Manfaat Investasi Asing Langsung/Foreign Direct Investment di Indonesia

Investasi asing langsung punya peran dan manfaat besar di Indonesia. Tidak hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga mengurangi pengangguran.

Keberadaan invetasi asing langsung yang juga disebut foreign direct investment (FDI) punya peran yang begitu penting. Apalagi, tingkat jumlah investasi yang ada memiliki nilai begitu besar. Pada tahun 2017, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa ada sebanyak Rp430,5 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan investasi domestik di tahun yang sama, sebesar Rp249,8 triliun.

Di Indonesia, investasi asing datang dari berbagai negara. Menurut data BKPM semester pertama tahun 2018, investor dari Singapura merupakan yang paling dominan dengan jumlah mencapai Rp67,59 triliun. Selanjutnya, investor dari Jepang dan Tiongkok berada di posisi kedua dan ketiga, masing-masing dengan nilai Rp34 triliun dan Rp18 triliun.

Keberadaan dana investasi asing di Indonesia tersebut menghadirkan manfaat yang begitu besar, termasuk di antaranya adalah:

1. Mempercepat proses pembangunan

Suntikan dana dari luar negeri juga menjadi sarana pemerintah dalam mempercepat pembangunan. Hal ini sangat berguna, terutama bagi daerah yang memiliki dana terbatas untuk pembangunan infrastruktur. Selanjutnya, pembangunan yang telah dilakukan diharapkan bisa berdampak secara positif kepada masyarakat sekitar.

2. Meningkatkan devisa negara

Adanya investasi asing langsung ke Indonesia bermanfaat dalam meningkatkan devisa negara. Hal ini berkaitan erat dengan penggunaan valuta asing untuk setiap penanaman modal di tanah air. Selanjutnya, devisa yang didapatkan dapat dimanfaatkan untuk melakukan transaksi pembayaran di tingkat internasional atau sebagai tambahan pemasukan negara.

Tidak hanya itu, devisa negara dari investasi asing langsung juga bisa diperoleh dari aktivitas usaha yang mereka lakukan. Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, perusahaan penanaman modal asing (PMA) tidak lepas dari aktivitas ekspor. Semakin tinggi intensitas ekspor yang dilakukan, semakin banyak pula devisa yang didapatkan.

3. Menambah pemasukan pajak negara

Setiap perusahaan yang melangsungkan usahanya di Indonesia harus taat dengan aturan yang diberlakukan oleh pemerintah. Hal ini juga mencakup aktivitas usaha dari perusahaan PMA. Seperti halnya perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN), mereka juga diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak secara rutin kepada pemerintah.

4. Menyediakan lapangan kerja baru

Suntikan modal perusahaan luar negeri juga memungkinkan adanya penambahan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang bisa didapatkan dari keberadaan perusahaan PMA juga bisa begitu besar. Apalagi, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan BKPM Nomor 6 tahun 2018 mewajibkan nilai investasi minimal Rp10 miliar bagi perusahaan PMA.

Kondisi ini jauh lebih ketat dibandingkan PMDN. Untuk investasi dalam negeri, pemerintah tidak punya ketentuan mengenai nominal investasi. Dengan begitu, keberadaan perusahaan PMA bakal bisa menyerap jumlah tenaga kerja yang lebih banyak kalau dibandingkan dengan perusahaan PMDN.

5. Transfer teknologi

Kehadiran investasi asing langsung di Indonesia melalui perusahaan PMA juga berpotensi menimbulkan adanya transfer teknologi. Apalagi, mayoritas investor merupakan para pengusaha yang berasal dari negara-negara maju dengan tingkat pemakaian teknologi yang canggih.

Transfer teknologi dapat terjadi dalam berbagai cara. Sebagai contoh, dengan adanya keterlibatan tenaga ahli yang bekerja di perusahaan PMA. Selain itu, ada pula metode transfer teknologi yang bisa terjadi ketika ada permintaan untuk menyuplai mesin serta peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan PMA.

Itulah 5 manfaat yang bisa didapatkan lewat kehadiran perusahaan PMA di Indonesia. Dengan manfaat besar seperti itu, tidak heran kalau pemerintah begitu getol dalam mendorong para investor untuk berbondong-bondong dalam melakukan investasi langsung di tanah air.