanya berjumlah 1,7% dari luas wilayahnya. Hasil pertanian antara lain padi, sorgum, jagung, pisang, tebu, kapas, kacang-kacangan, sayur mayur dan buah-buahan. Hasil pertanian terutama digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Di luar dari itu semua, Somalia sendiri juga sering dilanda kekeringan ditambah iklim Somalia yang tropis kering dengan curah hujan tahunan yang sangat kurang dan setengah wilayahnya adalah gurun yang gersang. Keadaan tanah yang tandus, curah hujan yang sedikit, sumber daya alam yang terbatas dan cara-cara berproduksi yang masih tradisional menyebabkan perekonomian Somalia tidak berkembang dengan baik.
     
  2. DwiKhasbullah

    DwiKhasbullah Well-Known Member

    Joined:
    Aug 7, 2014
    Messages:
    1,955
    Likes Received:
    138
    Trophy Points:
    63
    Somalia memang merupakan negara yang sangat miris kalau kita lihat.... kasian anak2 disana banyak yang tidak mendapatkan makanan yang layak di kesehariannya, kita harus selalu banyak bersyukur bisa makan tiap hari dengan keadaan kenyang....
     
Loading...

Share This Page