M Dahrul, Guru SMK 2 Makassar Dianiaya Wali Murid Sampai Bersimbah Darah

Discussion in 'Education' started by arieshary, Aug 14, 2016.

  1. arieshary

    arieshary Member

    Joined:
    Jul 3, 2015
    Messages:
    35
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    8
    Tak terima karena anaknya ditegur dan diduga dipukul gurunya, Adnan Achmad (43) seorang wali murid menganiaya guru SMK Negeri 2 Makassar bernama Muhammad Dahrul. Bahkan Adnan memukul bagian muka korban sampai korban pun bersimbah darah. Kejadian ini terjadi di lingkungan SMK 2 Makassar pukul 11.00 Wita.
    [​IMG]

    Usai kejadian, pelaku pun diamankan Personil Polsek Tamalate di SMK 2 Makassar.
    Informasi yang berhasil dihimpun alasan pelaku memukul korban adalah dikarenakan tak terima anaknya dianiaya oleh M. Dahrul pada saat jam sekolah.

    Nasib nahas dialami Dahrul, harus menjadi korban penganiayaan oleh orang tua siswa bernama Adnan Ahmad (42). Kasus penganiayaan terhadap Dahrul ini pun mendapatkan sorotan Sekretaris Kota (Sekkot) Makassar Ibrahim Saleh.
    Menurut Ibrahim Saleh, tindakan orang tua siswa yang sengaja menganiaya guru SMK 2 sebagai tindakan yang tidak benar.
    Ibrahim menjelaskan bahwa seharusnya orang tua harus mengetahui tugas guru yang bukan hanya sebagai tenaga pendidik. Melainkan guru juga sebagai pembina dan orangtua bagi siswa di sekolah.
    Ibrahim Saleh sangat mendukung langkah Dahrul yang melaporkan tindak penganiayaan terhadap dirinya yang dilakukan oleh orang tua siswa.
    Pelaku Hampir Dihajar Beramai-ramai
    Pelaku penganiaya guru SMK 2 Makassar, Adnan Achmad nyaris saja menjadi bulan-bulanan siswa, pada Rabu 10 Agustus. Dia hampir saja dikeroyok oleh puluhan siswa di sekolah tersebut.
    [​IMG]
    Wajah pelaku penganiayaan, hampir dihajar beramai-ramai

    Kapolsek Tamalate, Kompol Azis Yunus mengatakan bahwa para siswa marah seketika saat melihat guru tercintanya dianiaya hingga berdarah-darah. Guru arsitek SMK 2 Makassar ini mengalami luka pada hidung dan pelipisnya usai dianiaya Adnan Achmad.

    Beruntung, personel Babinkamtibmas lewat di sekolah tersebut dan melihat ada keributan.
    Dasrul dianiaya oleh orang tua siswa gara-gara diduga menampar muridnya karena sang murid mengeluarkan kata-kata kotor.
    Pada saat ditegur karena tidak mengerjakan tugas, siswa bersangkutan justru menendang pintu dan berkata, “Sundala”.

    Perkataan ini memicu emosi Dasrul hingga spontan menampar siswa tersebut. Usai dipukul, sang siswa tersebut mengadu ke orang tuanya.

    Ikatan Guru Indonesia (IGI) mulai Merancang Sistem Perlindungan untuk Guru

    Ikatan Guru Indonesia (IGI) mulai merancang sistem perlindungan untuk guru-guru di sekolah. Alasanya, kasus penganiayaan maupun kriminalisasi terhadap guru terus terjadi.
    Ketua IGI, M Ramli Rahim menjelaskan bahwa perlindungan guru, perjanjian dengan orangtua siswa ssangat diperlukan untuk mencegah hal-hal seperti itu.
    Menurutnya, perlindungan guru sangat diperlukan untuk mengantisipasi agar kriminalisasi terhadap guru bisa ditekan. Sekaligus untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi.
    Terkait dengan kasus penganiayaan guru di Makassar, Ramli meminta pengurus IGI Makassar dan Sulsel untuk turun tangan dalam mendampingi guru SMKN 2 Makassar itu.

    Peristiwa pengeroyokan guru SMKN 2 Makassar Dasrul, kini bergulir di kepolisian. Sang pelaku ayah anak, Adnan dan Alif kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
    Belakangan, justru malah Adnan dan Alif yang melapor balik terhadap Dasrul. Dalam laporan tersebut, Adnan melaporkan dugaan pemukulan yang dilakukan oleh Dasrul terhadap anaknya. Dan parahnya, kabar pemukulan itu langsung dibantah teman sekelas Alif.
    [​IMG]

    Malik, salah seorang siswa yang diwawancarai salah satu media online terpercaya mengaku bahwa Alif berbohong jika dipukul Dasrul. Malik bahkan menjelaskan dengan rinci mengenai kronologi yang berujung pada pemukulan Dasrul oleh ayah Alif sampai sang guru babak belur.

    Malik menjelaskan secara rinci kronologi yang terjadi. Menurut Malik, tersebar bahwa Alif mengaku kepada ayahnya bahwa dirinya ditendang dan dihajar oleh Dasrul, namun yang terjadi, itu tidak benar. Alif tidak pernah ditendang dan dihajar seperti yang diaceritakan kepada ayahnya.
    Yang sebenarnya, menurut Malik, dia ( Alif) hanya kakinya tersangkut dimeja, dan karena terdorong alif pun jatuh. Jadi tidak ada unsur pemukulan terhadap Alif.

    Sebelumnya, lanjut Malik, Alif diminta supaya tertib dan duduk di belakang kelas. Alasannya, Alif pada saat itu tidak membawa alat perlengkapan pelajaran yang menjadi bahan ajar pada saat itu. Tapi Alif malah pergi menggangu teman-teman lain. Akhirnya Pak Dasrul menegur. Padahal Alif sudah diminta keluar kelas karena membuat ketidak nyamanan dikelas.

    Sesudah insiden yang membuat Alif terjatuh, ia malah mengeluarkan kata kasar kepada Pak Dasrul. Sembari keluar kelas Alif menendang pintu dan tetap menghardik gurunya degan kata-kata yang tidak wajar.

    Alif keluar kelas dan menelpon ayahnya. Para siswa semua tetap belajar di dalam. Setelah jam belajar selesai, tiba-tiba terjadilah pemukulan itu.
     
    Last edited by a moderator: Aug 14, 2016
  2. ys. herbi

    ys. herbi Well-Known Member

    Joined:
    Mar 6, 2016
    Messages:
    1,251
    Likes Received:
    190
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    Jeda antar threadnya diperlambat ya den.... *keren3*
     
    wrep17 likes this.
Loading...

Share This Page